35. Bukan Akhir (1)

1.5K 264 32
                                    

Hari ini mendung, beneran mrnjabarkan perasaan Eric yang bimbang. Antara ke sekolah atau bolos. Tapi melihat Jeno seakan tak peduli dengan kegalauannya, kakak kembaranya itu malah melemparkan seragamnya serta handuk hello kitty hadiah ulang tahun Shotaro dua tahun lalu.

Benar-benar kakak tak punya adab.

Padahal Eric yakin kalau Jeno tau dia sedang galau merana sekarang. Bingung mau gimana di depan teman-temannya itu.

Kan malu kemarin habis dipukulin terus main kabur aja.

Benaran deh, Eric kabur kemarin bukan karena kecewa tapi karena malu gak bisa lawan Sunwoo.

Sebenarnya sih bisa, tapi kalau dia ngelawan bisa makin panas.

"Mandi sana! Udah mau un juga. "

"Kaca di kamar mama besar, lo bisa ngaca sana. "

Jeno mendelik, kemudian menarik tangan sang adik dan mendorongnya masuk ke toilet secara paksa.

"Setrikain baju gue! " teriak Eric sebelum Jeno mendorongnya masuk.

Jeno mengambil seragam Eric, membawanya keluar kamar kemudian ke ruang cuci.

"Adik kamu jadi ke sekolah? "

Jeno tak terkejut mendapati mami yang sedang memasukkan pakaian kotor ke dalam mesin cuci.

"Iya mi, "

"Kamu paksa kan? "

Jeno menyengir, menyalakan strika tanpa membalas ucapan mami.

"JENOO BAJU GUAA! " Jeno sempa heran padahal adikbgabiru baru saja masuk ke kamar mandi tadi.

"ERIC JANGAN TERIAK TERIAK, MASIH PAGII! " suara Bang Xiaojun menyahut membuat Jeno menahan tawanya.

Mampus!

**

"Yah, Cepetann kunci motor aku mana? " Renjun menyimpan tasnya di atas meja makan.

"Jangan teriak teriak, " protes mama Wendy.

"Kamu bareng haechan aja, papa mau pakai motor"

"Mobil papa mana? Papa bangkrut ya? "
Renjun langsung mendapat tampolan dari ayahnya.

"Istighfar kamu Jun, kalau kejadian kasian kamunya, kaya aja gak ada yang mau apalagi kamu jadi miskin. "

Renjun mendengus, gini nij kalau punya bapak yanh suka hosip sama temen sendiri.

Ia menyalami mama wendy, terus pamit pergi dengan sepotong roti di tangannya. Mengabaikan ayah yang menertwainya.

"Hati-hati Jun, kasian hati kamu belum pulih. "

"AYAH DIEM ATAU BAN MOBIL AYAH RENJUN KEMPESIN! "

Renjun memasang sepatunya kesal. Kemudian setelah yakin penampilannya sudah sangat tampan menyaingi Taehyung bts, cowok itu segera memanjat tembok penghalang rumahnya dengan Haechan. Mengetuk pintu rumah temannya itu sambil teriak.

"HAECHANN SEKOLLAHH WOII! "

"HAECHAN! "

"WOII HAECHAN! "

"DIEM MONYET! " Haechan muncul dari pagar, cowok itu membawa sebungkus bubur ayam. Kemudian masuk ke dalam mobilnya.

"Cepertan naik! " Haechan menyembul dari balik pintu mobil, membuat Renjun ngenyir gak tau diri.

Kuy Boy | 00L [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang