What's Wrong?
Kehamilan bulan ke-empat.
"Sayang, aku pergi dulu. Nanti sekitar jam makan siang aku balik kita kerumah kak Irene. Kamu kalau gak sanggup, gak usah lanjutin buat kuenya ya. Biar kita beli aja." Saran Kim Taehyung yang kini tengah sibuk memakai sepatu bersiap pergi ke kantor.
Kim Jisoo datang dengan membawa jas dan dasi yang hendak ia pakaikan pada sang suami, "No no no. Aku sanggup kok. Kamu sepelein aku ya?!" tantang wanita itu dengan wajah masam yang sengaja dibuat-buat.
"Ya engga lah, aku tahu kok istri aku ini hebat."
Cup
Tanpa aba-aba dikecupnya pucuk kepala Jisoo yang kini tengah memakaikan dasi untuknya. Wanita itu merespon dengan tatapan sinis karena kaget sedang Taehyung menyengir setelah mencuri kesempatan.
Kemudian setelah tugas sang istri selesai, ia pun merendahkan tubuh dan
Cup
Dikecupnya juga puncak perut sang istri yang sudah tampak menyembul lucu.
"Jangan nakal sama mama ya sayang. Kalau gak nakal, nanti malam papa janji bakal usap-usap kamu lagi. Oke?!"
"Oke papa!" Jawab Jisoo dengan suara bayi yang dibuat-buat.
"Yaudah, aku pergi dulu ya."
Jisoo mengangguk, kemudian ikut mengantar kepergian sang suami yang harus kerja mendadak di akhir pekan begini.
Oh ya, sejak minggu lalu Jisoo sudah tak lagi bekerja. Wanita itu pada akhirnya menyerah sendiri setelah sering membuat teman kerjanya kerepotan akibat menggantikan dirinya setiap morning sicknes melanda.
"Jangan kemana-mana, kunci pintunya yang bener. Kalau ada apa-apa bilang ke aku. Oke?!" lagi-lagi pria itu memberi peringatan yang sama setiap harinya saat berada di depan pintu.
"Iya Tae iya."
.
.
.
Jisoo berencana membuat kue ulang tahun untuk Baby Eunseo yang sudah berusia 3 tahun dua hari lalu.
Ya, mereka terlambat mengucapkan karena Taehyung yang masih menghindari keluarganya. Jisoo tak tahu kenapa, karena setiap ditanya, ekspresi pria itu langsung berubah. Dan ujung-ujungnya ia hanya menjawab,
"Bukan apa-apa, aku cuma gak mau istri aku ketemu sama bajingan itu. Aku takut kamu nanti kepikiran."
Jisoo hanya manggut-manggut meski tak sepenuhnya percaya. Lagipula benar juga, untuk saat ini kata dokter ia tak boleh banyak fikiran. Ia yakin suatu saat nanti suaminya pasti akan menceritakan semua itu padanya.
"Duh, kok bisa sih backing powder-nya malah gak kebeli? Kebiasaan banget deh pelupanya" Omel Jisoo pada dirinya sendiri.
Mana bisa ia melanjutkan eksperimennya kalau salah satu bahan utama tidak ada?
Dengan sigap wanita itu membersihkan diri dan berencana ke supermarket seberang apartemen mencari bahan yang ia butuhkan. Sebelum itu, tak lupa ia meminta izin sang suami melalui pesan teks.
My Hubby
Tae, aku keluar sebentar ya
Mau ke supermarket di sebrang
Kemarin lupa beli backing powdernya
KAMU SEDANG MEMBACA
MOBIUS DESTINY [END]
Fanfiction"Takdir sudah ditetapkan, sekeras apapun aku berusaha, aku hanya se-ekor semut yang berjalan di pita Mobius" Start 06.06.22