32 - secret

753 114 7
                                    

[Cerita ini hanyalah fiksi. Segala kejadian bersifat fiktif]
.
.
.
[Selamat membaca]
.
.
.
[NOTES!
Kalimat italic = flashback]
.
.
.

Setelah mandi dengan air hangat,Renjun baru bernafas lega karena bisa menikmati waktu dengan berendam sebentar.

Menggantung handuknya di leher. Berjalan menuju meja belajarnya dimana ada kertas kecil yang diberikan Doyoung kepadanya.

'Jumpa di XXX Cafe,pukul 11.00PM. Jangan ajak siapapun'

Renjun hanya mengangukkan kepalanya paham. Memasukan kertas kecil itu kembali ke dalam laci mejanya.

Mengeringkan sedikit rambutnya dengan handuk lalu mengambil buku musiknya. Membukanya lalu memikirkan kembali untuk lagunya.

Mengingat kejadian di aula tadi membuat kedua pipi Renjun bersemu. Jantungnya berdetak semakin kencang.

Terlarut dengan lamunannya,jemari Renjun perlahan bergerak ke bibirnya. Membayangkan jaraknya dengan Jaemin tadi membuat bibirnya seketika gatal.

Menggigit bibir bagian bawahnya membayangkan sedikit lagi dia akan mencium bibir Jaemin.

Kedua manik mata gelap milik Jaemin yang menatapnya dengan bulu mata yang lentik.

Semakin Renjun membayangkannya,jemari tangannya tidak berhenti menyentuh bibirnya sendiri.

Menarik kerah kemeja milik kakak kelasnya lalu—

Renjun tersentak ketika handphonenya bergetar. Ketika sadar bahwa dia membayangkan hal kotor dengan Jaemin membuatnya kesal sendiri.

Beranjak dari tempat duduknya. Berjalan mengelilingi kamarnya berharap dia melupakan kejadian di aula tadi.

Lompat-lompat kecil di tempat.

Kembali ke tempat duduknya.

Mengambil pensil.

Apa dia menyanyikan lagu seperti perasaannya sekarang? Berdebar,gugup dan ingin menyentuh.

Renjun memukul kepalanya agar menghilangkan pemikiran kotor itu dari pikirannya tapi tidak semudah yang dia kira.

Menulis satu buah lagu di kertas yang akan dia berikan kepada Baekhyun.

Dengan cepat berlari ke tempat tidurnya. Berbaring sambil menarik selimut untuk menutupi dirinya.

Dia malu karena bisa-bisanya berpikiran kotor di malam hari. Untung miliknya tidak terangsang dengan hal itu.

Padahal nyatanya Renjun bohong. Dia sedikit terangsang tapi dia menyembunyikannya di antara kakinya.

***

Weekend. Dimana orang-orang meluangkan waktunya dengan siapapun agar bisa tertawa bersama. Melupakan waktu-waktu yang sedih di weekdays.

Walaupun setelah hari Minggu sudah ada hari Senin yang menyambut.

Renjun berpakaian cukup rapi. Memakai kemeja tipis berwarna putih awan dengan celana katun berwarna hitam.

Memakai sepatu yang nyaman digunakan dengan membawa tas kecil.

Membuka pintu kamarnya,Renjun sudah disambut dengan ibunya yang sibuk.

Mukanya penuh dengan masker berwarna hijau muda. Membawa keranjang pakaian kotor yang akan dibawa ke ruang cuci.

"Mau pergi kemana?"

"Aku akan bertemu dengan kakak kelasku"

"Kakak kelas? Apa kalian membahas kegiatan sekolah?"

HE'S A CENTER OF ATTENTION // JAEMRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang