16 - embrassed

1.1K 175 3
                                    

[Cerita ini hanyalah fiksi. Segala kejadian bersifat fiktif]
.
.
.
[Selamat membaca]
.
.
.
[NOTES!
Kalimat italic = flashback]
.
.
.

Siswa siswi melihat ke arah Renjun yang belum memainkan gitar di pangkuannya. Lebih tepatnya seisi kelas sedari tadi menunggu Renjun untuk mulai mengeluarkan suaranya. "Huang Renjun imnida. Aku akan menyanyikan satu lagu yang aku lumayan mengingatnya. Jika tidak membuat kalian puas mendengarkan aku menyanyi, aku minta maaf" 

Suara milik Renjun memenuhi heningnya kelas yang diajarkan Baekhyun. Jaemin melepaskan kacamata bacanya dan melihat ke depan. Sudah ada Renjun yang tersenyum walaupun kesannya terpaksa karena gugupnya. 

Mengeluarkan kamera dari kantong celananya lalu mengarahkan kameranya ke arah Renjun. Baru saja ingin menekan tombol putih, Jaemin merasakan bahwa ada yang tersenyum sangat lebar dari dekatnya. "Apa?" 

"Aigoo~ ada yang ingin mengenang moment ini. Bagaimana kalau Renjun tahu bahwa seorang Na Jaemin memfotonya secara diam-diam?"

"Kalau begitu, aku berharap mulutmu bisa tertutup rapat" balas Jaemin dengan jawabannya yang cukup sinis tapi Sooyoung sudah terbiasa dengan itu. Jaemin memfokuskan pikirannya ke kamera handphonenya. 

Dia tidak tahu sudah berapa kali menangkap Renjun dengan lensa kamera handphonenya. Entah kenapa Jaemin merasa Renjun berbeda dari biasanya ketika pria itu memainkan alat musik dengan raut wajah yang gugup. 

Di satu sisi,Jaemin ingin melihat Renjun beryanyi dan tersenyum ke arahnya. 

"Baiklah, aku akan memulainya" 

Renjun menarik nafasnya cukup dalam dimana membuat Baekhyun terkejut sendiri. Membuang nafasnya berharap rasa gugupnya hilang dengan sekejap. Jari-jarinya mulai memetik senar yang mengeluarkan suara merdu. Bahkan beberapa siswa siswi di kelas mengetahui lagu yang akan dibawa Renjun di kelas mereka. 

Menutup kedua matanya. Mencoba menyanyikan lagu di depan orang-orang banyak notabene kakak kelasnya merupakan tantangan untuk Renjun tapi jika ingin menjadi penyanyi bukannya dia harus percaya diri dalam segala situasi dan kondisi?

Eonjedeun nolleowayo

Baekhyun yang tadinya ikut memenjamkan matanya terkejut mendengar suara yang dikeluarkan oleh Renjun. Melihat Renjun yang tersenyum tipis dengan petikan gitarnya merupakan hal baru baginya. 

Hanya satu kalimat saja sudah membuat seisi kelas menahan suara mereka. Terkhusus para siswi yang sedari tadi menggigit buku jari mereka ketika mendengar suara khas milik Renjun memenuhi ruangan kelas. 

Nunchi geim haji malgo

Sigani mojarada neukkyeojindamyeon

Maeil yagan gaejang halgeyo

Jureul seo gidaril pillyo eopseo

Jayu iyonggwoneul junbihago

Yeogi modeun geosi Always

Neol gidarigo isseo

Ipgureul jina keun namu ape

Majung naga seo isseulgeyo

Geugoseseobuteo nae son kkok japgo

Nal ttarawajumyeon dwaeyo

Jarinya terus menari di atas senar gitar. Menarik nafasnya dengan sekali tarikan. Renjun mengeluarkan suaranya tanpa memperdulikan ekspresi wajah kakak kelasnya. Yang ada dipikirannya hanya menyelesaikan ujian dan berharap dia berpartisipasi dalam lomba. 

HE'S A CENTER OF ATTENTION // JAEMRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang