Ch 14. Fight!

203 30 5
                                    

"Oh, Sakura ya?" Suara itu berdengung di telinga Sakura. Ia syok. Dadanya berdegup dengan kencang karena sosok yang ada di depannya ini....ya benar. Dia. Orang yang pernah Sakura takuti di masa silam.

"Yah...bajuku kotor." Ucap orang itu lagi yang tidak didengar Sakura. Dia masih bertahan di posisinya. Terduduk di lantai.

"Dasar jalang!" Sekelebat bayang terlintas di pikirannya yang sedang syok. Suaranya persis seperti perempuan yang ada di hadapannya.

"Saki." Sampai Ino, Tenten, dan Hinata menghampirinya. Menuntun gadis yang terlihat syok tersebut.

"Kenapa bisa jatuh sih? Makanya jangan melamun." Di detik itu, Sakura langsung tersadar dan tersenyum kecil pada Ino. Hari ini masih dingin, tapi keringat sebesar biji jagung ada di keningnya.

"Jangan salahkan kami. Kau yang menggodanya terlebih dulu." Bayangan kedua.

"Sakura?"

"Ma-maaf." Pada akhirnya, Sakura mengeluarkan suara. Meskipun kecil, suara itu masih bisa didengar oleh orang yang ada di hadapannya.

"Oh. Ya." Jawab perempuan itu. Suaranya bagaikan denting kematian.

"Maaf. Teman saya sedikit melamun. Apa anda baik-baik saja? Jika memerlukan pakaian ganti, saya bisa menggantinya." 

"Oh ya. Tidak apa." Balas perempuan itu lagi ketika Ino mengajaknya bicara. Ia melihat ke arah Sakura yang hanya menunduk.

"Ya. Sepertinya teman anda sedang memikirkan sesuatu." Ucapnya lagi. Berhasil membuat Sakura gemetar. Begitu mengucapkan maaf untuk yang ketiga kali, Ino bersama Hinata dan Tenten menuntun Sakura. Meninggalkan kantin yang sedari tadi menatap mereka itu. Pandangan perempuan itu mengikuti langkah 4 gadis itu. Lantas tersenyum miring.

...

Pintu diketuk, membuat Sasuke yang sedang berkonsentrasi pada pekerjaannya tersentak.

"Masuk." Sosok Kakashi dan seorang perempuan memasuki ruangannya. HRD itu mempersilakan si perempuan masuk dan membiarkan mereka berdua berada di ruangan itu. Sejenak Sasuke terdiam menatap sosok itu.

"Selamat siang Uchiha-san. Ah tidak. Sasuke-san." Ucap gadis itu memberi salam. Sasuke yang sedang membaca CV, lantas menaikkan alis karena orang di hadapannya ini langsung memanggil nama kecilnya.

"Jika anda lupa, ini aku. Olimpiade." Ucap perempuan itu lagi sambil tersenyum. Bersamaan dengan itu, Sasuke langsung teringat.

" Shion?"

Perempuan itu tersenyum.

"Ya. Saya."

......

Sakura sempat ke toilet sebelum ia kembali ke meja kerjanya. Berusaha menenangkan diri dan bernafas dengan normal.

"Oh? Sakura ya?"

Perempuan itu? Dia ada di Jepang? Bagaimana bisa? Sakura berusaha untuk berpikir jernih, tapi tidak bisa. Jam istirahat sudah selesai sedari 2 jam yang lalu dan ia tidak bisa berkonsentrasi bekerja. 

Dia ada disini dia ada disini.

Berulang kali suara itu memenuhi pikiran Sakura. Hingga membuat isi kepalanya seperti mau pecah. Tidak mungkin kan? Mereka sudah berjanji! Kalau perempuan itu ada di Jepang, itu berarti, orang itu juga ada disini!

"Sakura."

"Hahhh?!" Ia berjengit hanya karena sebuah panggilan yang pelan.

"Ada apa?" Tanya Obito heran. Ia berniat memanggil Sakura karena melihat gadis itu seperti orang sakit. Tidak disangkanya Sakura malah merespon dengan heboh seperti ini.

NANTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang