#14

515 81 14
                                    

Nikmatin dulu badai up ini ya ges ya. Karena mungkin beberapa hari lagi bakal hiatus sampai waktu yang tidak ditentukan. Hehehe...

Btw, gue lagi mabok Treasure nih ges. Chapter ini isinya dipenuhi tingkah Haruto sama Jeongwoo. Maap ya ngeracun dikit ;D

Okelah, cus happy reading yorobun

----------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----------------------------------------

.

.

.

Rencana Bencana

"Kak, melamun aja nih?" Sapa Jeongwoo yang tiba-tiba duduk disebelah Jisoo yang sedang memilah sayur pemberian tetangga sebelah yang baru panen di pendopo belakang panti."Baru pulang?" Jisoo mengalihkan pembicaraan.Jeongwoo diam, membalas sang kakak yang sebelumnya sengaja tak menjawab pertanyaannya.

"Haru mana?"

"Masih nge-band. Aku pulang duluan, kangen sama kakak" Sahut si remaja tanpa mengalihkan wajahnya.

"Woo?"

"Hm?"

"Kakak nyusahin ya?"

Sontak sang adik memalingkan wajah. Menatap fitur sempurna kakaknya dari samping.

"Nyusahin apanya sih kak?"

"Ya itu, kamu sama haru jadi jarang main karena selalu nemenin kakak. Orang-orang panti juga segitunya jaga kakak, seolah kakak pasien rumah sakit yang harus selalu istirahat. Segitu nyusahinnya, sampai Taehyung yang bukan siapa-siapa harus terpaksa nikah sama orang kayak kakak."

Jeongwoo diam, tak habis fikir dengan pikiran kakaknya. Wanita itu pun sama. Namun lebih terlihat kosong, seperti tak bernyawa.

"Apa kakak mati aja ya?"

Semakin bingung harus merespon, seorang Park Jeongwoo yang terbiasa bercanda kini merunduk. Menggigit bibir, sembari berfikir keras prihal jawaban yang harus ia berikan.

"Kak" ragu-ragu, ia mendekat. Melingkari pundak sang kakak, meraihnya untuk dipeluk.

"Kakak gak nyusahin. Kami cuma mau kakak bahagia" ucapnya menepuk pelan punggung rapuh yang sudah bergetar itu.

Sudah dua bulan Jisoo disana. Sebulan pertama wanita itu memang menunjukkan perubahan yang membaik, namun tidak dengan sebulan terakhir saat Taehyung mulai tak datang lagi ke panti. Ia terlihat murung, kosong dan tak bersemangat. Lebih sering melamun menyendiri, pun terkadang secara tak sadar sampai melukai diri sendiri.

"Kakak takut Woo~" Jisoo bicara dengan sesenggukan. Tak langsung menjawab, Jeongwoo Justru mempererat pelukannya.

"Kakak nyusahin, egois, kekanakan, gak sempurna, kakak gak pantes buat dia. Tapi kakak juga takut dia pergi."

MOBIUS DESTINY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang