17

1.1K 89 4
                                    

Lim memarkirkan mobil nya tepat dihalaman rumah jennie hari ini keluarga jennie mengundang lim untuk makan malam bersama lim bersikeras untuk menolak namun tetap saja dia tidak punya alasan yang tepat untuk menghindari pertemuan itu.

"Selamat datang anakku" ucap omma jennie membukakan pintu untuk lim "mari semua sudah menunggu mu dimeja makan"

Lim bergegas menuju meja makan dan disana sudah terlihat appa,jennie dan juga adik nya rosè.jennie terlihat sinis menatap lim dan lim faham dengan situasi ini melihat appa jennie duduk di tengah layaknya kepala keluarga dan disebelah kiri ada omma dan rosè dan disebelah kanan hanya jennie yang duduk sendirian lim pun mendudukan dirinya tepat disebelah jennie.

"Apakah semua berjalan dengan lancar nak? Appa dengar kamu sedang memiliki pekerjaan yang padat"

"Ya appa aku sibuk....sibuk memikirkan bagaimana menghadapi jennie yang sangat cerewet dan menyebalkan" mata jennie terbelalak mendengar jawaban lim yang konyol dan seketika tawa di keluarga itu pecah.

"Kau jujur sekali oppa" Rosè

"Karna berbohong itu tidak baik,bukan? Ucap lim sambil memasukan makanan dimulutnya "AWWww" Spontan lim saat mendapatkan cubitan keras jennie dipaha nya.

"Well dengan pertengkaran ini omma melihat kalian sangat cocok"

"Ya kami cocok untuk bergulat omma aku yakin ini akan menjadi pertandingan yang panjang" jennie menjawab

"Bagaimana jika kita meminum wine bersama? Aku baru mendapatkan hadiah dari teman ku dan dia mengatakan wine ini sangat enak" Rosè

"Ide bagus,sudah lama sekali kita tak menikmati wine bersama,bukan begitu appa" omma berbicara menatap lekat jennie dan lim yang memanas karna emosi yang mereka tak tahu dari mana asal nya,mungkin hanya dengan melihat satu sama lain mereka bisa saling membunuh.

Mereka telah bersantai di sofa dan setelah beberapa tegukan suasana pun menjadi lebih sedikit tenang,tidak ada perdebatan antara jennie dan lim bahkan mereka sedikit tertawa bersama namun tetap dengan gengsi masing-masing.

"Well,apakah kalian siap? Mengingat pernikahan kalian kurang dari 1 minggu lagi nak? Appa hanya meminta kalian untuk mengurangi pekerjaan sampai hari pernikahan tiba" appa menjelaskan dan sedikit memohon

"Hmm aku akan menganggap itu sebagai permintaan atau perintah?" Lim dengan percaya diri mulai mengejek appa karna tak bisa dipungkiri mereka cocok mengingat tidak ada sosok anak lak-laki di keluarga jennie karna sebab itu appa sangat menyukai lim dan membanggakan bahwa dia memiliki anak lelaki saat ini.

"Aku memerintah dan itu permintaan ku,bisa dikatakan itu keduanya" appa tegas menjawab dengan senyuman

"Bagaimana dengan mu jennie?" Omma

"Unnie kau tidak perlu khawatir aku akan menggantikan mu dikantor dan ingat kali ini aku melakukan dengan sukarela tak ada imbalan" Rosè dengan kepolosan nya mengedipkan mata ke arah jennie

"Imbalan atau tidak aku tak akan mendengarnya" jennie

"Untuk pernikahan appa sepakat dengan keluarga lim untuk membelikan kalian rumah sebagai hadiah pernikahan kalian"

"Appa itu terlalu berlebihan aku bahkan memiliki rumah dan rumah itu kurasa cukup untuk aku dan jennie tinggal"

"Appa aku juga memiliki apartemen dan kurasa itu lebih cocok untuk aku tinggal bersama disana,aku setuju dengan lim itu terlalu berlebihan appa" jennie memelas menatap appa dan omma nya

"Apakah kalian lupa sopan santun? Hadiah akan tetap jadi hadiah dan kalian tidak bisa menolak pemberian" 

MARRIAGE NOT DATING | JENLISA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang