Belum sempet revisi guys. Harap Maklum /emot sungkem/
----------------------------------------
Be Part or Apart
Disinilah Jisoo sekarang. Di depan unit apartemen yang sudah lama ia tinggalkan, setelah dikerjai habis-habisan oleh dua kunyuk takt ahu diri. Lihat saja, pulang nanti bakal Jisoo jewer telinga keduanya sampai Panjang.
Kim Jisoo berfikir sejenak, sesaat menatap ponsel ibu panti yang ia pinjam agar dapat terus berhubungan dengan dua adiknya selama perjalanan. Pesan terakhir dari Jeongwoo dibacanya berulang kali
"Penghuninya lagi sakit tuh kak, katanya menderita karena ditinggal istri. Samperin ya kak, coba jujur satu sama lain biar gak sama-sama sakit. Pokoknya jangan sampe pengorbanan kami sia-sia kak.Have a nice time!"
Dengan gugup ditekannya tombol password rumah, dan 'Klik' pintu terbuka. Ia masuk perlahan bahkan sampai mengendap-endap, seperti maling yang takut ketahuan.
Tujuannya saat ini adalah langsung pada kamar tidur. Ia yakin Taehyung disana mengingat Jeongwoo berpesan bahwa pria itu sedang sakit.
Saat dibukanya pintu kamar itu, ia langsung menemukan sang suami yang tertidur dengan wajah pucat pasi. Didekatinya dan langsung ia periksa keadaan pria itu dengan telapak tangannya.
"Awh!" Kim Jisoo memekik kaget dengan suhu tubuh Taehyung yang seperti mencubit kulitnya.
Taehyung yang merasa terganggu mulai bergerak dan membuka mata.
Sama-sama kaget, namun anehnya pria itu malah tersenyum kemudian meraih tangannya untuk digiring tidur di Kasur.
Jisoo terheran-heran, namun pasrah dengan keadaan.
Lain dengan Jisoo, yang ada dalam fikiran Taehyung saat ini adalah berkhayal bahwa ia tengah bermimpi. Pria itu seperti mencuri kesempatan, meski ia ragu akan kebenarannya.
Jika pun benar ini hanya mimpi, maka ia tak kan menyesal kalau harus tak bangun lagi. Masalahnya, Jisoo yang sadar pun diam saja. Entah ada setan apa, wanita itu seperti dikotrol dalam mode nurut. Alhasil membuat Taehyung semakin berani.
Pria itu memeluk, mengusap dan kini mengecup gemas bibir yang bahkan selama ini belum pernah disentuhnya.
Jisoo melotot tak percaya. Berusaha menyadarkan dengan menepuk pelan punggung dan lengan pria itu.
Bukannya berhenti, Taehyung malah makin menjadi. Tak hanya mengecup kini ia bahkan mecium bibir itu penuh afeksi, seolah menyalurkan rasa yang telah lama ia pendam.
Sampai sang wanita diam-diam mencubit kecil perutnya, meminta jeda untuk sebentar mengambil nafas.
"Gila! Bayangin siapa sih kamu sampe mimpi segitunya!" Sunggut Jisoo yang sudah terduduk dengan dada naik turun.
Taehyung melotot tak percaya. Jadi ini sungguhan?
"Terus sekarang kenapa diem? Bingung nyari alesan?" Ntah kenapa Jisoo yang awalnya berniat mau minta maaf, seketika lupa dan jadi sewot sendiri.
"Tunggu, ini beneran Jisoo?" Taehyung ikut duduk, masih bingung dengan apa yang sedang terjadi.
Jisoo memutar bola matanya jengah, "Kamu fikir siapa? Pacar baru kamu?"
"Engga, tapi ini beneran Jisoo istrinya kim Taehyung kan?"
Malas berdebat dengan si pria yang lagi mode nge-lag, Jisoo pun memilih menjauh dan turun dari Kasur "Tau ah, kamu bau."
Namun sebelum wanita itu beranjak, sang pria lebih dulu mengaitnya dan mengukungnya dalam pelukan. Sungguh, Taehyung begitu rindu manusia yang satu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOBIUS DESTINY [END]
Fanfiction"Takdir sudah ditetapkan, sekeras apapun aku berusaha, aku hanya se-ekor semut yang berjalan di pita Mobius" Start 06.06.22