Suka cerita ini? You can follow me for more stories♡
Tentang mereka yang saling melindungi satu sama lain. Percayalah, mereka tidak seburuk kelihatannya.
Tentang papa Suh, seorang single parent yang harus menjaga 4 buah hatinya. Injun, Echan, Nana...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Clei memejamkan matanya rapat-rapat sambil tangannya menutup kedua telinganya. Suara berisik itu jelas bukan dari suasana kelas yang sedang ricuh atau dari guru yang mengajar di dalam UKS kan. Yap, begitu bel berbunyi untuk pergantian pelajaran Lele buru-buru lari keluar kelas menuju UKS, tempat biasa ketika dia melarikan diri dari sesuatu yang tidak disukainya.
Begitu suara gemuruh hujan dan petir mereda, Lele baru berani menyikap tirai tempatnya bersembunyi untuk mengintip.
Tapi bukan jendela yang dia lihat melainkan.
Giorgean Arsunga Abraham.
Lelaki berkulit putih dengan mata sipit dan rambut kecokelatan itu kini sedang mengintip pada jendela UKS sama seperti apa yang mau Lele lakukan, tapi tidak jadi.
Ya, dia murid baru yang tadi pagi membuat kegaduhan seisi sekolah karena datang menggunakan helikopter. Tapi bukan itu poin utamanya kali ini melainkan sedang apa pria itu disini bukan belajar di kelas padahal ini adalah hari pertamanya di sekolah Neo V.
Dooorrrr
Jior terjengkit kaget namun tidak sampai berteriak kayak Lele kalo lagi kaget. Dia cuma menoleh dengan lebih cepat dari biasanya manusia menoleh.
Jior menatap Lele aneh, seperti pernah lihat tapi lupa dimana tempatnya. Padahal mereka itu sudah bertemu saat di kelas. Jior mendapat kelas yang sama dengan Lele. Hanya saja sepertinya Jior gak sadar kalo Lele berada di kelas itu juga.
"Halo." Sapa Lele dengan lambaian tangan yang terlihat imut.
"Lo ngapain?" Tanya Jior sebal.
Lele ketawa kecil, "kamu kenapa disini? Nyasar?"
Jior cuma memperhatikan Lele dengan seksama, tidak ada niatan sama sekali buat membalas pertanyaan anak itu. Lagi pula pertanyaan Jior pun gak di jawab sama Lele.
Tidak peduli, Jior lebih memilih duduk lesehan bersandar pada pintu UKS, yang dimana aksi Jior itu malah diikuti oleh Lele yang duduk disampingnya.
Lele cukup senang kali ini karena aksi bolosnya hampir pada setiap pelajaran kimia tidak merasa kesepian lagi, paling tidak untuk satu hari ini saja ada Jior yang juga sedang bolos, walaupun Lele gak tau alasan dibalik Jior bolos. Yang terpenting adalah Lele ada temen ngobrol.
"Kayaknya pernah liat lo, tapi dimana ya?" Jior memilih pertanyaan baru untuk di ajukan ke Lele.
"Hmm mungkin Lele mirip artis."
"Serius!"
Lele ngubah posisi duduknya jadi menghadap Jior, membuat Jior agak mundur kebelakang, karena ini merupakan momen pertama Jior berhadapan langsung sama cewek yang seumuran sama dia selain kerabatnya.
"Kita sekelas tauuu. Lele duduk paling belakang bareng sama ayang." Lele ketawa sendiri, "lucu ya namanya ayang, itu sebenernya cuma nama panggilan dari mamihnya tapi karena Lele suka jadi Lele ikut manggil ayang."
