Kata orang, ketika seorang pria memberikan kancing kedua padamu, maka ia telah memberikan hatinya. Rumor itu bagi Sakura hanyalah dongeng biasa. Dimana seorang pangeran akan memberikan cintanya kepada sang pujaan hati saat perpisahan sekolah. Ngomong-ngomong, siapa yang mau memberikan Sakura kancing itu? Jawabannya adalah, tidak ada yang mau! Karena Sakura hanyalah murid biasa yang terkucilkan.
Namun tiba-tiba, seorang pemuda datang menghampirinya. Dia tertegun ketika orang itu satu-satunya yang menyadari kehadiran Sakura di pesta perpisahan ini.
"Terimalah." Ucapnya yang membuat Sakura semakin terkejut. Pasalnya, ini....
Kancing almamater.
Sakura mendongak, hanya bisa melihat kedua mata itu karena prom sekolah mereka bertemakan pesta topeng.
"Maaf, tapi sepertinya anda salah orang." Balasnya yang mengembalikan kancing itu, tapi si pemuda menahan pergerakannya. Mengamit tangan itu, mengajaknya berdansa mengikuti irama lagu meskipun samar-samar mereka dengar. Sebab sekarang mereka sedang berada di halaman belakang, cukup jauh dari area pesta.
"Sakura, aku mencintaimu." Kejutan kedua.
Sakura berpikir bahwa orang ini gila.
Baiklah. Karena orang ini gila, maka Sakura akan mengatakan hal yang lebih gila.
"Nanti."
"Hm?"
Dengan berani ia tatap kedua mata itu. "Nanti, tunggu ketika aku siap menjawab."
.
.
.
Note:Fiksi ini adalah salah satu karyaku di ffn yang belum tuntas dari tahun 2017. Makanya sekarang sebisa mungkin aku selesaiin deh sebelum aku lanjut kuliah lagi wehehe. Fyi, dulu waktu fanfic ini up, banyak banget yang bilang mirip AIL. Katanya dari suasana kantor, terus sifat-sifat teman-teman Sakura. Jujur aja, fanfic ini karya pertamaku, dan itu dibuat setelah aku baca fic AIL wkwk. Jadi mungkin aku terbayang-bayang studio Gamabunta deh waktu nulisnya. So, karena aku sayang dan sesuka itu sama fic AIL, makanya sekarang fiksi ini aku rombak habis-habisan.
Mohon ditunggu ya, setelah Didn't Expect! rampung, aku bakal lanjut fiksi ini dengan latar dan suasana yang baru. Thank you ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
NANTI
RomanceKata orang, ketika kita diberikan kancing kedua oleh seorang pria saat upacara perpisahan sekolah, maka pria itu telah memberikan hatinya padamu. Lalu, siapa dia yang sudah memberikan kancingnya padaku dan berkata bahwa ia mencintaiku? Saat itu, aku...