Jam sudah menunjukkan pukul 7.01 namun upacara masih belum selesai. Atha memandang kepala sekolahnya dengan kesal. Ia sudah lelah, bukan masalahnya Atha takut hitam, eh nggak deh Atha gak bakalan hitam mau di gimanain pun gak bakalan mungkin faktor hormon ntahlah.Ia bukan takut hitam tapi ayolah kalian tau kan rasanya matahari, panazzz!!! apalagi pas diatas jam 7 itu ngejreng banget gituloh.
'iss lama lama Atha ganti kepsek' batinnya Atha.
Atha tidak membawa boneka pinknya, karna takut bonekanya kepanasan sepertinya.
Tiba tiba Zora datang di sampingnya lalu menyerahkan jaket kepada Atha untuk menutupi kepala Atha. Atha memandang Zora sebentar lalu mengangguk.
Setelah memberikan Atha jaket, Zora kembali ke barisannya. Atha yang melihat Zora tersenyum, ia suka perlakuan manis Zora. Itu mengingatkannya pada almarhumah kakaknya.
•••
Upacara selesai, kini atha, Zora, 2E dan 2D sedang berada di kantin. Mereka mengistirahatkan tubuh agar bisa beraktivitas seperti biasa.
"Anjing panas banget" umpatnya Digo, tangannya mengipaskan dirinya menggunakan buku tipis yang ia temukan tadi, ntah buku siapa.
"Tau tuh kepsek gila kali yah, mana amanatnya panjang banget gak seret tuh tenggorokannya" ucap Evan ikut nimbrung, ia duduk di samping Digo jadi otomatis ia mendapatkan kipasan dari Digo juga. " Yang kuat dong ngipasinnya go" sambungnya.
"Eh badak enak aja Lo, tangan gue cape ngipas Lo malah nebengin" sarkas digo. "Sana Lo pergi, jauh jauh dari gue" sambungnya mendorong tubuh Evan.
Evan berdecak malas, ia menatap tajam Digo sedangkan yang di tatap tajam hanya mengangkat bahunya acuh.
Evin menggeleng melihat kelakuan adek dan temannya, ia memberikan kipas mini kepada Evan dan di terima dengan senang oleh Evan. Digo memandang malas Evan yang memamerkan kipas itu padanya 'hei kalau mau di bisa beli dengan pabriknya'.
"Lo beberapa hari ini kemana aja zo" tanya Dio. Atha yang mendengar kan perkataan Dio menatap Zora tapi di mulutnya masih ada permen.
Atha mengeluarkan permen batangan itu dari mulutnya "Iyah Zola kemana aja?" Tanya Atha lalu memasukkan kmbali permen itu ke mulutny.
"Gue kemansion utama" jawab Zora lalu melanjutkan acara minumnya. Ia memang sedang meminum es teh, ia bahkan sudah menghabiskan 2 gelas.
"Ngapain kesana?" Tanya Dio dan langsung di hadiahi tatapan tajam oleh 2e.
'dio anjing nape lu harus nanya itu'
'bangke Lo Dio '
Batin 2E.Zora menatap Dio sebentar lalu mengangkat bahunya acuh. Sedangkan Atha yang mendengar mansion utama mengepalkan tangannya erat.
Dio yang pertanyaannya tak dijawab oleh Zora mendengus kesal. Padahal ia sangat kepo.
"Eh habis ini kita kemana?" Tanya digo
"Kita ke-"
"APA YANG KALIAN LAKUKAN DISINI"
teriakan dari pintu masuk kantin membuat perkataan Evan terpotong. Mereka berkeringat dingin, mereka tau siapa yang memanggil mereka. Sedangkan Atha? Ia sudah hilang.
"Eh anjir kok ada Bu Rika" ucap Digo
"Ayok kabur sekarang" ucap Evan.
Bu Rika atau sering di sebut Bu BK yang super duper kejam itu, bahkan ia tidak takut pada yang punya sekolah. Prinsipnya " saya hanya melakukan tugas saya. Jika itu membuat anda sekalian tidak suka saya bisa mengundurkan diri".
Bu Rika berjalan ke arah mereka ber 5 dengan langkah tegas. Di tangannya sudah ada rotan yang siap mengenai siapa saja yang membuat onar di sekolah.
"1
...
2
...
3
KABURR...."
"HEIII MAU KEMANA KALIANN"
ke 5 orang itu berlari sedangkan Bu Rika mengejar mereka.
"Bangke tau gini gue ikut kabur bareng Atha tadi" ucap Zora kesal. Ia berlari memisahkan diri dari yang lain lalu bersembunyi.
Bu Rika melewati dirinya, dan Zora langsung kabur ke arah taman belakang yang katanya angker. Ia duduk di kursi bawah pohon lalu menutup matanya menyusuri alam mimpi.
Digo dan Evan terus berlari menghindari Bu Rika yang masih setia mengejar mereka. Evin?Dio? Mereka menghilang entah kemana.
"Anjing gue capek woy… tuh guru kok gak capek yah"
"Hosh hosh... Tauh tuh ahh capek gue huhh"
"BERHENTI KALIAN BERDUA" teriak Bu rika
"GAK MAU BU " balas Digo sambil berteriak juga
"BERHENTI"
"GAK BU, NANTI IBU NGEHUKUM KITA LAGI"
"SAYA TIDAK AKAN MENGHUKUM KALIAN"
"AH BURIK BOHONG"
"DIGOO NAMA IBU RIKAA BUKAN BURIK"
"IBU GAK CAPE APA NGEJAR SAYA"
"YAH IBU CAPE MAKANYA BERHENTI" teriak Bu rika
"BU TUH PALU LIATIN IBU" teriak Digo membuat Bu Rika berhenti
"Eh palu siapa?" Tanya Evan
"Pak Luthfi " balas Digo. Evan memberhentikan larinya lalu terdiam.
"Eh lu kenapa berhenti?" Tanya Digo pada evan. Evan menunjuk pada Bu Rika yang sedang duduk bersama pak Luthfi. Digo melongo melihat mereka berdua.
"Dah gue capek, beli minum kuy" ajak Digo lalu menarik kerah baju bagian belakang Evan. Sedangkan Evan yang di tarik mendengus kesal. Apa apain ini dikira dia kucing apa.
Anda telah sampai di akhir chapter
Geser ke bawah untuk melanjutkan bacaan ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY BOY || Athalla
Novela Juvenilsiapa sih yang gak kenal baby boynya sma lima sila, cowo tampan dengan wajah baby facenya membuat orang orang ingin menggigitnya. eits bukan cuma itu dia kesekolah bawa boneka loh, boneka? iya boneka kelinci pink kesayangannya yang membuat kesan imu...