"Ye lu bilangnya telat. " ujar Soobin. Laras hanya membalas cibiran.
"Ada yang mau lo tanyain lagi gak? Gue mau balik ini. "
"Yaudah balik sono, siapa yang nyuruh lo tinggal? " kata Soobin dengan watadosnya.
"Dasar cowok gak tau diri. " maki Laras lalu melenggang pergi meninggalkan Soobin yang terkekeh.
"Si Jeno tukang bolos banget, " omelnya lalu menelpon sahabatnya itu.
"Nomor yang ada tuju sedang sib‐"
"Tuhkan sok sibuk lagi, " omel Soobin lagi, membuat para siswa yang melewatinya menatapnya bingung.
"Minhyuk! "
Soobin yang merasa nama papanya disebut otomatis menoleh. Dia langsung menatap tajam sang pelaku aka Hyunjin.
"Apa lo Jinyoung?! " balasnya ngegas.
Hyunjin membalas cengiran.
"Balik sama siapa lo? "
"Gak terima tebengan. " jawab Soobin, dia udah hapal banget kalo Hyunjin udah nanya seperti tadi pasti ujung‐ujungnya mau nebeng.
"Dih pelit banget jadi orang. " cibir sahabatnya itu.
"Gua mau ke toko. Motor lo mana? " kata Soobin.
"Diambil si Yeji. " balas Hyunjin.
Soobin ber 'oh' ria, dia emang udah gak aneh lagi kalo Yeji suka ngebawa motor Hyunjin. Walaupun cewek, Yeji emang pintar ngabawa motor Hyunjin yang gede.
"Jadi gua nebeng siapa dong anjir?? "
"Si Liu. "
"Bareng si Eric. "
"Jaemin. "
"Naik motor emang? "
"Tadi gua liat di parkiran motornya ada. " jawab Soobin.
"Lu mah emang bisa diandelin. " kata Hyunjin memeluk lengan Soobin tapi langsung ditepis oleh sang empu.