11||。◕‿◕。

1K 37 0
                                    

⚠️mengandung kekerasan⚠️
⚠️Harap yang phobia tentang pembunuhan mengskip chapter ini ⚠️

Zora terbangun dari tidurnya dan menatap jam putih yang berada di dinding kamar itu. 'pukul 20.13' itu yang tertera di jam. Zora bangun dan memilih untuk mandi.

Zora keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sudah rapi. Malam ini ia akan mencari makan karna di rumah ini tidak ada bahan makanan sama sekali.

Zora mengambil kunci motornya lalu pergi menuju sebuah lesehan di pinggir jalan. Zora memarkirkan motornya di samping lesehan tersebut dan masuk untuk memesan makanan.

•••

Setelah disuntikkan obat yang membuat Atha tertidur, kini Atha sudah bangun. Ia memandang langit langit kamarnya dan mengambil boneka beruang coklat yang terlihat menyeramkan yang berada di samping boneka pinknya.

Boneka itu peninggalan dari almarhum kakak perempuannya. Mengerikan? Yah kakak perempuannya suka mengoleksi barang mistis yang menyeramkan.

"Biberly, apa kamu tau apa yang ada di pikiranku" tanya Atha pada boneka beruang itu. Yah nama boneka beruang itu adalah biberly. Dan spontan boneka itu mengangguk dengan sendirinya.

Hal itu bukannya membuat Atha takut tapi ia malah tertawa keras.

"Mari biberly, kita akan mencari mangsa" ucap Atha lalu berdiri.

Ia memandang boneka pinknya sekilas lalu tersenyum miring. "Pinky kamu disini saja yah, anak polos tidak boleh melihat adegan ini" ucap Atha di akhiri dengan tawa.

Dirumah Atha hanya bersama para maid dan bodyguard saja. Semua keluarganya pergi karna ada urusan, mamahnya? Ah apakah layak disebut mamah?.

Ia menuruni tangga dan membuat para maid berhenti di tempat. Mereka memandang tuannya dengan ekspresi kagum.

Heii Athalla baru bangun dan belum cuci muka, itu membuatnya sangat imut dengan muka bantalnya. Namun saat melihat tuan mereka membawa boneka itu mereka bergidik ngeri.

Saat Atha melewati mereka, mereka menunduk takut. Aura positif Atha tergantikan dengan aura seram milik, ah ini aura seram milik alm. Kakaknya.

Atha mengambil motornya dan menjalankannya dengan kecepatan sedang. Biberly… boneka itu ada di punggung Atha karna Atha yang mengikatnya.

•••

Alfa memasuki rumah besar itu, namun ia tak melihat satu pun anggota keluarganya. Alfa mencoba bertanya pada salah seorang maid yang ia temui.

"Kemana papah" tanyanya dengan raut datar.

"Tu-tuan besar se-sedang..."

Plak...
Ucapan maid itu terhenti karna tamparan dari alfa.

"Bicara yang benar" desis Alfa kesal

"Maaf tuan muda Alfa, tuan besar sedang dalam perjalanan bisnis" ucap main itu cepat sambil menunduk.

"Bang Atha?"

"Tuan muda Atha baru saja keluar"

"Baiklah, pergi" ucap Alfa lalu berjalan kearah kamarnya.

•••

Di tempat Atha, lelaki itu kini sedang berada di ruang bawah tanah yang penerangannya hanya obor saja. Ia berdiri di depan seorang wanita yang terlihat lemah. Wanita itu di ikat pada kursi sehingga ia tidak bisa bergerak.

Wanita itu menatap Atha begis. Ia berdesis pelan setelah itu tertawa keras.

"Tawamu jelek sekali bodoh, berhentilah" ucap Atha santai.

"LEPASKAN AKU BAJINGAN" teriak wanita itu

"Emm?" Gumam Atha sambil memainkan pisau lipat yang berada di tangannya.

"OH JADI INI WUJUD ASLI SEORANG BABY BOY SMA LIMA SILA" teriak wanita itu.

Plak...

Tamparan keras di layangkan Atha kepada wanita itu. "Diamlah!!" Desis Atha

"LEPASKAN AKU, AKU TIDAK PUNYA SALAH APA PUN PADAMU ARGG..."

wanita itu berteriak keras saat Atha menancapkan pisau lipat yang ia pegang pada paha wanita itu. Atha mncabutnya dan terlihatlah banyak darah segar yang keluar dari bekas tancapan pisau tadi.

"KAU IBLIS, LEPASKAN AKU"

Srett...
Srett...

Atha menggores pipi wanita itu dengan wajah tersenyum. Wanita itu hanya bisa berteriak kesakitan. Teriakan wanita itu bagaikan sebuah lagu tidur untuk Atha.

"Wahh aku senang sekali biberly" ucap Atha dengan senyum manisnya.

"Ku mohon lepaskan akhu" ucap wanita itu lagi

Jlebb...

Jlebb..

Jlebb....

Athalla berulang kali menusukkan pisaunya ke perut wanita itu. Wanita itu masih saja berteriak kesakitan dan memohon untuk di lepaskan. Namun ini Atha, Atha tidak akan melepaskan mangsanya.

" Apa salahku padamu " ucap wanita itu lemah

"Mau ku beri tahu?" Ucap Atha di balas anggukan oleh wanita itu.

"Lo yang naroh racun di minuman gue kan bangsat"

Wanita itu melototokan matanya. Dari mana Athalla mengetahui itu semua. Yah wanita itu adalah penjual di kantin sekolah Atha.

"LEPASKAN SAYA, ITU BUKAN SAY ARGGGG"

Atha menusukkan pisau ke mata wanita itu lalu memutarnya.

Darah keluar dari mata wanita itu.

"Buhnuh sa..jah.. sah...yaa" ucap wanita itu terbata bata.

"Ah baiklah"

Atha mengambil pistol yang ia selipkan di balik jaketnya dan

Dor....

Atha menembak tepat di jantung wanita itu. Atha tersenyum lalu memandang biberly di gerdongannya.

"Silahkan makan jiwanya biberly" ucap Atha dengan senyum manis.

Anda telah sampai di akhir chapter
Silahkan geser ke bawah untuk melanjutkan bacaan ❤️

BABY BOY || Athalla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang