16|| ⊙.☉

603 28 5
                                    


Zora, 2D dan Evan berada di taman belakang. Mereka duduk di rumput taman, tenang saja tamannya bersih bahkan tidak ada sampah selain daun pohon yang berguguran.

Evan memainkan ponselnya menscroll Instagram. Dio dan Digo memainkan game hantu yang sedang trend. Zora? Gadis itu menengadahkan wajahnya menghadap langit biru. Panas matahari tidak ia pedulikan. Zora menutup matanya, boneka pink ada di sampingnya entah dimana pemiliknya.

Evan menyimpan ponselnya di kantong celananya dan menatap ke arah Zora. Wajah tenang Zora membuatnya mengerjabkan matanya berulang kali. Gadis itu tampak cantik dengan angin sepoi-sepoi yang meniup anak rambutnya.

Zora membuka matanya lalu membalas tatapan Evan. Zora seakan memberi kode untuk mengusir kedua curut siapa lagi kalau bukan 2D.

Evan yang mengerti kode itu memandang dio. Ia berdiri, lalu berjalan kearah dio dan membisikkan sesuatu. Dio memandang Zora dan Evan secara bergantian lalu menganggukkan kepalanya. Dio menarik kerah belakang Digo lalu pergi meninggalkan Evan dan Zora berdua.

"Eh anjing Dio woyy kok Lo narik gue" kesal Digo pada sepupunya

"Sutt diem temenin gue beli minum" ucap Dio di balas dengusan oleh Digo.

Sepeninggal mereka berdua, Evan dan Zora saling memandang. Tak ada yang ingin memulai percakapan. Zora menghela nafas pelan.

"Alfa udh bertindak sampai mana?" Tanya Zora.

"Pernah nyewa preman tapi kita gagalin" balas Evan dengan raut datar

"Lgi?"

"Banyak Ra, nih videonya" ucap Evan memberikan ponselnya kepada zora. Zora menerima ponsel itu lalu membuka video itu.

Didalam video itu banyak sekali yang sudah di lakukan Alfa tapi tak ada satupun yang berhasil. Zora memberikan handphone itu kembali kepada pemiliknya lalu menatap Evan

"Van, Lo jagain Atha terus yah" ucapnya dengan nada yang sedikit memohon?

"Iyah, kan Atha udah kita anggap sebagai adek, jadi kita bakalan lindungin dia" ucap evan membuat Zora menghela nafas lega.

"Lo kenapa sih Zia?" Tanya Evan curiga.

"Nanti ada saatnya gue bakalan pergi jauh dari kalian" ucapan Zora membuat Evan melototkan matanya.

"Maksud Lo apa zia, Lo mau ninggalin kita semua?" Tanya Evan kesal.

"Lo bakal tau nanti Van" ucap Zora menyunggingkan senyum manis.

Perasaan takut di diri Evan semakin membesar. Perkataan Zora membuatnya gelisah. Tidak, Zora tidak akan pergi.

Evan menatap kembali Zora yang sedang memejamkan matanya. Ia memandang lekat wajah Zora, rahang tegas milik zora.

•••

Dio dan Digo memasuki kantin, banyak teriakan alay dari murid di sana. Dio hanya diam tapi digo? Cowo itu asik tebar pesona, membuat Dio mendengus lalu menggeplak kepala bagian belakang Digo membuat cowo itu meringis.

Setelah membeli makan mereka berniat kembali ke tempat Zora dan Evan berada. Dio dan Digo asik berbincang mengenai pacar Digo. Digo meminta saran pada sepupunya itu cara untuk menggosting cewe tanpa menyesal.

Dio lagi lagi membuang nafas kasar. Iangin sekali ia mengabsen kata kata halus. Dio mamandang kedepan dan pandangannya berhenti pada 1 objek, tidak bukan 1 objek tapi 2. Disana ada Evin yang menggendong Atha yang sedang tertidur pulas. Ia berlari menghampiri Evin dan meninggalkan digo yang masih nyerocos.

Pukk...

Dio menepuk bahu Evin membuat sang empunya berbalik. Evin menatap dio lalu mengangkat alisnya sebelah. Dio lalu menarik Evin ke arah taman belakang dimana ada Zora dan Evan.

Digo masih belum menyadari kalau Dio meninggalkannya. Ia masih berbicara panjang lebar sampai seorang siswa menegurnya

"Kak ngomong sama siapa?" Tanya siswa yang melihat digo.

"Kakak ngomong sama di-" ucapan Digo terhenti saat tidak melihat Dio di belakangnya.

"Ehh "

Siswa itu menatap Digo bingung. Ia menghendikkan bahunya lalu meninggalkan digo. Sepeninggal siswa itu Digo terus melontarkan kata kata halus untuk sepupu tersayangnya


Anda telah sampai di akhir chapter
Geser ke bawah untuk melanjutkan bacaan ❤️

BABY BOY || Athalla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang