Part ini akan sedikit lebih panjang dari sebelumnya dan cukup banyak narasi. Hope u guys enjoy it😉 still, vote and commentnya ditunggu!😚
***
Jungkook kini tengah duduk di sebelah kasur Yerim berbaring setelah berhasil mengatasi serangan panik yang menimpanya. Ia menyatukan kedua tangannya sambil menundukkan kepala, memproses berbagai informasi yang baru ia dapatkan.
Pria itu baru mengetahui jika kecelakaan yang terjadi pada Yerim memiliki korban lain, dan itu adalah kakaknya sendiri, Jeon Wonwoo.
Ia sempat mendengar dari beberapa saksi tentang kronologis kecelakaan tersebut. Dan sesungguhnya kini dirinya menjadi begitu gelisah.
Meski belum terbukti, tapi Yerim adalah tersangka utama dari kecelakaan itu. Dan jika ditemukan adanya faktor kesengajaan, wanita itu jelas akan masuk penjara.
Keluarga Jeon pasti tidak akan mentolerir perbuatan Yerim, terlebih Yerim dan Wonwoo tengah berada dalam proses perceraian.
Hal itu membuat Jungkook merasa harus cepat-cepat bertindak.
TNING TNING
Benar saja. Jungkook beranjak kala menyadari siapa yang menghubunginya. Pria itu akan bergerak secepat kilat sebelum ada yang mampu menyadarinya.
***
Seminggu kemudian
Yerim membuka matanya dengan perlahan. Pandangannya masih buram. Ia terus menggerakkan bola matanya sambil menelaah apa yang tengah ia lihat saat ini.
Yerim masih butuh waktu untuk sepenuhnya sadar.
Dingin dan pening. Begitulah yang ia rasakan saat kesadarannya mulai benar-benar pulih.
Matanya mulai menangkap sosok Jungkook yang tengah berdiri menatapnya dalam diam.
Pria itu terus terdiam, tidak bereaksi meski Yerim nampaknya baru terbangun dari tidurnya yang panjang.
Yerim lalu mulai mengingat segalanya. Apa yang terakhir ia lakukan hingga ia bisa berada di sini. Apa yang terjadi sesungguhnya. Seketika Yerim berusaha untuk menggerakkan tubuhnya meski nyatanya nyaris tak bisa ia lakukan sama sekali.
Barulah saat itu Jungkook berjalan mendekat, nampak mencegahnya untuk bergerak, sebab selain merasakan lemas yang luar biasa, Yerim juga tiba-tiba merasakan sakit yang hebat pada lengannya yang digips serta perutnya.
"Argh." Rintihnya pelan hingga membuat tubuhnya tak jadi terbangun.
"Jangan bergerak.."
"Kau mengalami patah tulang... dan juga keguguran." Itulah kalimat yang langsung terdengar di telinga Yerim. Jungkook terlihat menatapnya sedikit khawatir.
Lebih dari itu, Yerim menangkap sirat kekecewaan dari mata pria itu.
Yerim tahu jika Jungkook sangat menyayangkan musibah ini.
"Sudah berapa lama aku tidak bangun?" Tanyanya dengan suara yang nyaris tidak keluar.
"Satu minggu." Jawab Jungkook singkat.
Satu minggu.. waktu yang cukup lama untuk tidak terbangun sama sekali. Meski nyatanya tidak seburuk yang Yerim bayangkan.
Ah ya, seketika Yerim mengingat lagi, bahwa seharusnya masih ada satu korban yang terlibat 'musibah' itu bersamanya.
"Wonwoo.. bagaimana?" Tanya Yerim dengan suara yang masih serak.
"Dia masih koma." Jawab Jungkook masih dengan datar.
Mengapa tidak mati saja.
Yerim merasa begitu jahat karena pikiran itulah yang terlintas dalam benaknya. Tapi kemudian ia bisa sedikit lega karena setidaknya ia tidak jadi membunuh orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Less Than Nothing
Fanfiction[Completed] Cinta yang terjalin di antara Jeon Jungkook dan Kim Yerim adalah sebuah keterlanjuran. Tragedi yang sesungguhnya. Saat Jungkook datang, segalanya telah berantakan bagi Yerim. Bukan tugas pria itu untuk memperbaiki kekacauan yang terjadi...