30. S dan E

1.9K 378 40
                                        


agak ragu buat ngepublish part ini sih:(

Enjoy!

*

Lagu 'kukira kau rumah' menghiasi pagi hari yang cukup gelap hari ini.
Kata Renjun sih, "kayaknya mau hujan, " Padahal yang ngeliat juga pada tau kalo mau hujan.

Kalo mendung begini, enaknya tiduran doang. Apalagi dengan selimut sofia yang sengaja dibawa Hwall ke basecamp. Katanya, "di rumah gua masih banyak, jadi bawa ke sini aja. Kasian gua liat lu pada malah make selimut tayo, lakik dikit kek. "

"Terus sofia apaan? Bencong? "

Jadilah Hwall dan Hyunjin nyinyir‐nyinyiran.

Haechan cuman bisa geleng kepala, dia mah bodo amat mau pake apa aja soalnya kalo tidur yang paling penting udah nyatu sama kasur dan bantal.

"Main tebak‐tebakan yok, " Han menggeser kaki Hyunjin lalu duduk di tengah‐tengah dimana Hwall, Hyunjin, dan Haechan sedang berbaring.

Hyunjin berdecak memindahkan kakinya.

"Udah tau sempit malah ketengah-tengah! " Hwall mengomel. Han mah gak peduli.

"Masuk ilmu pemerintahan enak kali ya, pasti kerjanya merintah doang. " Liu berceletuk, saat ini ia sedang mencari jurusan yang menurutnya gampang. Rencananya mau gapyear, tapi pas bilang sama papi, malah dilempar vas bunga.

"Masuk aja sono, "

"Gue sih teknik aja, katanya kumpulan cowok cakep, "

"Biar apa anjir?! "

"Biar gue dibilang cakep juga. " Hyunjin menaik turunkan alisnya.

"Hilih! Katanya mau jadi perawat. "

"Susah anjing, kudu linjur. Males belajar. "

"Lu kira masuk teknik juga gak linjur? "

"Kok situ ngegas? "

"Ya situ duluan ngadi‐ngadi! "

"Berisik banget sih lu pada! Di bantai maknya Renjun mampus. " kata Shotaro, takutnya Mama Wendy tiba‐tiba datang dan membawa bom meledakkan tempat mereka.

"Noh si Han, ngegas mulu dari kemarin. "

"Lu nya pantes di ngegasin! "

Shotaro geleng kepala. Baru juga dibilangin, karena malas ngeladenin dua anak ayam itu ia memilih masuk ke kamar. Menemani Felix yang lagi nonton drakor.

"Tadi malam yang bangun masak mie siapa anjir? "

"Yang pasti bukan gua, " sahut Hwall. Hwall tuh punya jadwal makan mie instant yang udah diatur oleh mamanya.

"Lo kan? " Haechan menoleh ke Han.

"Kagak anjir, " balas Han.

"Sepuluh rius. " cowok itu mengangkat tangannya ketika Haechan menatapnya menelisik.

"Lo Jin? "

"Maen nuduh aja lo! " bantah Hyunjin.

"Gak mungkin Hyunjin sih, ke toilet aja ditemenin. "

"Pitnah lo bambang! "

"Emang bener, siapa coba yang bisik‐bisik mau ditemenin ke toilet kalo bukan lu? "

Hyunjin menutup dirinya dengan selimut tayo yang dibeli Liu sebagai hadiah ulang tahun. Karena diledekin Yeji, dia langsung ngebawa selimut itu ke basecamp.

Kuy Boy | 00L [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang