Kenapa orang-orang begitu tidak berguna, ya.
Lihatlah tingkah konyol mereka itu.
Menjijikkan.
Memuakkan.
Aku tidak ingin bertemu dengan orang-orang yang tidak aku inginkan dan tidak berguna dalam hidupku.
“Nara?”
Wanita itu mendongak pelan, guna mencari tahu pemilik suara yang mendadak bertanya sekaligus memegang pundaknya lembut. Sorot mata tajam yang awalnya seakan menghakimi semua orang yang berada dalam ruangan itu selagi dia menunggu kedatangan seseorang itu kini berubah drastis menjadi binar mengagumi dan mendamba.
“Ah, ternyata kau datang, Tae. ” Ujar Nara dengan segaris senyum.
Akhirnya kau datang juga. Aku sudah menunggumu sejak tadi. Aku datang ke pesta ini hanya karena kau diundang kemari.
Pikirannya kembali menggemakan suara, layaknya penghakiman sepihaknya pada semua orang di dalam ruangan tempatnya berada sebelum sosok pria di sampingnya itu datang.
“Iya, Minji mengundangku. Tapi, aku masih ada keperluan, jadi agak terlambat.” Taehyung ikut memamerkan senyum tipis.
“Wah, aku tidak tahu Minji mengundangmu.” Nara mengernyit seakan benar-benar tak menyangka bahwa dia akan bertemu Taehyung di pesta ulang tahun Minji. Wanita itu melanjutkan, kini bertanya serius. “Apa kau dekat dengan Minji?”
“Hm?” Taehyung memberi jeda sesaat sebelum menjawab dengan jenaka, “Kalau yang kau maksud dekat itu adalah menjadi tamu undangan di pesta ulang tahunnya, maka iya. Hanya sebatas itu saja, kurasa.”
Bagus. Cukup sampai di situ saja. Minji tak pantas berada di sampingmu.
Suara di kepalanya telah menyimpulkan telak, dan langsung memenuhi dirinya dengan lebih banyak euphoria dan rencana menjadikan pria itu segera menjadi hak miliknya.
“Ah, begitu. Duduklah dulu di sini, jangan hanya berdiri. ” Ujar Nara melanjutkan, sembari menarik lembut tangan Taehyung guna membuat pria itu duduk tepat di sampingnya.
Pria itu memang tak menolak, tapi lontaran arus pertanyaan mengalir begitu saja. “Apa tidak apa-apa? Dimana Seokjin? Kau tidak datang bersamanya?”
Jangan sebut nama itu, aku hanya ingin bersamamu.
Nara nyaris memberikan tatapan menusuk pada Taehyung yang mendadak bertanya hal itu, padahal dia telah mempersiapkan topik obrolan guna menempatkan pria itu lebih lama di sisinya.
“Dia sedang sibuk jadi aku datang sendiri. Lagi pula kau ada di sini, aku tidak akan kesepian.” Nara kini tertawa singkat, berharap lelucon kecil yang dilemparkannya segera menggantikan topik yang tidak ingin dia bahas.
Namun, Taehyung malah menggeleng dan kembali mengulik topik yang sama.
“Mana bisa begitu. Dasar pacar tidak bertanggung jawab.” Dia menepuk pundak Nara lembut, memberikan tatapan menyemangati. “Tenang, Nara, aku sebagai teman dekatnya, akan memberikan pria itu pelajaran agar tidak meninggalkan pacarnya sendirian seperti ini. Setidaknya dia harus mengantarmu pulang, ini sudah cukup larut malam dan pestanya bahkan masih belum selesai.”

KAMU SEDANG MEMBACA
Odds and Ends
Hayran Kurgu[Oneshot collection | Previous title: Phosphenes] Odds and Ends (n); miscellaneous remnants or leftovers Kalau ini permen, bungkusnya ngga isi deskripsi pasti rasa tertentu, jadi kalian ngga akan tahu rasa apa yang bakal kalian dapat, kecuali kalau...