What If?

1.1K 120 11
                                    

Iseng-iseng bikin part tambahan. Ini another universe ya guys, alias cuma khayalan. Hehe. Seperti judulnya, what if. Bagaimana jika... mereka aslinya emang baik-baik aja..

Bagaimana jika di dunia nyata mereka adalah pasangan selebriti yang bahagia?

Ya, cuma itu maksud bagian ini. Don't take this part seriously. Barangkali bisa jadi penawar/penyembuh dari part part tragis sebelumnya.

Maybe juga bakal aku delete kalo ga banyak yang baca hihi.

Cekidottt!

***

Yerim menatap layar ponselnya dengan wajah sembab dan tangis yang sesegukan. Ia terus menerus mencoba mengelap air mata yang jatuh kala menatap barisan kalimat terakhir dari sebuah cerita yang ia baca.

Di sebelahnya, Jeon Jungkook menatap heran gadis itu. Ia setengah tertawa melihat wajah Yerim yang bengkak karena menangis.

"Membaca fanfiksi lagi?" Ujarnya sudah menduga.

"Cerita ini sedih sekali. Sungguh." Ucap Yerim kemudian mengunci layar ponselnya.

"Cerita mana lagi yang kau baca kali ini?"

"Entahlah, aku agak sedikit lupa judulnya. Cerita tentang perselingkuhan dengan adik ipar..." jelas Yerim.

"Di dalam cerita itu, aku meninggalkanmu, dan kau bunuh diri setelah itu. Lalu setelah tiga tahun aku baru mengetahuinya. Mengenaskan sekali. Jika itu benar terjadi padaku, maka aku mungkin tidak akan sanggup untuk melanjutkan hidup setelahnya."

Jungkook terdiam sejenak.

"Ah, cerita itu." Gumamnya pelan kemudian sambil mengangguk-angguk.

Yerim menoleh heran pada Jungkook yang kini kembali sibuk memainkan ponselnya.

"Kau membacanya juga?" Tanyanya tak menyangka.

"Hm." Jawab Jungkook santai.

"Bukankah kau tidak suka membaca fanfiksi terutama dengan karakter yang menggunakan namamu? Kau bilang semua terasa menggelikan." Ujar Yerim terheran.

"Itu benar..." Jungkook mengangguk-angguk setuju.

"Lantas mengapa..."

Ekspresi kebingungan Yerim membuat Jungkook kembali mengalihkan pandangannya dari ponsel. Pemuda itu nampak berpikir sejenak.

"Entahlah, aku hanya merasa memiliki kemiripan dengan karakterku di sana."

Yerim mengernyitkan dahi.

"Mirip? Tidak mungkin. Kau tidak akan tega menukar pil dan membiarkanku hamil tanpa persetujuanku, kau juga tidak akan membiarkanku jadi seorang simpanan."

Jungkook tertawa kecil mendengar ucapan Yerim yang nampak tidak terima dengan perkataannya barusan.

"Tentu saja bukan mirip seperti itu maksudku."

"Lalu, bagian mana yang menurutmu mirip?"

Jungkook mengangkat kedua alisnya.

"Rasa cinta yang dimiliki pada seorang Kim Yerim. Kurasa itu kesamaannya."

Yerim nampak tersipu.

"Benarkah? Apa cintamu juga sebesar itu?"

"Hm. Kau tidak percaya?"

Yerim mengangkat bahu.

"Lalu apa yang akan kau lakukan jika aku meninggalkanmu seperti dalam cerita itu?"

"Tentu saja, aku akan bunuh diri juga." Jawab Jungkook santai.

"Hey, jangan asal bicara!"

Jungkook terkekeh pelan menatap ekspresi terkejut Yerim.

Yerim memukul pelan lengan Jungkook. Meskipun bercanda, ia jelas tidak ingin Jungkook benar-benar melakukan hal seperti itu karenanya.

"Lagipula, untuk apa kau meninggalkanku? Kita tidak berada dalam hubungan terlarang seperti di cerita itu." Lanjut Jungkook.

Yerim nampak mengangguk-angguk. Menyadari bahwa memang tidak ada alasan mereka harus berpisah dan mengalami akhir tragis seperti itu.

"Benar. Itu melegakan." Gumam Yerim.

Jungkook kemudian mengacak-acak rambut gadis itu pelan.

"Sudahlah, jangan membaca fanfiksi lagi. Kau jadi selalu berimajinasi yang tidak-tidak tentang hubungan kita."

Yerim hanya terkekeh pelan. Ia kemudian menyandarkan kepalanya pada bahu pemuda itu. Membiarkan Jungkook kembali sibuk dengan ponselnya sementara ia memejamkan mata.

Mensyukuri kenyataan yang mereka punya tidak tragis seperti cerita yang baru saja ia baca.

***

Mengingatkan sekali lagi, kalau part ini bukan alternatif ending, juga bukan bagian dari cerita part-part sebelumnya. Ini murni khayalan dan pengandaian ya guys. JIKA dan memang hanya JIKA. jadi jangan anggap ini sebagai alternatif ending yaaa. Ending cerita ini hanya satu, dan itu di part sebelumnya (sixteen dan seventeen).

Anyway, thank u for reading!

Less Than NothingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang