22 - little foxy?

986 138 0
                                    

[Cerita ini hanyalah fiksi. Segala kejadian bersifat fiktif]
.
.
.
[Selamat membaca]
.
.
.
[NOTES!
Kalimat italic = flashback]
.
.
.

Renjun terdiam di tempatnya. Bahkan waktu istirahat juga masih lama dan ada sosok yang mempergokinya melihat ke dalam kelasnya.

Mempertahankan posisinya dimana memunggungi Jaemin yang berdiri di belakangnya.

"Kau mau seperti itu terus? Kedua kakimu tidak pegal?"

Kan bener.. ketika Renjun mendengar suara itu yang ada dia rasakan adalah luluh. Suara yang berat namun tersirat kekhawatiran kepada dirinya.

"Tidak apa-apa sunbae. Aku akan berjalan setelah ini"

Jaemin menutup pintu kelasnya. Memastikan tidak ada yang mengira dirinya akan bolos baru dia menarik lengan Renjun menjauh dari kelasnya.

Derap langkah kedua kaki mereka terdengar di sepanjang lorong. Bahkan beberapa guru membuka pintu kelas untuk melihat siswa mana yang bolos namun mereka tidak ketahuan sama sekali.

Setelah merasa aman dan tidak dicariin oleh beberapa guru, barulah Jaemin menghentikan langkahnya di anak tangga terakhir.

Di samping mereka ada pohon yang sudah lama ditanam oleh pihak sekolah. Renjun memegang kedua lututnya untuk mempertahankan posisinya.

Ia kira dia bakalan dibiarkan di posisi seperti itu namun tidak menyangka bakalan di tarik sepanjang lorong. Dan sekarang dia tidak tahu akan dibawa kemana.

"Apa kau lapar?"

Jaemin melihat ke arah Renjun yang masih mengatur nafasnya. Kedua pipinya memerah dan keringat turun dari dahinya.

Sontak Jaemin mengulurkan tangannya untuk mengelap dahi Renjun yang dimana membuat pemilik badan membeku di tempat.

"Apa yang kau lakukan sunbae?"

"Membantumu mengelap keringat"

"Tapi tanganmu bisa kotor"

"Don't worry about that. Im fine doing it"

Renjun hanya bisa menundukkan kepalanya. Dia tidak tahu harus berekspresi seperti apa. Melihat sepasang sepatu sekolahnya tanpa melihat Jaemin yang sedang memikirkan kemana mereka membolos.

"Apa kau yakin tidak mau makan?"

Melihat pria di sampingnya menundukkan kepalanya membuat ide jahil Jaemin muncul. Melepaskan genggaman tangan mereka dan berjongkok di depan Renjun.

"Apa aku ada di bawah? Kau terus melihat ke bawah"

Wajah Renjun langsung memerah melihat wajah Jaemin yang terlalu dekat dengannya. Bahkan kedua matanya membulat ketika sadar bahwa mereka dalam keadaan yang terlalu dekat untuk 2 pria.

"Em.. maafkan aku sunbae"

"Makanya, mau makan apa?"

"Aku ikut saja"

Jaemin mengangukkan kepalanya. Mengelus pucuk kepala Renjun lalu menggenggam tangan Renjun kembali.

Dari awal Renjun mewajarkan bahwa tangannya digenggam namun sekarang apa mungkin digenggam lagi? Nafasnya sudah teratur dan dia bisa berjalan sendiri.

"Sunbae"

"Hm?"

"Tangannya"

Jaemin melirik ke arah tangannya yang menggenggam tangan Renjun. Namun dia hanya menatap sebentar lalu melihat ke depan.

HE'S A CENTER OF ATTENTION // JAEMRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang