Hari Bahagia
"Kamu tidur aja, nanti kalau udah sampe aku bangunin. Pasti capek kan beres-beres dari pagi?"
"Enggak ah, aku mau temenin kamu. Lagian kan kamu yang lebih capek atur pindahan aku."
Ya, seperti yang dikatakan Taehyung malam tadi, pagi ini mereka benar sibuk dengan mengurus pindahan Jisoo. Sebenarnya Taehyung sudah memesan jasa pindahan untuk membantu berbenah, namun tetap saja terasa lelah.
Urusan pindah selesai sekitar pukul dua siang. Wajar saja, karena memang barang Jisoo tak banyak. Bahkan lebih sedikit dari milik mahasiswa semester baru.
"Yaudah, nanti kalau kamu capek tidur aja. Ini belum ada setengah perjalanan soalnya."
Jisoo menggangguk, namun pandangannya mengarah keluar jendela melihat pemandangan sekitar juga memperhatikan rambu-rambu di jalan bebas hambatan. Kata Taehyung, siang ini mereka akan pergi menemui kerabat yang akan menjadi saksi pernikahan tertutup mereka besok.
Jujur saja, wanita itu masih belum percaya Taehyung benar-benar serius menikahinya. Maka wajar sedari pagi JIsoo terus memohon padanya untuk berfikir ulang dengan memberi pertimbangan yang logis.
Kembali lagi, Pria itu tak menggubris. Sampai tiba saat makan siang tadi, dengan tenang dan tegas Taehyung baru mengungkit dan membahasanya kembali.
#Flashback On
"Jisoo kamu harus inget ini baik-baik."
Taehyung menjeda menatap mata wanita yang kini tergugup itu dengan teduh penuh ketulusan.
"Mulai sekarang dan seterusnya, kamu itu tanggung jawab aku. Keselamatan maupun kebutuhan kamu dari ujung rambut sampai ujung kaki, semuanya jadi tanggungan aku. Aku yang pastiin semuanya gak kurang buat kamu, termasuk menjamin kamu bahagia hidup sama aku. Aku Janji"
Kim Jisoo menunduk, tak berani menatap manik Taehyung yang begitu dalam menyorotnya terlalu lama.
"Sebagai seorang pria, bagiku semua janji itu sama artinya dengan harga diri. Dan besok, janji itu bakal disaksikan Tuhan dan disahkan secara hokum negara. Jadi kamu gak usah khawatir dan mikir macem-macem, oke?"
"Makasih" Ungkap Jisoo pelan namun terasa dari hati terdalam.
"Buat apa?"
"Mau nikah sama aku" Balasnya cepat.
Kim Taehyung tersenyum lembut, mencoba menarik atensi Jisoo yang menunduk dengan menaikkan dagunya.
"Kim Jisoo, aku yang memintamu menikah, jadi aku lah yang berterimakasih karena kamu mau terima aku, kamu mau jadi pendamping aku, mau jadi ibu untuk anak-anak aku, dan percaya sama aku. Kamu wanita pilihanku yang syukurnya memilihku. Bukankah aku pria paling bahagia di dunia ini? Jadi, makasih untuk semuanya Jisoo."
#Flashback Off
Wanita itu kembali bersemu mengingat kejadian siang tadi. Hatinya tersentuh sampai jantungnya berdegup tak karuan. Sungguh, kejadian yang tadi itu lebih mendebarkan ketimbang saat ia tengah berhadapan dengan dosen penguji sidang.
Tapi bukan itu maksud Jisoo, ia paham dan sangat bersyukur Tuhan mengirimkan pria baik seperti Taehyung dalam hidupnya yang berantakan
Namun bagaimana dengan Taehyung? Apa pria itu tak ingin menikah dengan wanita yang pantas dengannya? Apa ia tak ingin menikah digedung mewah, diantara keluarga dan disaksikan sanak saudara yang rata-rata adalah orang berlatar belakang kelas atas?
KAMU SEDANG MEMBACA
MOBIUS DESTINY [END]
Fanfiction"Takdir sudah ditetapkan, sekeras apapun aku berusaha, aku hanya se-ekor semut yang berjalan di pita Mobius" Start 06.06.22