🚫SEPERTI BIASA, FOLLOW DULU SEBELUM BACA🚫
Banyak orang mengenal seorang Azeera dengan sebutan gadis sempurna. Terlahir dari keluarga kaya dan berpengaruh, putri tunggal dari pasangan Arseano dan Iriana yang merupakan seorang dokter spesialis terk...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kisahku adalah salah satu kisah dari berjuta-juta kisah yang ada. Bukan percintaan maupun fantasi. Ini adalah hidupku, kehidupan seorang AZEERA LAULERYN AGARMA. Setiap nafas yang ku hirup adalah anugrah terbesar dalam hidupku, dimana jangtungku masih berdetak dengan normalnya.
AZEERA, nama yang diberikan oleh kedua orang tuaku. Papaku adalah seorang berjasa, ARSEANO ERDANA AGARMA, nama yang selalu disegani oleh banyak orang. Orang-orang selalu memanggilnya Prof. Bangganya diriku ketika menyebutkan dihadapan semua orang bahwa beliau adalah papaku.
Aku juga memiliki wanita hebat yang melahirkanku, ARIANA AGARMA. Sama seperti papa, mama selalu berkutat dengan obat-obatan dan jarum suntik. Mama merupakan seorang Dokter kandungan, entah bagaimana papa dan mama bisa bersatu, aku pun tak tahu.
Terlahir menjadi anak tunggal bukanlah suatu beban untukku, walaupun ada kalanya rasa sepi melingkupi diriku. Tapi adanya kasih sayang mama dan papa sudah cukup untuk mengisi kekosongan itu.
Diriku yang sering dipanggil ZEA, nama yang indah bukan? aku sangat menyukai nama itu karena papa dan mama yang memilihkannya. Saat ini aku berusia 12 tahun. Jika kalian berfikir hidupku sempurna maka salah, hidupku tidak seindah itu. Profesi papa dan mama adalah salah satu hal yang aku tidak sukai. Dengan jas putih itu selalu mengingatkanku dengan kondisi tubuhku, dimana jantungku tidak bekerja dengan semestinya. Diagnosa dokter tidak pernah salah saat dia membeberkan bahwa aku mengidap sebuah penyakit jantung. Fakta itu memang sudah diduga sebelum diriku dilahirkan, dimana kondisi kandungan mama yang lemah, sehingga berimbas pada janin yang dikandungnya.
Aku tidak pernah menyesal, aku hanya lelah dan merasa bersalah ketika melihat keringat mereka menetes hanya karena menunggu diriku sembuh yaang sepertinya itu hanya sebuah harapan semu. Merepotkan, itu yang selalu ku pikirkan. Aku tak sanggup berlama-lama dengan rasa sakit yang menggerogoti tubuhku setiap detiknya. Itu sakit.
Bukan hanya fisik batinku pun tersiksa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
.
.
.
Hai hai semuanya, kali ini aku kembali hadir dengan cerita baru tentunya yang akan dipersembahkan untuk kalian. Cerita ini agak berbeda dari sebelumnya tetapi menyusung tema yang hampir sama sih, kalo mau baca? silahkan, kalo enggak? silahkan, pintu keluar ada disebelah sana. Hehehe....canda.
Sebenarnya cerita ini baru aku revisi besar-besaran, yang pernah baca pasti tau. Alur dan beberapa tokoh aku ubah. Alur benar-benar berbeda dari sebelumnya karena jujur aku bingung mau terusin gimana buat alur yang pertama. Akhirnya aku revisi lagi, dan ini hasilnya. Kayanya cerita ini lebih dramatis dari cerita aku yang lain. Jadi kalian siap mental ajah...
nikmati cerita baru aku kal ini gais, oke. Coment setiap partnya buat semangatin aku dan vote supaya aku semakin bergairah buat up lagi. Siap???
