Twelve: 4/15

780 118 9
                                    

Yerim terduduk di lantai kamar tidurnya dengan lemas. Matanya sembab. Tubuhnya terasa sedikit nyeri.

Dua orang gila yang mendatanginya tadi telah pergi setelah membuat kondisi Yerim menjadi seperti ini.

Meninggalkannya begitu saja setelah puas 'bersenang-senang'.

Yerim masih terguncang.

Ia mencoba untuk kembali mengenakan bajunya yang berserakan di lantai dengan sedikit gemetaran.

Ia merasa déja-vu.

Dirinya pernah mengalami ini sebelumnya. Kejadian itu hampir sama persis dengan apa yang ia hadapi hari ini.

Kala itu, ia juga dipaksa untuk meladeni perbuatan sinting keduanya.

Seolah tidak cukup hubungan sedarah yang mereka lakukan, keduanya merasa harus menyeret Yerim untuk ikut dalam permainan tak beradab mereka.

Dan saat Yerim menolak, yang terjadi justru lebih buruk.

Ia dipaksa duduk di bangku dan menyaksikan pergumulan keduanya, sementara tangan dan kakinya terikat.

Keduanya akan memaksa Yerim agar wanita itu ikut orgasme saat menyaksikan hubungan intim mereka dengan berbagai cara.

Bejat sekali.

Mereka melakukannya untuk memberi pelajaran pada Yerim. Jika sekarang alasannya karena perceraian yang ia ajukan, maka dulu keduanya marah besar kala Yerim mencoba membongkar hubungan gelap mereka pada keluarga Jeon. Hingga berakhir dengan Yerim yang dihancurkan habis-habisan. Mereka membuat wanita itu tidak berani lagi untuk buka mulut.

Tentu saja saat ini Wonwoo memilih melakukannya di saat Jungkook tidak ada. Sebab ia tahu Jungkook akan menghajarnya habis-habisan jika memiliki kesempatan. Bahkan mungkin membunuhnya.

Yerim ingat Jungkook datang dan memeluknya untuk pertama kali setelah dirinya mengalami kejadian itu dan ditinggalkan sendirian begitu saja.

Kejadian yang sesungguhnya mengawali perselingkuhannya dengan Jungkook.

Kala itu, Jungkook menenangkannya. Memberikannya perlindungan dan kehangatan. Pria itu yang paling tahu betapa besar trauma yang ia miliki.

Tapi saat ini ia hanya sendirian. Jungkook sedang tidak berada di sisinya.

CKLEK

Atau.. tidak?

Yerim refleks menoleh ke arah pintu, matanya yang sembab melebar menangkap sosok Jungkook yang sudah berdiri di sana.

Pria itu menatap Yerim dalam diam, nampak memproses apa yang kira-kira tengah Yerim lakukan di lantai dengan kondisi seperti itu.

Jungkook mulai berjalan masuk, ia masih menatap heran Yerim yang kini mengenakan bajunya dengan cepat-cepat dan nampak kalang kabut.

Tak butuh waktu lama bagi Jungkook untuk mencurigai penuh apa yang sesungguhnya terjadi pada wanita itu, apalagi setelah melihat kondisi kamar yang nampak cukup berantakan.

Jungkook dengan cepat mensejajarkan tubuhnya dengan Yerim. Pria itu menyadari ada yang betul-betuh aneh dari sikap Yerim saat ini.

Wanita itu gemetaran. Wajahnya jelas menunjukkan jika ia habis menangis. Lebih dari itu, Yerim nampak gugup dan terguncang.

Jungkook mencengkeram kedua bahu Yerim dengan mata yang melebar.

"Apa yang terjadi padamu?" Tanyanya cemas.

Bahkan Jungkook dapat merasakan tubuh wanita itu bergetar hebat.

Yerim membisu. Ia jelas tak mampu menjelaskan apapun kepada pria itu.

Less Than NothingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang