16

1.1K 73 3
                                    

Pernikahan jennie dan limario akan dilaksanakan 2 minggu lagi dan disela sela kesibukan mereka pun meraka harus mengurus pernikahan karna tak semua kakek bisa mengurus itu

"Lim bisakah kau menjemputku dijam makan siang nanti? Aku harus mencoba wedding dress nya" ucap jennie di telfon

"Ya baiklah tapi mungkin aku agak terlambat karna aku masih banyak pekerjaan"

Jennie telah duduk di sofa diruangan nya sambil melamun untuk menunggu lim menjemputnya.
Tok
Tok
"Nona jennie ada yang menunggu nona dibawah"

"Baik bilang padanya sebentar lagi" jennie bergegas mengambil bag channel nya itu dan berjalan mengarah ke kaca di ruangan nya itu setelah merasa sudah rapi jennie pun turun untuk menemui laki laki menyebalkan yang akan menjadi suami nya itu.

"Lama sekali huhhh" ucap lim dengan kesal karna jennie lama sekali.

"Ayo cepat kita sudah terlambattt....." ucap jennie yang langsung memasuki mobil tanpa permisi.

Semakin hari jennie dan lim bukan malah semakin akur melainkan setiap pertemuan mereka pasti bertengkar layaknya tom dan jerry.

"Lim apa kah sudah kau fikirkan setelah menikah nanti kita akan tinggal dimana?" Jennie membuka pembicaraan entah untuk membuat suasana tak jadi hening atau memancing keributan...entahlah~~

"Gampang....kau kembali ke apartemen mu dan aku kembali kerumah setelah pernikahan nanti" lim datar tanpa ekspresi entah hal apa yang membuatnya kesal

"Kau gila??!! Kakek akan membunuhmu jika itu terjadi" jennie membelalakan mata nya tak percaya ucapan lim yang sangat datar itu

"Apa kau berharap tidur dengan ku haa?" Lagi lagi lim mengejek jennie

"Lim aku se..riusss aku rasa sebaiknya kita ke apartemen ku saja" ucap jennie terbata bata karna lim terus menggodanya

"Hey! Apa tidak sebaiknya istri mengikuti suaminya? Tidak tidak sebaiknya dirumahku saja.

"Akan menyusahkan jika aku memindahkan barang barangkuuu...kau tau wanita dengan segala kerempongan nya"
"Tidakkk tidakkk aku akan meminta izin kakek untuk itu" sambung jennie tegas dan melipat tangan nya didada

"Lagi lagi kau membawa nama kakek untuk memenangkan perdebatan ini yaaa supermodel jennie kim yang menyebalkan!"

Beberapa saat perdebatan itu berlalu dan mereka telah sampai di sebuah butik dimana tempat mereka akan mencoba wedding dress yang jennie pilih

"Selamat siang tuan dan nyonya" ucap salah satu wanita yang telah berdiri menyambut kedatangan jennie dan lim

"Sianggg...bisa kah aku bertemu jihyo" ucap jennie dengan ramah

"Ohh apakah anda jennie kim? Mmmm..maaf nyonya jihyo sedang ada urusan mendadak dan dia meminta saya menggantikanya...mari ikuti saya"

Mereka pun mengikuti langkah wanita itu kedalam ruangan yang telah disiapkan oleh jihyo,perancang busana ternama di korea.

"Nyonya ini silahkan anda coba" wanita itu menyerahkan baju nya kepada jennie "tuan kau bisa duduk dulu di sofa untuk menunggu istri anda atau anda mau mencoba tuxedo anda?"

"Ah aku nanti saja aku akan menunggu disofa dulu" ucap lim tanpa ekspresi dan mendudukan dirinya disofa.

Lim yang telah asik dengan ponsel nya itu pun mulai mengantuk karna jennie sangat lama untuk keluar memperlihatkan padanya. Dan beberapa saat jennie pun keuar dengan senyuman yang sangat cerah,aura kecantikan jennie tak bisa diragukan lagi ditambah dengan apa yang dia kenakan sekarang membuat dia bagaikan seorang dewi.

"WOW!!! Nona kau terrrr...lihat sangat menakjubkan! Ini sangat cocok untukmu"
"Suami mu pasti akan sangat menyukai nya nona"

"Hahaha sepertinya tidak lihat saja dia.....dia bahkan tertidur pulas disana" ucap jennie sambil menunjuk ke arah lim yang tertidur pulas di sofa "tolong bangun kan dia" sambung jennie yang di angguki oleh wanita itu

"Tuan...tuan...ah maaf menganggu anda tapi calon istri anda sudah selesai" sambil menunjuk ke arah jennie.

Lim menganga tak percaya...jennie sungguh mempesona dibalut dengan gaun mewah namun cukup sexy itu dia benar benar dibuat terpana dengan jennie yang ada dihadapan nya sekarang dan seketika senyum kecil muncul diwajahnya namun segera dialihkan oleh lim

"Aku akan mengganti bajuku"

"Baik mari saya antar"

Lim pun memasuki ruang berganti pakaian dengan langkah yang sangat cepat,tidak ingin menatap jennie dengan lama karna takut dia tidak bisa menutupi ekspresi nya yang terhipnotis dengan jennie

"Nyonya calon suami anda sangat tampan sekali" ucap wanita itu dengan genit

"Justru itu aku menikahi nya" ucap jennie seketika kesal karna pelayan itu menggoda lim

"Aku tak bisa membayangkan jika aku menikahi seorang lelaki setampan itu,mungkin aku akan mengurungnya dirumah saja" wanita itu tersenyum genit sambil menatap ruang ganti yang telah dipakai lim

"Berhenti membayangkan nya karna kau tidak tau jika dia sangat dingin dan cuek"

Tiba tiba lim keluar dengan tuxedo yang sangat pas dikenakan olehnya sontak mata jennie dan pelayan disana tertuju kepada lim yang terlihat begitu menawan dibalut dengan tuxedo warna navy itu.

"Woahhhh!! Daebakkk,,sangat tampan"
"Tampan sekali huh tapi sayang dia akan segera menikah"
"Aku akan sangat beruntung jika menjadi calon istrinya" pujian pujian itu pun dilontarkan oleh beberapa orang disana

"Hmmm...hmmm" jennie berdehem untuk memudarkan lamunan seluruh karyawan disana

"Ah maaf nona maaf suami anda sungguh membuat kami tak fokus bekerja"

"Ada apa ini kenapa aku kesal karna mereka semua membicarakan dan menatap lim dengan penuh godaan,tidak tidak jennie kim sadarlah kau tidak sedang cemburu,tenangkan dirimu" batin jennie
.
.
.
.

Mereka pun telah selesai dan mereka pun memutuskan untuk pulang karna lim masih banyak pekerjaan nya.

MARRIAGE NOT DATING | JENLISA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang