#2

818 125 21
                                    

Penculikan vs Pemerasan

#Rumah Sakit Geonganghan, Gwonchang

Jarum jam tepat menunjuk pada angka 2, dan Taehyung masih setia duduk di sisi banker dimana gadis yang ia selamatkan tadi sedang istirahat.

Oh tidak, dia bukan gadis lagi, lebih tepatnya wanita.

Digenggamnya erat-erat benda kecil panjang yang ia dapat dari genggaman wanita itu saat tak sengaja jatuh di mobil tadi. Garis dua, Taehyung tahu apa maksudnya. Bahkan dokter yang menanganinya telah memberi info secara detail bagaimana kondisi wanita itu serta janin dalam kandungannya.

Kim Jisoo, usia 25 tahun, tinggal di distrik Hongdae, Seoul.

Hanya itu identitas yang ia ketahui tentang wanita didepannya, dan apa yang ia ketahui justru semakin membuatnya penasaran.

Wanita itu jelas bukan warga ayahnya, lalu kenapa dan untuk apa ia nekad menunggu di depan rumahnya dengan membawa alat tes kehamilan. Kewarasannya hampir hilang memikirkan praduga yang tidak-tidak.

Taka da pilihan lain, yang harus ia lakukan sekarang adalah, menunggu wanita itu sadar dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

---

Pukul 6 pagi, suara berisik di ruang UGD yang menyambut kedatangan pasien kecelakaan pagi itu membangunkan Jisoo dari tidurnya.

Ia panik begitu menyadari dirinya berada di rumah sakit. Tanpa fikir panjang, ia pun segera bangkit dan hendak kabur.

Belum sempat ia menarik jarum infus dari tangannya, gorden putih yang membatasi ranjangnya dengan pasien lain tiba-tiba terbuka.

Keduanya terkejut, Jisoo yang merasa tak mengenal orang tersebut hanya tersenyum canggung mencoba ramah pada orang yang sepertinya salah membuka gorden. Bukannya pergi, orang yang asal membuka gorden itu kini malah mendekat dan duduk di sisinya.

"Maaf tuan, apa saya kenal anda?"

Orang asing itu menggeleng, dan Jisoo mengerutkan dahinya heran. Sebelum bertanya lagi, Taehyung lebih dulu berkata.

"Saya yang kenal kamu."

Kim Jisoo masih belum mengerti. Ia menunggu penjelasan lebih dari pria aneh yang saat ini hendak melahap sarapan dihadapannya.

"Aku Taehyung. Karena kita sebaya dan disini aku wali kamu, kita bicaranya santai aja, oke?!" Katanya setelah menelan roti pada gigitan pertama.

Kini Jisoo hanya memerhatikan pria itu dengan wajah bosan. Ia mendengus berkali-kali, bukannya merasa bersalah dan berterimakasih, entah kenapa ia kini malah merasa kesal.

"Kamu kenapa?" Tanya Taehyung dengan mulut penuhnya.

"Kenapa aku bisa ada disini?"

"karena kamu sakit, jadi aku bawa kesini"

Jisoo makin kesal, "Iya tahu, tapi kenapa kamu bawa aku kesini? Kita kan gak kenal. Kamu gak takut kalau aku orang jahat yang pura-pura sakit terus ngerampok kamu?"

Taehyung terkekeh pelan, gemas dengan protes wanita hamil yang bahkan tadi malam tak sadarkan diri itu.

"Tas kamu ada sama aku, kartu tanda pengenal, atm, sama hp kamu semua ada sama aku. Kenapa harus takut?"

Jisoo meradang, namun disatu-sisi gelagatnya justru menunjukkan bahwa ia ketakutan. "Kamu sengaja ya? Mau jual aku? Kamu penculik kan?"

"Untuk apa aku culik wanita hamil kayak kamu? Bukannya untung, yang ada malah bikin repot"

Seketika Jisoo stagnan, "K-kamu tahu aku hamil?"

"Aku kan bilang, aku wali kamu, mana mungkin aku gak tau."

MOBIUS DESTINY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang