[Cerita ini hanyalah fiksi. Segala kejadian bersifat fiktif]
.
.
.
[Selamat membaca]
.
.
.
[NOTES!
Kalimat italic = flashback]
.
.
.Renjun langsung membalikan badanny ketika seseorang ikut masuk dalam pembicaraan mereka. Di belakang mereka sudah ada sosok Jaehyun yang melambaikan tangannya.
"Astaga,aku kira siapa" ujar Doyoung sambil memegang dadanya. Jantungnya berdetak kencang karena takut ketahuan siapapun.
Di kota kecil ini,banyak yang mengenal Jaemin jadi siapapun bisa menyebarluaskan informasi tentang Jaemin.
Apalagi memberitahukannya langsung ke Jaemin bahwa dirinya menceritakan tentang masa kecil mereka. Sudah dipastikan nasib Doyoung ke depannya gimana.
"Aku tidak tahu Renjun bisa diajak keluar seperti ini"
"Huh,makanya jangan sibuk menulis lagu terus di kamarmu itu!"
Kedua manik Renjun berbinar ketika mendengar omongan Doyoung.
Jaehyun memilih duduk di samping Renjun dengan minuman yang sepertinya sudah dipesan duluan.
"Menulis lagu?"
"Iya. Apa kau tidak tahu,Renjun-ah? Bahkan dia lagi mencari produser yang ingin membeli lagunya"
Renjun sama sekali tidak mengenal Jaehyun begitu dalam. Dia hanya mengenalnya sebagai kakak kelas yang populer,memiliki tampang yang tampan,tinggi,memiliki suara yang khas dan lesung pipi yang membuat siapapun gemas untuk menyentuhnya.
"Kalau kau mau tau lebih,kau bisa chat Jaehyun"
Doyoung meminum minumannya. Menenangkan jiwanya yang hampir dicabut malaikat maut.
"Setelah ini,kalian akan kemana?"
"Kurang tahu,sunbae"
Meletakkan minumannya ke meja. Melirik Doyoung dan Renjun secara bergantian. "Kalian tidak ada minat berkeliling? Lagipula Renjun harus tahu lingkungan disini bukan?"
Saran Jaehyun ada bagusnya. Masih pukul 2 siang dan Renjun memiliki banyak waktu untuk menghabiskan waktunya di luar rumah.
"Kajja. Tidak mungkin uri Renjunnie tidak tahu apa saja sekitar sini"
Mereka akhirnya memutuskan untuk berkeliling daerah-daerah sekitar,bermodalkan kedua kakinya untuk menelusurinya satu persatu.
Jika mereka lewat,beberapa wanita menghampiri untuk mengajak jalan bareng tapi berakhir ditolak oleh Jaehyun secara terang-terangan.
"Apa ini bagus untukmu?"
Doyoung mengambil satu kacamata lalu memasangkannya ke Renjun. Renjun yang tadinya sibuk melihat ke arah lain terkejut ketika sudah ada kacamata yang bertengger di hidungnya.
"Ini imut. Itu juga. Ini lumayan"
Selama mereka memasuki toko,Doyoung menyentuh berbagai barang lalu memakaikannya ke Renjun. Mau itu kacamata,baju atau hal lain.
Mereka terus berjalan menelusuri semuanya. Jika haus,berhenti sebentar untuk beli minuman di minimarket lalu lanjut jalan kembali.
Destinasi terakhir adalah salah satu cafe yang terkenal di daerah itu. Beberapa orang melihat ke arah mereka saat membuka pintu cafe.
Lebih tepatnya sosok Jaehyun yang membuka pintu cafe.
Memilih tempat duduk dan berlanjut dengan Renjun yang menceritakan bahwa Jeno pernah mengancamnya untuk tidak mendekati Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
HE'S A CENTER OF ATTENTION // JAEMREN
Fanfic"Renjun-ah, akhir-akhir ini sikapmu aneh. Apa kau jatuh cinta kepada seseorang?" Hidup Huang Renjun berubah ketika senior yang selalu menjadi pusat perhatian sekolahnya tiba-tiba menempelinya. Darisitu,orang beranggapan bahwa mereka 'dekat' padahal...