ALASAN NABI MUHAMMAD ﷺ MENIKAHI AISYAH R.A

18 3 0
                                    

ALASAN NABI MUHAMMAD ﷺ MENIKAHI AISYAH R.A DI SAAT UMUR MUDA

Benar bahwa Nabi Muhammad ﷺ menikahi Aisyah r.a ketika beliau usia 6 tahun. Namun Beliau tinggal serumah bersama Aisyah ketika Aisyah berusia 9 tahun. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Aisyah r.a sendiri, beliau berkata:

أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – تَزَوَّجَهَا وَهْىَ بِنْتُ سِتِّ سِنِينَ ، وَبَنَى بِهَا وَهْىَ بِنْتُ تِسْعِ سِنِينَ . قَالَ هِشَامٌ وَأُنْبِئْتُ أَنَّهَا كَانَتْ عِنْدَهُ تِسْعَ سِنِينَ

“Nabi Muhammad ﷺ menikahi Aisyah ketika beliau berusia 6 tahun. Dan Beliau tinggal serumah bersama Aisyah ketika ia berusia 9 tahun” (HR. Bukhari no.5134).

Dan betul bahwa fakta ini banyak menjadi bahan celaan oleh orang-orang kafir dan juga orang-orang munafik.
Rasulullah ﷺ menikahi Aisyah atas perintah ALLAH.
Mengapa Rasulullah ﷺ menikahi Aisyah ketika Aisyah masih kecil? Jawaban yang paling utama atas pertanyaan ini adalah karena pernikahan ini merupakan perintah dari ALLAH ta’ala.
Nabi Muhammad ﷺ  pernah berkata kepada Aisyah r.a ;

أُريتك في المنام مرتين أرى أنك في سرقة من حرير ويقال : هذه امرأتك ، فاكشف عنها فإذا هي أنت فأقول إن يك هذا من عند الله يمضه

“Aku diperlihatkan dirimu dalam mimpi dua kali. Aku saksikan engkau tersimpan dalam sebuah wadah sutera. Lalu dikatakan kepadaku, ini adalah istrimu. Ketika aku buka, ternyata ada wajahmu. Maka aku mengatakan, “Kalau ini dari ALLAH, maka akan terlaksana.”
(HR. Bukhari no. 3682).

Jika ini sudah merupakan perintah ALLAH, lalu apakah ada alasan untuk tidak menaatinya?

Nabi Muhammad ﷺ sangat mencintai Aisyah r.a.
‘Amr bin Al-Ash radhiyallahu’anhu pernah bertanya kepada Nabi Muhammad ﷺ:

أَيُّ النَّاسِ أَحَبُّ إلَيْكَ؟ قالَ: عَائِشَةُ قُلتُ: مِنَ الرِّجَالِ؟ قالَ أَبُوهَا قُلتُ: ثُمَّ مَنْ؟ قالَ: عُمَرُ

“Siapa orang yang paling kau cintai? Rasulullah menjawab ‘Aisyah’.
Aku bertanya lagi: ‘Kalau laki-laki?’. Beliau menjawab: ‘Ayahnya Aisyah’ (yaitu Abu Bakar).  Aku bertanya lagi: ‘Kemudian siapa lagi?’. Beliau menjawab: ‘Umar’”
(HR. Muslim, no.2384).

Dalam hadis dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu’anhu, Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

كَمَلَ مِنَ الرِّجَالِ كَثِيرٌ ، وَلَمْ يَكْمُلْ مِنَ النِّسَاءِ: إِلَّا آسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ ، وَمَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ ، وَإِنَّ فَضْلَ عَائِشَةَ عَلَى النِّسَاءِ كَفَضْلِ الثَّرِيدِ عَلَى سَائِرِ الطَّعَامِ

“Lelaki yang kemuliaannya sempurna itu banyak, dan tidak ada wanita yang kemuliaannya sempurna kecuali, Asiyah istri Fir’aun, Maryam bintu Imran. Dan keutamaan Aisyah dibanding para wanita sebagaimana keutamaan tsarid (roti gandum berkualitas) dibandingkan dengan seluruh makanan” (HR. Bukhari no. 3411, Muslim no. 2431).

ALLAH ta’ala berfirman:

وَامْرَأَةً مُّؤْمِنَةً إِن وَهَبَتْ نَفْسَهَا لِلنَّبِيِّ إِنْ أَرَادَ النَّبِيُّ أَن يَسْتَنكِحَهَا خَالِصَةً لَّكَ مِن دُونِ الْمُؤْمِنِينَ

“Dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin” (QS. Al Ahzab: 50).

Dan untuk pengetahuan, semua pernikahan yang dilakukan Rasulullah ﷺ adalah dengan wanita janda, kecuali Aisyah r.a yang dinikahi dalam keadaan perawan.
Nabi Muhammad ﷺ tinggal bersama Aisyah ketika Aisyah berusia 9 tahun
Ini disebutkan secara tegas dalam hadis di atas. Jika ada yang berkata: bukankah 9 tahun juga masih terlalu kecil untuk berumah tangga dan bergaul dengan suami?

Dalam Islam, wanita manapun yang telah sampai pada kedewasaan, boleh menikah.
Adapun di dalam budaya Arab zaman dahulu, hal ini bukan hal yang aneh dan tabu.
Selain itu, ketika seorang wanita sudah haid, maka berarti sistem reproduksinya dan secara fisik ia telah siap menjadi seorang istri. Imam Asy-Syafi’i pernah berkata:

رأيت جدة ولها إحدى وعشرين سنة

“Saya pernah melihat ada seorang wanita sudah menjadi nenek di usia 21 tahun” (Fathul Bari, 5/277).

Apa manfaatnya?
Pada umur muda, Masya Allah Aisyah r.a telah begitu dewasa. Dia punya ingatan yang sangat bagus. Berdasarkan periwayatan darinya saja, ada 2.210 hadist yang diriwayatkan. Mungkin jika Beliau tidak menikahinya, setengah dari hadist itu tidak akan diriwayatkan.
ALLAH tahu dalam kebijaksanaan-Nya apa yang baik dan buruk.

اَللَّٰہُمَّ صَلِّ عَلَیٰ سَیِّدِنَا مُحَمَّدِِ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

MAHABBAH (CINTA) KEPADA KEKASIH ALLAH SWTWhere stories live. Discover now