15

1.2K 86 0
                                    

LIMARIO POV

4 hari berlalu~~~~
Hari ini pekerjaan ku selesai dan aku segera kembali ke istana ku,kangen sekali rasanya bersenang senang dengan sahabat ku,beberapa hari ini aku sama sekali tak ingin merespon apapun tentang jennie,aku hanya tak mau diganggu saat banyak pekerjaan walaupun aku tau masalah ini cukup berat.

Jennie mengirimkan beberapa pesan tak banyak yang ku baca karna beberapa dari pesan jennie hanya ku abaikan dan yang aku tau kakek telah mengatur tanggal pernikahan kami dan Wow nya pernikahan itu akan terlaksana kurang lebih 1 bulan lagi.
.
.
.
.
Sesampai dikorea aku melamun dalam perjalanan pulang ku menuju kerumah,entah pertanyaan konyol selalu menghantui ku akhir akhir ini. "Apa yang kukatakan kepada jennie karna tak membalas atau mengangkat telfon nya?" Batinku dan lamunan ku dipudarkan panggilan yang oleh seseorang yang selalu ada difikiran ku akhir ini.

"Aku tau kau sudah dikorea sekarang,temui lah aku segera jangan menghindar begitu saja" ucapnya kasar dan langsung mematikan telfon itu.
.
.
.
.
Kami memutuskan untuk bertemu dibar yang telah di tentukan jennie...mengapa di bar jika ingin berbicara serius?? Entahlah!

"Kau selalu menghindar dariku,kau tau itu semua tak ada guna nya karna pernikahan tetap ada" sahutnya kasar dengan mata terbelalak sungguh begitu emosi nya dia menatapku.

"Aku tau..itu sebabnya kita tak perlu berdebat karna akhirnya kau tetap jadi istriku" whattt?? Istri??? Tak kusangka aku bahkan bisa menyebut kata itu saat dihadapan nya dan mata nya menatapku dengan tajam seakan dengan tatapan itu dia bisa memutuskan nadiku,merobek ginjal ku,bahkan mengacak ususku. Hahaha tidak tidak itu berlebihan.

"Lalu mengapa kau memintaku bertemu?"

"Kakek meminta kita yang mengurus semua persiapan pernikahan"

"Laluuu???....kau saja yang urus apapun itu aku akan setuju tapi pastikan semua sahabatku hadir saat acara nanti"

"Yakkkk kauu benar benar setan limariooo!!! Kau fikir hanya aku yang menikah hah?!! Apa kau mau aku memilihkan baju dress untukmu hah??!!" Sahutnya dan berhasil membuat senyuman di bibirku dengan refleks

"Baiklah aku akan membantu tapi jangan paksa waktuku"

"Ya...yaaa aku tau disaat kau sibuk dengan jalangmu kau tak mau diganggu,eh pekerjaanmu maksudku" dia mengejekku dengan senyuman yang manis hmmm... ekspresi nya bisa berubah seketika membuatku takut karna tak bisa membaca fikiran jennie.

"Kau tau aku pemain hebat diranjang jangan sekali kali mengucap kata konyol itu"

"Oh wowww!! Tak sabar rasanya ditiduri seseorang yang merasa dirinya hebat diranjang,aku penasaran apakah jalang itu benar benar ketagihan padamu atau tidak" ejeknya dengan terkekeh pelan melihat wajahku sedikit tertekuk

"Jika kau penasaran aku bisa membuktikan nya malam ini juga" ajak ku dan sedikit menarik bajunya,ekspresi nya berubah seketika dari senyum cerah menjadi wajah yang takut karna perkataan ku.

"Tidak tidak kau harus memohon kepadaku untuk itu,jangan banyak berharap lim bahkan jika kita menikah nanti kau tak bisa menyentuhku apalagi meniduruku" jennie meneguk wine ku sampai habis tak peduli jika akhir dari malam ini seperti apa

"Kita lihat saja nanti,kau akan memohon padaku untuk itu" lanjutnya.aku melihatnya begitu banyak meminum wine dan inilah kesempatanku. Jennie yang memakai rok mini dengan mudah tangan ku bisa menyentuhnya dan ku usap paha nya dengan lembut...duduk kami pun menjadi berhadapan,aku mulai mendekatkan wajahku pada lehernya membiarkan lehernya merasakan panas nya nafasku..tangan ku perlahan menyusup kedalam rok nya dengan ku usap perlahan di pahanya dan berhasil... dia terbuai oleh sentuhan ku matanya pun terpejam karna nafasku yang ada dilehernya tiba tiba tangan nya mengacak jari jemariku untuk menghentikan aksi gilaku yang ada didalam rok seksi miliknya...

"Kau pasrah saat ku sentuh dan bahkan di tempat keramaian seperti ini,tapi jangan terlalu berharap nona aku tak akan melanjutkan aksi ku karna kau harus memohon padaku" bisikku pelan untuk menimbulkan gairah nya agar lebih besar.Dan dengan setengah sadarnya dia menjauhkan tangan ku menghempaskan nya ke sembarang arah

"kau fikir aku yang bakal memohon? Kau lihat saja nanti kau akan benar benar memohon kepadaku untuk itu" dia membalas bisikan ku dan berdiri langsung dari hadapan ku lalu pergi meninggalkan ku di bar itu.

MARRIAGE NOT DATING | JENLISA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang