Bab 45 Cokelat dan susu kotak

1.8K 145 18
                                    

Zea diam mendengar segala perkataan temannya, Mecya. Yang dengan penuh semangat menceritakan suatu hal yang sudah berulang kali ia katakan.

"Itu sudah beberapa hari yang lalu, Mecya. Kamu gak bosan bahas itu terus?" Ucap Zea dengan senyum gelinya.

"Zea! Acara yang papa kamu buat kemarin itu, masih jadi trending topik tau." Ucap Mecya dengan menampilkan wajah serius.

"Demi putri tercinta, dokter Arseano rela mendirikan A'Z hotel's?" Mecya membaca salah satu judul berita yang ada di ponselnya.

"Ck, banyak yang iri sama kamu, Ze." Zee melihat banyak komentar dalam sebuah postingan yang menyeretnya.

"Sumpah Azeera cantik banget woii, bibit unggulnya Agarma ini mah.."

Zea terkekeh kecil, mendengar logat Mecya saat membaca salah satu komentar yang ada di layar ponselnya.

"Azeera, bolehlah akujadi kakak angkatmu. Dihhh, pede banget ini orang." Mecya memincing geli.

"Pasti followers kamu naik ya?" Tanya Mecya dengan berbinar.

Azeera menggeleng tak acuh. "Gak punya deh kayanya."

"Whatt?!" Pekik Mecya.

"Buat apa? Lagian aku gak terlalu butuh." Jawab Zea tenang, mengabaikan raut Mecya yang menganga tak percaya.

"Ada ya orang yang gak main medsos." Heran Mecya.

Zea mengendikkan bahu, "Mungkin."

Mecya menatap Zea yang sudah kembali disibukkan dengan makanan yang dipesannya tadi. Menghembuskan nafas kecil, ia kembali mengscroll layar ponselnya, menjalajahi gosip-gosip terpanas para artis sembari menunggu bel masuk tiba.

"Pasti fans kamu banyak banget, Zea." Ujar Mecya di tengah kegiatannya. Dan Zea hanya mendengarkan ucapan Mecya tanpa membalas.

"Aku gak tega buang semua ini, gimana kalau aku bagiin ke anak-anak kecil?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku gak tega buang semua ini, gimana kalau aku bagiin ke anak-anak kecil?"

Zee menatap Mecya meminta pendapat di tengah kebingungan nya mendapati banyak cokelat dan susu kotak yang memenuhi laci mejanya saat akan mengemasi barangnya untuk segera pulang.

"Kamu mau?" Tanya Zea yang melihat Mecya mamandang terus cokelat yang memenuhi mejanya.

Mecya menggeleng, "Gak habis pikir, ini banyak banget loh Zea."

"Ya aku tahu itu, coba nanti aku bagikan ke orang lain. Gak mau ambil?" Tawar Zea seraya mengemasi ke dalam totebag miliknya.

"Boleh? Kan ini buat kamu, bahkan ada kartu ucapannya." Mecya mengambil kerta kecil yang melekat di salah satu cokelat dan membacanya.

"Kecantikan kamu bahkan bisa mengalahkan bulan di malam hari. Begitu indah sampai aku tak bisa mengalihkan tatapanku padamu. Salam kenal Azeera, dari pangeran untuk putrinya... Iyuwwhh."

A Piece Of ZEA'S MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang