Awali pagimu dengan sarapan, tetapi tidak dengan seorangKim Yeri. Ia mengawali pagi ini dengan banyaknya pikiran.
"Auah! Nanti tanya tante Wendy aja"
Yeri sudah pusing memikirkan bahwa ia akan pulang atau tidak. Saran saya, dari pada banyak berpikir, lebih baik langsung lakukan. Tetapi lakukanlah hal yang benar!! Jangan main kabur-kaburan!!!
Setelah sarapan, Yeri berencana ingin konsultasi dengan Wendy. Memang hanya tante Wendy yang mengerti Yeri pada saat ini. Karena ketika Yeri bercerita, ia selalu memberi saran kepada Yeri, bukannya ocehan atau amarah.
"Tante tante"
"Ada apa sayang?"
"Hmm Yeri mau nanya. Kalau Yeri pulang sekarang, kira-kira aunty marah ga?"
Wendy menghentikan aktivitas mencuci piringnya. Ia pun duduk disamping Yeri. Baiklah, ini mulai masuk ke mode yang serius.
"Tante pikir, justru mama kamu bakal seneng. Kita ga tau sekhawatir apa mama kamu selama kamu kabur"
Yeri hanya diam, ia tidak menceritakan bagaimana hubungannya dengan Irene kepada Wendy. Karena ia belum bisa memaafkan Irene. Jadi wajar jika Wendy berbicara seperti itu.
"Tante bakal anter kamu kok"
"Tapi nanti tante kesepian disini"
"Kamu bisa kapan-kapan main kesini sayang"
Yeri menghela napas, ternyata berat juga rasanya meninggalkan Wendy. Perasaannya semakin campur aduk. Ia mau pulang, tetapi ia juga tidak ingin Wendy merasa kesepian.
"Tapi aku takut tante..."
Wendy mengerti perasaan Yeri, tentu saja ia merasa takut. Remaja itu sering melakukan hal-hal yang diluar nalar, dan akhirnya bisa menyebabkan penyesalan bagi mereka. Awalnya merasa paling benar, tetapi akhirnya ia menciut juga.
"Kamu bisa sayang, nanti tante temenin kamu kok. Tante bakal jelasin juga ke mama kamu. Nanti mereka kita tante nyulik kamu"
"Hahahaha tante kan orang baik"
"Kan mama kamu ga tau"
"Tapi beneran nih, tante?"
"Kamu masih ragu atau takut hmm?"
"Dua duanya hehehe"
"Yaudah, nanti siang kita kesana yaa. Sekarang kita mau ngapain? Besok kamu udah ga disini loh"
"Kita nonton aja yaa tante, aku lagi mager"
"Okee sayang"
Akhirnya mereka marathon film, dari film ketawa sampai film nangis pun mereka tonton. Wendy menikmati moment ini bersama Yeri, karena besok ia akan kesepian lagi.
Untungnya Yeri juga melupakan hal bahwa ia akan pulang nanti, ia sangat menikmati waktunya bersama Wendy. Jika tidak, pasti sepanjang film diputar ia akan berpikir tentang nanti.
Tak terasa, sudah 3 jam mereka duduk di sofa sambil menonton TV. Bagi orang sibuk, itu merupakan hal yang membuang-buang waktu saja. Tetapi tidak bagi mereka.
"Sayang"
"Iya tante"
"Siap-siap yuk, udah jam segini"
Yeri kembali gugup, ia kembali merasa takut. Yeri pun bersiap-siap dengan gerak lambat, ia sengaja melakukan hal itu. Supaya tidak cepat pergi kesana.
"Ayoo Yeri, tante mau kunci pintu nih"
Yeri pun bergegas menuju mobil. Tidak jauh berbeda, di mobil pun Yeri masih banyak berpikir.
"Nanti aku ngomong apa sama aunty?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Verleden ✔
FanfictionKim Yeri, seorang gadis yang sangat membenci ibu kandungnya karena masa lalu yang menyakitkan. Lalu, tiba-tiba Irene datang dan berusaha untuk memperbaiki hubungan mereka yang rusak. "𝘔𝘢𝘢𝘧 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨, 𝘮𝘢𝘮𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘴𝘢𝘭" ~ Bae Irene "�...