[Cerita ini hanyalah fiksi. Segala kejadian bersifat fiktif]
.
.
.
[Selamat membaca]
.
.
.
[NOTES!
Kalimat italic = flashback]
.
.
."Yak! Huang renjun!"
Renjun menghentikan langkahnya ketika Yeri meneriaki nama lengkapnya dari belakang. Dia barusan keluar dari kamar mandi pria dan harus menghadapi teriakan Yeri.
"Mwo?"
"Kenapa akhir-akhir ini kau menjadi pendiam hah? Apa yang kau fikirkan ?"
"Tidak ada"
"Jangan berbohong! Kalau kau dirudung oleh seseorang bilang kepadaku. Aku akan—
—apa kau yakin miss Kim ? Bahkan badanmu saja lebih kecil dari diriku"
"Yak! Kau fikir kau sudah 180cm,eoh?"
"Nggak. Dengan tinggi 172cm saja aku sudah senang"
Yeri hanya mempoutkan bibirnya kedepan mendengarkan omongan Renjun. Wanita Kim itu sadar ada yang tidak beres dari Renjun akhir-akhir ini.
Bahkan Renjun lebih banyak menghabiskan waktu menatap jendela kelas daripada menyimak penjelasan guru.
Padahal dari awal mereka bertemu,Renjun serius mendengarkan segala ocehan guru didepan. Bahkan pria Huang itu angkat tangan ketika ingin menjawab.
Dan sekarang ? Dia menjadi pendiam. Apa Yeri tidak khawatir dengan keadaannya?. Walaupun mereka hanya sebatas teman sekelas dan sebangku,entah kenapa Yeri suka berada di dekat Renjun.
Renjun bukan tipe orang yang heboh ataupun ribut,dia merupakan pria yang kalem dan kadang-kadang melemparkan candaan begitu saja.
"Yak!"
Yeri menyenggol kecil lengan Renjun. Mereka sedang berjalan menuju kelas karena tidak ada tujuan lain selain kelas. Lagipula Renjun lebih suka duduk di kursinya dengan tiupan angin dari jendela kelas.
"Kalau ada apa-apa,katakan kepadaku,hm ?"
Baru 2 anak tangga,Renjun menghentikan langkahnya. Memperhatikan Yeri dari samping. Wanita itu menunjukkan ekspresi khawatirnya.
"Iya. Jangan mengkhawatirkanku. Aku bisa mengatasi semuanya"
"Aku tidak yakin"
Kelas Yeri dan Renjun berada di lantai 3. Sebelum menuju lantai 3 maka mereka harus melewati lantai 2 yang emang dihuni oleh kakak kelas mereka.
"Renjun-ah"
"Hm"
"Apa makanan kesukaanmu?"
"Restorant china"
Yeri hanya mengangukkan kepalanya. Setidaknya ia sudah menyimpan satu informasi tentang Renjun. Ketika mengeluarkan handphonenya dari kantong roknya,benda persegi itu terjatuh ke lantai.
Bahkan suaranya membuat siswa siswi di lorong memperhatikan keadaan handphone Yeri yang cukup mengenaskan.
"Y-Yeri, neo gwaenchana ?"
Renjun sontak langsung menggoyangkan kedua bahu Yeri. Mungkin teman sebangkunya terlalu shock menerima layar handphonenya retak parah.
Melihat teman sebangkunya hanya menatap nanar handphonenya membuat Renjun menggigit bibir bawahnya. Awalnya dia mencoba menahan rasa kesalnya tapi sekarang bukan saat yang tepat.
"Yak!"
Renjun melangkahkan kedua kakinya cepat ke pelaku yang bahkan tidak peduli dengan nasib handphone Yeri. Pria Huang itu mengingat siapa pemilik punggung tegap didepannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/302633911-288-k862070.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HE'S A CENTER OF ATTENTION // JAEMREN
Fanfic"Renjun-ah, akhir-akhir ini sikapmu aneh. Apa kau jatuh cinta kepada seseorang?" Hidup Huang Renjun berubah ketika senior yang selalu menjadi pusat perhatian sekolahnya tiba-tiba menempelinya. Darisitu,orang beranggapan bahwa mereka 'dekat' padahal...