Five: 11/15

994 116 15
                                    

Kinda 18+, not that much, but still🤫
Be a wise reader guys☺️😗! Thank u, Hehe.



***

Yerim mencengkeram erat pinggiran wastafel di kamar mandi kamar tidurnya dulu yang memang berada cukup belakang di rumah besar itu. Kamar tidur itu seharusnya menjadi tempat ia dan Wonwoo tidur bersama sebagai sepasang suami istri. Hanya saja Jungkook lah yang lebih sering berada di dalam sana pada saat dulu.

Mereka beruntung karena hanya beberapa bulan setelah perselingkuhan itu terjadi, Yerim dan Wonwoo pindah rumah begitu pula Jungkook. Nyatanya, Yerim justru tinggal bersama Jungkook saat ini, dan tidak ada keluarga yang mengetahui fakta tersebut selain Wonwoo dan Somi.

Yerim memejamkan mata sembari menghela nafas, mencoba untuk menetralkan suasana hatinya yang teramat memburuk.

CKLEK

Yerim sedikit tersentak saat pintu kamar mandi yang tidak dikuncinya itu terbuka. Menampakkan sosok Jungkook di sana.

"Apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Jungkook pelan. Lagi, ekspresi pria itu nampak begitu datar dan tenang.

Yerim sungguh kesulitan membaca apa yang berada di dalam pikiran pria itu. Yerim tahu Jungkook mencintainya. Hanya terkadang, ia tidak bisa menerka apa yang tengah pria itu pikirkan sehingga membuatnya merasa frustrasi.

Apakah pria itu mengkhawatirkannya atau tidak?

Apakah pria itu benar mencintainya atau tidak?

Apakah pria itu selalu berkata jujur padanya?

Yerim takut semuanya hanyalah kebohongan. Ia merasa trauma mengingat betapa normal dan baiknya Wonwoo terlihat dulu. Jika Wonwoo yang nampak hangat saja ternyata akan menyakitinya sebesar itu, lalu bagaimana dengan Jungkook yang nampak dingin ini?

Semua pikiran itu memenuhi kepala Yerim. Yerim terkadang memiliki keraguan-keraguan seperti itu di kala rasa rendah dirinya tengah muncul.

Padahal sesungguhnya ia tahu jika Jungkook begitu mencintainya.

Tapi pikiran-pikiran itu tetap tidak mau pergi.

"Kim Yerim.. apa yang sedang kau lakukan?" Ulang Jungkook yang tidak mendapat jawaban apapun dari Yerim yang hanya terdiam menatapnya sedari tadi.

Yerim pun tersadar dari lamunan panjangnya itu.

"Oh? Um. Tidak ada, aku hanya ingin mencuci tangan..."

Yerim berpura-pura membuka keran wastafel dan membasahi kedua telapak tangannya di sana sementara Jungkook hanya menatapnya dalam diam.

"Kurasa.. kau harus segera kembali. Sebelum ada yang melihat." Ucap Yerim sedikit gugup begitu selesai mencuci tangannya.

Yerim hanya tidak ingin menyebabkan kekacauan apapun. Ia sudah terlalu lelah bahkan hanya untuk menghadiri acara tersebut.

Jungkook kemudian malah berjalan masuk ke dalam kamar mandi itu lalu mengunci pintunya dari dalam.

Yerim sedikit terkejut. Tak mengerti mengapa Jungkook melakukan hal itu.

Pria itu berjalan mendekat, hingga bahkan hembusan nafasnya telah menyapa wajah Yerim.

"Hari ini kau sangat cantik." Bisik pria itu hingga membuat bulu kuduk Yerim meremang.

Di tengah rasa rendah dirinya itu, mendengar pujian dari Jungkook mampu membuatnya merasa sedikit lebih baik.

Pria itu kini menyentuh pipinya, mengelusnya dengan lembut. Yerim berusaha menetralkan perasaannya. Perasaan nyaman itu mulai terasa menggiurkan.

"Mau berciuman?" Tawar Jungkook kemudian.

Less Than NothingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang