Limario pov
Setelah semua kerjaanku selesai aku pergi kerumah kakekku,sedikit berusaha membatalkan perjodohan ini walaupun aku tau saat kakek sudah memutuskan sesuatu hal itu tidak mungkin dapat berubah tapi tidak ada salahnya berusaha. aku memohon kepada kakek namun hasilnya pun sama keputusan kakek telah bulat kakek bahkan menyarankan kami untuk mempercepat pernikahan padahal kakek sangat tau tentang diriku yang tidak mau terikat dengan siapapun aku benar benar putus asa dan mungkin hanya bisa pasrah menjalani nya saja."Kakek tolonglah aku akan menuruti kakek dalam hal apapun tapi tidak dengan hal ini kumohon"
"TIDAK!! keputusan kakek sudah bulat jangan membantah dan lebih baik kau pulang kakek tidak ingin berdebat dengan mu"
"Kakek aku mohon mengertilah kali ini saja"
"Pulanglah dan jangan pernah datang lagi jika kau hanya ingin menentang kakek,kakek akan menerima mu di rumah ini lagi jika kau mau menuruti kakek dan menikah dengan jennie"
"Ada apa dengan dia? Kenapa kakek begitu yakin menjodohkan ku dengan dia?"
"Sudah kakek bilang pulanglah" kakek menarik ku sampai depan pintu dan menutup pintu rumah dengan keras.
Hufhhh yang benar saja bahkan sampai mengusirku apa kakek benar benar marah karna aku menentangnya? Aku sudah meminta bantuan orang tua ku namun tetap saja hasil nya ninil karna semua keputusan ada ditangan kakek. Mobil ku melaju dengan kencang aku tak tau harus kemana rasanya sangat putus asa sekali aku mengambil hp di kantongku dan mulai menelfon sahabatku disaat seperti ini tak baik rasanya sendiri.
"Yak seulgiaa kau dimana?"
"Aku sedang dalam perjalanan menuju club xxx kau ingin bergabung?"
"Tentu saja aku akan kesana"
Tak perduli sekacau apa mukaku dan sekacau apa pakaian ku untungnya aku selalu memiliki pakaian ganti dalam mobil untuk berjaga jaga jika aku tak pulang kerumah. Ku parkirkan mobilku dan menuju ke arah sahabatku malam ini aku ingin menikmati malam yang panjang tanpa pikiran yang berat tak apa apa walau hanya melupakan sesaat.
persetan dengan jalang aku sama sekali tak memiliki nafsu kali ini aku hanya ingin menikmati suasanya itu,suasanya dimana kita bisa melupakan masalah walau sesaat. Tak ku sangka aku terlalu banyak minum dan membuat kepala ku sangat berat sekali dan benar saja malam itu aku tak sadarkan diri dan pagi ini pun aku terbangun dan berada di kamar seulgi. Aku membuka mata ku perlahan dan mendapati seulgi telah rapi.
"Bangun lah dan kita sarapan bersama aku di telfon JIN dan dia mengatakan kau akan ke swiss sore nanti"
"Ah iya aku sampai melupakan jadwalku"
Akupun bergegas mandi dan turun untuk sarapan bersama,aku mendudukan diriku didepan seulgi untuk berhadapan tatapan khawatirnya membuat ku tak bisa berkata kata.
"Aku sudah mendengar semua dari JIN dan JISOO"
"Hadapi lah jangan lari karna kau tidak punya pilihan lain,mungkin itu yang terbaik dan coba lah untuk berdamai dengan keadaan mungkin ada hal baik kedepan nya" sambungnya
"Aku sudah memohon kepada kakekku dan itu tidak berhasil akan ku coba lagi kepada kakek jennie dan jika itu tidak berhasil aku akan pasrah"
Setelah percakapan tadi aku pergi menuju kerumah kakek jennie dengan penuh keberanian aku mengambil keputusan sendiri tak mau melibatkan jennie.kakek menyambutku dengan senang dan langsung memelukku dengan penuh kehangatan.
"Nak ada apa kau kesini? kemaren menerima telfon dari kakek mu dan dia bilang kau ingin membatalkan nya?"
"Aa...aku ingin memohon kepada kakek tolong hentikan ini,aku benar benar tidak bisa melakukan ini,jennie pun sangat tersiksa dengan perjodohan ini" gugup sekali rasanya tapi kukatakan dengan penuh keberanian
"Apa kakek tega melihat jennie begitu tersiksa dan selalu menangis karna keadaan ini?"
"Justru karna itu kakek yakin akan menjodohkan kalian,kakek yakin kamu bisa membahagiakan nya kakek percaya padamu, kakek tidak ingin dia berada ditangan yang salah jika tak bersamamu"
"Hai kakek aku melihat ada mobil parkir didepan apakah itu tamu kakek?" Chaeyoung berjalan ke arah kami yang sedang berbincang ditaman
"Halo cucuku kau datang sendiri? Dimana kakakmu? Kenapa kalian tidak datang bersama?"
"Tidak kek aku sendirian saja,aku rindu dengan kakek"
"Sini bergabung nak dengan kakak ipar dan calon kakakmu"
"Wah ada oppa ternyata,kau tampan dan mobil mu keren oppa"
Aku terkejut ketika mendengar panggilan itu kulirik wanita itu dan dia senyum kearahku yang ku balas dengan senyuman tipis.
"Kau tau oppa aku sangat mendukung mu dengan unnie ku kalian benar benar cocok, kekasih unnie tak setampan dirimu" bisiknya lembut ditelingaku
"Apa karna kau tak suka dengan kekasih unnie mu kau mendukungku hmm?..." kubalas bisikan ditelinga nya dan kami pun tersenyum bersama.
kamipun mengobrol lama sampai akhirnya aku pun pamit untuk bersiap bepergian.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIAGE NOT DATING | JENLISA
FantasyDua sosok yang tidak saling mengenal namun terikat janji suci pernikahan