Ten: 6/15

728 114 23
                                    

This part will be the last calm before storm, so please enjoy while it lasted😉







***

"Tadi teman-temanku membicarakanmu." Ujar Yerim sambil menoleh pada Jungkook yang tengah fokus menyetir. Mereka kini sedang dalam perjalanan untuk makan malam, setelah Jungkook menjemput Yerim dari pertemuan wanita itu dengan teman-temannya tadi.

Jungkook melirik Yerim.

"Bicara soal apa?"

"Mereka bilang kau lebih tampan dari Wonwoo." Jawab Yerim jujur.

Jungkook tertawa miring.

"Teman-temanmu memiliki penglihatan yang bagus."

Yerim tersenyum tipis mendengar respon Jungkook. Meski ia kemudian nampak kembali tenggelam dalam lamunan singkatnya.

"Keluargamu nampaknya sangat terkenal. Temanku bahkan tahu kalau ayahmu baru saja membeli pulau." Jelas Yerim dengan tatapan menerawang.

Jungkook kembali ke ekspresinya yang datar. Ia nampak tidak peduli dengan kenyataan yang diucapkan Yerim barusan.

"Kurasa karena berita itu muncul di artikel."

"Temanku juga tahu kalau kau akan segera menikah." Lanjut Yerim lagi.

Kali ini Jungkook nampak membisu. Tidak tahu apa yang harus dikatakan lagi pada Yerim. Pria itu tidak ingin Yerim terus-terusan memikirkan tentang rencana pernikahannya. Terutama setelah wanita itu mengetahui rencana bulan madunya dengan Tzuyu.

Sementara Yerim sesungguhnya merasa resah karena beberapa alasan lain.

Saat ini saja mereka tengah menuju sebuah restoran mewah, di mana Jungkook selalu memesan ruang VIP untuk mereka makan berdua. Alasannya adalah karena keduanya tidak ingin terlihat oleh siapapun saat sedang bersama.

Mereka tidak ingin ada yang memergoki jika makan di restoran atau kafe biasa.

Yerim tidak bisa membayangkan jika Jungkook nantinya sudah menikah, semuanya pasti akan lebih sulit bagi mereka berdua. Untuk bertemu, membagi waktu, maupun menghabiskan waktu berdua.

Selain itu Yerim juga tengah memikirkan hal lain. Tentang rasa keinginannya untuk kembali ke kehidupannya dulu yang semakin besar. Yerim merasa jika sesungguhnya, ia mulai memiliki dua pilihan. Untuk tetap tinggal atau memutuskan pergi.

"Maukah kau menemaniku ke pusat perbelanjaan, Jeon?" Tanya Yerim tiba-tiba. Sementara Jungkook menatapnya dengan sedikit heran.

Karena hubungan tersembunyi yang mereka jalani, keduanya hampir tidak pernah pergi ke pusat perbelanjaan atau ruang publik lainnya bersama. Kegiatan mereka hanya selalu berpusat di rumah, mobil, hotel, dan ruang VIP restoran. Mereka benar-benar jarang pergi ke mall bersama, alasannya masih sama dengan alasan keduanya selalu makan di ruang VIP sebuah restoran.

Karena mereka tidak ingin ada yang memergoki hubungan mereka.

Tapi permintaan Yerim barusan jelas membuat Jungkook bertanya-tanya.

"Kita tidak pernah pergi ke tempat-tempat seperti itu bersama. Aku ingin melakukannya denganmu sekali saja."

"Sekali saja, dan itu cukup." Pinta Yerim kemudian.

Sementara Jungkook, meski merasa heran, nampak tidak begitu keberatan. Pria itu kemudian mengangguk-angguk, mengiyakan permintaan Yerim dengan mudah.

***

Dan di sinilah keduanya berada. Di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di kota Seoul. Mereka bergegas ke sana setelah menghabiskan makan malam di restoran.

Less Than NothingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang