36 - necklace

1.2K 145 26
                                    

[Cerita ini hanyalah fiksi. Segala kejadian bersifat fiktif]
.
.
.
[Selamat membaca]
.
.
.
[NOTES!
Kalimat italic = flashback]
.
.
.

Renjun akhirnya bisa bernafas lega karena tidak ada keberadaan Jaemin di sekitarnya. Hari ini dia menghabiskan waktu di kelas tanpa adanya gangguan dari Jaemin.

Perayaan tahunan di sekolah semakin dekat yang membuat siswa-siswi yang berpartisipasi menjadi sibuk.

Renjun dengar Jaemin ikut panitia di bagian dokumentasi yang membuatnya sering ikut rapat dengan panitia lainnya.

Ingin rasanya Renjun berteriak senang karena bisa menikmati waktu untuk dirinya.

Meminum air mineral yang ada di sampingnya. Semakin dekat dengan perayaan, kadang-kadang guru memberikan izin untuk ikut rapat atau aktivitas lainnya.

Termasuk Renjun yang dimana sekarang menikmati angin sepoi-sepoi di taman sekolah.

Menutup kedua matanya.

Seandainya hidupnya seperti ini dan tinggal di tepi kota bukan keputusan buruk yang pernah ibunya ambil.

Mendengar apa yang dikatakan ibunya tadi pagi membuat hati Renjun berhenti berdetak—



—ibu kembali dipindahkan ke Seoul karena sudah memenuhi target disini. Jadi atasan ibu memberikan ibu kembali ke Seoul,apa kau senang?"

Ibu Huang tersenyum lebar saat menyampaikan hal itu berbeda dengan putranya yang menunjukkan wajah yang terkejut.

Menunggu 5 menit tapi tidak ada balasan sedikitpun dari anaknya.

"Apa kau tidak senang? Bukannya kau seharusnya senang karena jumpa dengan Winwin hyungie?"

"Aaa~ tidak eomma. Aku se‐senang"

"Apa ada yang tidak mau kau tinggalkan disini? Jika ada,ibu bisa mengundurkan perpindahan kita"

"Tidak apa-apa,eomma. Kapan kita mulai pindahnya?"

Mobil SUV berwarna dope berhenti ketika lampu lalu lintas berubah menjadi warna merah. Melihat ke arah putranya.

Sorot mata Renjun menyembunyikan sesuatu dari dirinya. Seperti ada yang disembunyikannya dari dirinya.

"Bagaimana kalau setelah perfomance di festival sekolah ?"

Renjun sama sekali tidak menjawab. Dia hanya memalingkan wajahnya ke samping. Melihat mobil yang melaju kecuali mobil ibunya.

"Lampunya sudah hijau"

"O-Oh! Astaga, untung kita tidak dimarahi mobil di belakang"

Memikirkan kejadian itu membuat Renjun harus menelan pil pahit. Padahal untuk pertama kalinya dirinya merasakan menyukai seseorang.

Jantungnya berdetak lebih kencang bahkan jari jemarinya ikutan berkeringat.

Mengingat itu membuat Renjun sadar bahwa dirinya bodoh karena harus bersikap seperti itu.

"Aku kira kau hilang, apa yang kau lakukan disini?"

Kedua manik mata kecoklatan Renjun terbuka ketika mendengar suara berat dari sampingnya.

Melihat Jaehyun datang dengan kemeja saja tanpa adanya blazer sekolah mereka.

"Aku hanya ingin beristirahat disini,sunbae"

"Aaa~ aku kira kau dijauhi timmu"

Tim vokal ikut pertunjukan dimana menampilkan 3 lagu. Termasuk Jaehyun yang ikut memainkan alat musik.

HE'S A CENTER OF ATTENTION // JAEMRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang