"ADUUHHH"
Masih siang, tetapi Yeri sudah terjatuh dari kasur. Anak ini jika tidur memang tidak bisa diam, apalagi dalam keadaan sadar.
"Kenapa Yeri?!"
Wendy yang mendengar teriakan dari kamar Yeri, langsung bergerak cepat melihat kondisinya.
"E-engga tante, Yeri cuma jatuh dari kasur"
Wendy mengelus dadanya, ia kira telah terjadi sesuatu yang buruk.
"Kamu kok bisa jatuh, tante kaget banget"
"Hehehe maaf tan, aku oleng"
"Yaampun, yaudah tante lanjut masak dulu yaa"
Akhirnya Wendy pun turun kebawah. Dan sekarang Yeri kembali merebahkan dirinya, bukan untuk tidur!! Ia berpikir, akan pergi kemana selanjutnya.
Anak ini sudah dikasih pengertian, tetapi tidak mengerti. Bagaimana jika Tuhan tidak mengirim Wendy untuknya? Kamu sudah pasti akan menjadi gembel Kim Yeri!!
Meski begitu, Yeri terus berkhayal akan dunianya, padahal belum tentu ia berhasil melakukan semua hal gila itu.
"Huh~"
"Kangen aunty Ugi"
Baru sehari ia tidak bertemu dengan auntynya, sudah merasa rindu. Apalagi jika sudah 3 hari, atau seminggu. Mungkin Yeri sudah nangis-nangis, anak satu ini memang pintar melawak.
ㅇㅇㅇ
Kondisi Irene memburuk setelah tadi malam ia lemas. Bahkan sekarang malah Irene yang dirawat. Meskipun Seulgi juga masih dirawat, tapi keadaan dia sudah membaik dan besok diperbolehkan pulang.
Seulgi dan Irene stress memikirkan Yeri, padahal Yeri sendiri sedang rebahan di kasur. Tidak patut dicontoh yaa adik-adik.
"Kak dimakan yaa"
Irene menggeleng, sedari tadi ia tidak mau makan.
"Kak... nanti kakak ga sembuh"
"Apa Yeri udah makan Seul?"
Seulgi menghela napasnya, sebegitunya Irene khawatir dengan Yeri. Ia merasa kasihan dengan Irene, bagaimana jika Irene mengetahui yang sebenarnya?
"Yeri pasti makan kak... nanti kalau Yeri udah ketemu, terus kakak sakit. Ga bisa main sama Yeri lagi dong, makan yaa"
Akhirnya Irene memakan makanannya. Setelah itu Seulgi membantunya meminum obat, lalu tidur. Melihat Irene sudah terlelap, Seulgi berpikir keberadaan Yeri.
Seulgi sendiri merasa khawatir dengan kehilangan Yeri, tetapi disini bukan hanya dia saja yang merasakan itu. Irene pun merasakannya juga, bahkan hingga sakit seperti ini.
Apa yang harus ia lakukan supa Irene tidak terus seperti ini. Sedari tadi tatapan Irene kosong, badannya lemas, seperti orang tidak ada tujuan hidup.
Yeri baru hilang tadi malam, tetapi rasanya seperti satu minggu. Ia benar-benar tidak habis pikir dengan tingkah Yeri. Tetapi jika dilihat, ini juga salah dirinya.
"Huh~ Kamu kemana sih Yer?"
ㅇㅇㅇ
Hari sudah mulai gelap, tetapi kabar tentang Yeri masih sama saja. Ia belum ditemukan oleh pihak polisi. Kim Yeri ini memang pintar bemain petak umpet.
"Belum ada kabar Jim?"
"Iyaa belum"
Mendengar itu Seulgi langsung mematikan telponnya sepihak. Ia sudah tidak mood untuk bicara. Seulgi pun menghela napasnya, ia merasa khawatir dengan Yeri.
"Kamu ga kangen aunty Yer?"
"Kok kamu ga pulang-pulang sih. Emang kamu dimana? Sampe betah banget, ga mau pulang"
"Aunty kangen sama kamu Yeri, maafin aunty yaa"
Seulgi tak kuasa menahan tangisnya, ia sangat merindukan Yeri. Entah apa yang dipikirkan anak itu, sehingga ia berani pergi dari sini.
"Aunty capek Yeri... kamu dimana sih? Jangan buat aunty khawatir. Disini banyak yang sakit karena kamu"
"Aunty yakin kamu masih hidup. Tapi kamu dimana Yer? Aunty ga bisa kalau kayak gini terus"
Seulgi mengusap air matanya, ia membuka layar handphoneya. Dan dilihatnya semua foto-foto bersama Yeri.
Seulgi melihat semua foto Yeri tanpa terlewat satu pun. Ia tersenyum, dilihatnya foto Yeri sedang makan es krim. Fotonya ketika berada di panti asuhan. Foto bersama boneka kesayangannya dahulu.
Air mata Seulgi tak berhenti keluar, ia ingin menghilangkan rasa rindunnya dengan melihat foto-foto Yeri. Tetapi hal tersebut justru membuat Seulgi semakin merindukan Yeri, bukan menghilangkannya.
ㅇㅇㅇ
Yeri sedang merenung di bawah sinar rembulan. Suasana disini dengan di rumahnya sangatlah berbeda. Disini ia merasa hangat, sedangkan di rumah ia merasa tidak ada kedamaian.
"Apa aku tanya tante Wendy aja?"
Dari pada Yeri berpikir sendiri dan bisa berakhir dengan bodoh, lebih baik ia meminta saran kepada orang yang lebih tua.
"Tapi kalau aku pulang, nanti dimarahin ga yaa?"
Yeri sedang berpikir, besok ia akan pulang atau tidak. Tetapi ia takut jika Seulgi dan Irene akan marah kepadanya.
"Kamu harus minta maaf Yer"
Yeri menyemangati dirinya sendiri. Dengan semua hal yang ia perbuat, ternyata bocah ini masih ada rasa bersalahnya.
"Tapi kalau aku beneran diusir gimana?"
Yeri mulai overthinking, bisa saja jika Seulgi ataupun Irene mengusir Yeri, tapi sepertinya mereka tidak setega itu Yeri.
Justru mereka sedang menangisi kamu yang tidak tahu diri. Seulgi dan Irene menangisi Yeri, padahal kamu sendiri baik-baik saja.
"Besok harus pulang!"
Oke, itulah keputusan final Kim Yeri. Kita lihat, apakah dia akan berhasil atau tidak? Semua keputusan ada ditangan Yeri, semoga berhasil Kim Yeri.
hola hola. sebelum saya nanti bakalan sibuk banget, saya update niih. jangan lupa vote dan commentnyaa. love love 🐰💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Verleden ✔
FanfictionKim Yeri, seorang gadis yang sangat membenci ibu kandungnya karena masa lalu yang menyakitkan. Lalu, tiba-tiba Irene datang dan berusaha untuk memperbaiki hubungan mereka yang rusak. "𝘔𝘢𝘢𝘧 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨, 𝘮𝘢𝘮𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘴𝘢𝘭" ~ Bae Irene "�...