Pergi Tanpa Pamit
"Maksud kamu apa tunjukin ini ke aku? Gak seharusnya kamu begini, kamu itu bukan anak kecil yang harus membual demi dapetin apa yang kamu mau kan?" Mina menatap Taehyung dengan tatapan remeh.
"Aku bilangin sama kamu. Harusnya dari sini kamu sadar, kenapa hubungan kita gak bisa berjalan baik. Itu semua ya karena kamu sendiri. Kamu yang egois, keras kepala. Kamu gak pernah mau dengerin apa kata orang disekitar kamu, termasuk aku."
Keduanya saling bertatap, Mina dengan tatapan mengasihani sedang Taehyung dengan tatapan tanpa minatnya.
"Aku bukan remaja yang bisa dibodohi hanya karena cinta Tae. Lebih dari perasaan, jujur aku lebih mementingkan masa depan. Jadi plis jangan buat kekacauan karena kamu belum bisa terima ini semua."
Kim Taehyung terperangah. Tak habis fikir dengan ucapan Mina yang begitu percaya diri.
"Mulai sekarang jangan temui aku. Dan maaf, karena aku harus pergi. Permisi" Ucap gadis itu dan kemudian meninggalkannya begitu saja.
Taehyung hanya bisa terkekeh. Ia yang bermaksud membela korban, malah dijadikan kambing hitam seolah telah terobsesi. Tidak, bahkan niat membuka hati untuknya kembali saja tak pernah terfikir . Cinta nya sudah hilang tepat saat gadis itu mengatakan ia memilih Lee Taeyong.
Tring
"Gimana? Berhasil?" Pertanyaan dengan nada mengejek jelas terdengar di telinganya begitu panggilan atas nama Lee Taeyong ia terima.
"Lo udah tahu jawabannya, kenapa harus Tanya?"
Terdengar kekehan puas dari seberang sana,
"Cup cup cup, lagian ngapain sih ikut campur masalah gue? Lagian itu perempuan juga gak nuntut apa-apa kan? Ngapain juga lu yang repot?"
Taehyung menggeram. Mulut sialan itu nampaknya sedang rindu dipukul.
"Gue gak bakal ikut campur kalau lo gak se brensek ini sialan!"
"Santai bro, gue kan udah bilang Itu bukan masalah kalau lo gak permasalahin lagi kan? Mending lo diem, terus bantu gue siapin pernikahan. Rencananya gue mau pake jasa lo buat jadi fotografer. Bisa gak?"
Taehyung terkekeh pelan, berusaha meredakan emosinya.
"Gue kasihan samalo. Gue harap hidup lo bisa tenang dengan rasa bersalah dan dosa yang lo buat sendiri. Dan thanks udah jauhin gue dari perempuan toxic kayak mina. Gue harap kalian bahagia."
Tut
Taehyung mematikan panggilan itu sepihak, kemudian mengacak rambut frustasi. Ini sudah minggu ketiga sejak ia berjanji pada Jisoo untuk mencarikan jalan keluar. Dan ya, ia gagal setidaknya membawa Taeyong mengaku dan minta maaf pada gadis itu.
Disisi lain Kim Jisoo yang sudah menjadi pengangguran, hanya bisa menunggu. Berharap sembari memegang teguh janjinya pada pria yang bahkan tak ada kabar sejak kali terakhir mereka berjumpa. Ia akan terus menunggu hanya sampai titik dimana ia tak sanggup lagi bertahan.
Meski begitu Kim Jisoo tetap Kim Jisoo, ia wanita yang tidak akan tinggal diam dan menanti nasib baik datang. Wanita itu selalu berusaha produktif dan sebisa mungkin mengerjakan sesuatu yang menghasilkan.
Siang hari ia akan sibuk bekerja di café yang sebelumnya ia lakukan di malam hari, sedang malamnya ia habiskan dengan menulis artikel sebagai tambahan pemasukan.
.
.
.
#Seminggu sebelum acara pernikahan Taeyong dan Mina
KAMU SEDANG MEMBACA
MOBIUS DESTINY [END]
Fanfiction"Takdir sudah ditetapkan, sekeras apapun aku berusaha, aku hanya se-ekor semut yang berjalan di pita Mobius" Start 06.06.22