"Habis bersetubuh?" Dengan tanpa rasa bersalah seorang wanita menanyakan hal seperti itu setelah mengambil duduk di sebelah Jungkook yang sedari tadi duduk sendirian di gazebo dekat kolam renang rumahnya sambil meminum bir.
Jungkook melirik wanita yang tidak lain adalah adik bungsunya itu seolah bertanya tahu dari mana ia tentang apa yang ditanyakannya barusan.
"Aku melihat kau keluar dari kamar Kak Yerim dengan celana berbeda." Jawab Somi santai.
Jungkook memilih untuk menghiraukan ucapan wanita itu dan kembali meminum birnya dalam diam.
Sesungguhnya Jungkook teramat membenci adiknya itu karena telah berani-beraninya berhubungan dengan kakak kandungnya sendiri bahkan sampai selama ini. Jungkook merasa jijik dan muak kala menghadapi sang adik. Sehingga ia selalu memilih untuk tidak berinteraksi lagi dengan Somi jika memang bisa.
Hubungan persaudaraan mereka sudah lama hancur dan nampak tidak bisa diperbaiki lagi.
"Dengar. Aku bisa memberikanmu tips bagaimana supaya Kak Yerim bisa cepat hamil."
Jungkook menoleh pada Somi. Ia mengernyitkan keningnya.
"Aku tak butuh tips darimu." Ucap Jungkook sedikit tajam.
Somi mengulum bibirnya. Sudah tahu jika respon kakaknya akan tidak bersahabat seperti itu.
"Lebih baik kau pikirkan cara sebaliknya. Entah sudah berapa janin yang telah kau bunuh." Lanjut Jungkook kembali datar.
Somi terdiam sejenak, menelan ludahnya sendiri.
"Kalau Kak Yerim hamil, semuanya akan baik-baik saja." Lanjut Somi tak menggubris ucapan terakhir Jungkook.
Semuanya akan baik-baik saja bagi Somi dan Wonwoo. Sebab anak itu nantinya akan diakui menjadi anak Wonwoo sehingga Wonwoo tidak perlu bercerai dengan Yerim dan menikah dengan orang lain lagi. Dengan begitu Yerim dapat tetap menjadi tameng untuk menutupi hubungan gelap kakak beradik itu.
Sesungguhnya bagi Jungkook juga sama. Kehamilan Yerim akan membuat wanita itu tetap tinggal apapun yang terjadi. Kehamilan Yerim akan membuat wanita itu tidak bisa pergi dari keluarga Jeon, juga dari dirinya.
Meski begitu, Jungkook tertawa miring mendengar ucapan Somi. Adiknya itu nampaknya memang sudah sepenuhnya tidak tahu malu karena telah menegaskan hal tersebut dengan santainya.
"Kalau kau dan Wonwoo tidak gila, semuanya akan baik-baik saja." Timpal Jungkook lagi. Ia masih dan akan tetap menyalahkan kedua orang itu atas semua kekacauan ini.
"Kalau aku dan Kak Wonwoo tidak gila, kau tidak akan bertemu dengan Kak Yerim."
"Jeon Somi!" Jungkook nampaknya sudah tersulut emosi.
"Kalau kau bisa meninggalkan Kak Yerim, maka aku akan meninggalkan Kak Wonwoo."
Somi menatap Jungkook dengan santai.
"Tapi kau pasti tidak akan bisa kan?"
"Maka dari itu kau tidak bisa memaksaku untuk melakukan hal yang bahkan tidak bisa kau lakukan juga."
Somi lalu beranjak meninggalkan Jungkook di sana. Jungkook terdiam menyadari jika ucapan Somi memang ada benarnya.
Bahkan meski harus dengan cara seperti ini, ia merasa bahagia bisa bersama dengan Yerim. Bahkan meski seluruhnya memang adalah kesalahan.
***
"Sayang sekali, nampaknya kau harus pulang bersamaku." Ucap Wonwoo yang baru datang ke dalam kamar dan menghampiri Yerim yang masih duduk menunggu Jungkook di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Less Than Nothing
Fanfiction[Completed] Cinta yang terjalin di antara Jeon Jungkook dan Kim Yerim adalah sebuah keterlanjuran. Tragedi yang sesungguhnya. Saat Jungkook datang, segalanya telah berantakan bagi Yerim. Bukan tugas pria itu untuk memperbaiki kekacauan yang terjadi...