Yerim akan segera pergi dari hidup Jungkook. Ia telah memutuskannya dengan matang. Dan ia memiliki seribu alasan mengapa ia melakukan hal itu.
Yerim akan menjadikan alasan pernikahan Jungkook untuk benar-benar meninggalkan pria itu. Membuang Jungkook dari hidupnya. Meninggalkan kehidupannya yang selalu terasa fana selama ini.
Yerim bukan tidak pernah mencoba untuk mengakhiri segalanya, hanya saja ia selalu berakhir kalah. Jungkook selalu sanggup melumpuhkannya sebelum ia benar-benar bisa menegaskan keinginannya.
Namun sesungguhnya ia tahu segalanya harus tetap diakhiri, cepat atau lambat. Dan ia rasa waktu yang tepat pada akhirnya sudah datang.
Setelah sang ibu mertua mengetahui perselingkuhannya. Setelah Wonwoo dan Somi kembali menghancurkannya. Setelah Jungkook akan menikah dan tidak lagi menjadi miliknya seutuhnya. Waktunya sudah benar-benar tepat.
Yerim ingin pergi sejauh-jauhnya. Dari keluarga Jeon dan seluruh hal memuakkan di dalamnya.
Tapi bukankah Jeon Jungkook tidak akan pernah mau melepaskannya? Yerim bahkan yakin Jungkook sanggup meninggalkan segalanya, untuknya.
Hanya saja, Yerim sudah terlalu lelah.
Jika Jungkook memilih bersamanya, karir dan reputasi yang dibangun pria itu selama ini dengan susah payah akan sia-sia. Jika Jungkook meninggalkan segalanya, pria itu pasti akan menderita.
Jadi Yerim tidak ingin Jungkook berjuang untuknya. Ia tidak ingin Jungkook meninggalkan seluruh yang pria itu punya hanya untuknya. Ia tidak ingin menjadi alasan pria itu mengalami kehancuran.
Ia juga tidak ingin berurusan dengan keluarga Jeon lagi.
Yerim hanya ingin kembali hidup tanpa menanggung rasa bersalah lagi. Yerim ingin hidup normal seperti dulu kala. Yerim ingin bahagia tanpa perlu merasa berdosa. Ia juga tidak ingin hidup dengan merasakan kesakitan dan kepahitan. Yerim ingin kembali baik-baik saja.
Sudah terlalu banyak hal yang menghancurkannya. Sudah terlalu banyak hal yang terenggut dari hidupnya semenjak ia masuk ke dalam keluarga Jeon.
Maka dari itu, hari pernikahan Jungkook adalah hari yang selalu ia tunggu-tunggu.
Karena Yerim akan meninggalkan Jungkook.
Ia sudah bertahan terlalu lama. Sudah waktunya Yerim berjalan mundur. Sudah waktunya ia untuk menyerah.
***
"Mengapa kau mengajukan perceraian secara tiba-tiba?" Tanya Jungkook tak mengerti. Yerim biasanya selalu berdiskusi dengannya saat memutuskan dan melakukan hal-hal yang penting. Tapi kali ini Yerim memutuskannya sendiri.
"Aku ingin mengakhiri semuanya." Ucap Yerim mencoba tegas, meski sesungguhnya ia teramat gugup.
Ia melirik Jungkook yang masih nampak mencoba memproses segalanya.
"Termasuk hubungan kita." Lanjut Yerim.
"Kau dan aku memiliki perjanjian terkait hal itu."
Yerim lantas berjalan menuju salah satu rak di dalam kamar mereka, mengambil selembar kertas yang tersimpan rapi di dalam tumpukan map paling atas.
"Perjanjian untuk melanjutkan hubungan ini hanya sampai kau menikah..." ujar Yerim sambil menjulurkan kertas yang berisi kesepakatan yang dulu pernah mereka buat itu. Perjanjian yang berisi bahwa hubungan mereka harus berakhir saat Jungkook menikah.
Perjanjian yang Yerim paksa Jungkook untuk menandatanganinya. Sebab Yerim mengancam tidak akan mau bertemu dengannya lagi jika Jungkook tidak menyetujui perjanjian itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Less Than Nothing
Fanfiction[Completed] Cinta yang terjalin di antara Jeon Jungkook dan Kim Yerim adalah sebuah keterlanjuran. Tragedi yang sesungguhnya. Saat Jungkook datang, segalanya telah berantakan bagi Yerim. Bukan tugas pria itu untuk memperbaiki kekacauan yang terjadi...