"Sudah-sudah. Kamu duduk lagi," suruh Bu Guru menggeleng kecil melihat tingkah anak didiknya. Mereka sudah sepolos anak jaman dulu. Terlalu cepat dewasa terbawa zaman dan perkembangan teknologi."Bu, apa tidak ada alat musik? Kita bisa bernyanyi gitu."
"Siapa yang bisa nyanyi? Nanti telinga kita jadi pecah kalau suaranya jelek."
"Anak-anak, sebaiknya kita jangan terlalu ria di dalam bus. Itu sangat pamali. Tidak baik, nak," larang Bu Guru tidak setuju.
"Ah Ibu. Ibu tidak seru," protes mereka.
"Bagaimana kalau kita main tebak-tebakan saja. Bagi siapa yang kalah maka akan dapat hukuman," saran Bu Guru menghidupkan suasana kembali.
"Sherly mau Bu," sahut Sherly bersemangat dan mengangkat tangan.
"Kayaknya seru juga tuh. Ada hukumannya juga."
"Bagaimana peraturannya Bu?"
"Cara mainnya, Ibu yang akan mulai. Nanti Ibu akan sebutkan tiga nama buah-buahan. Lalu Ibu lanjut kasih tebakan. Misalnya sebutkan tiga nama hewan berkaki empat dilanjutkan dengan nomor yang akan Ibu sebutkan. Misalnya nomor 15. Jadi kita semua ada nomor, dari no 1 sampai nomor 24. Nanti nomor 15 harus menjawab pertanyaan Ibu. Begitu seterusnya. Kalau yang tidak bisa menjawab maka harus makan permen pedas ini," terang Bu Guru menunjukkan permen pedas yang ada di dalam saku jas.
Mereka semua cepat mengerti dari penjelasan Bu Guru. Akhirnya para siswa-siswi daripada bosan memilih bermain tebak-tebakan. Ada beberapa di antara mereka yang terkena hukuman. Mereka tidak bisa menjawab dengan benar. Yang langsung disambut meriah oleh siswa-siswi lainnya.
Setelah mereka capek bermain, mereka memilih tidur. Masih ada waktu perjalanan sekitar dua jam lagi. Mereka sudah menghabiskan waktu 90 menit untuk bermain game tadi.
Kembali ke halaman sekolah. Bus kembali tiba di sekolah. Namun yang datang bukan dua bus, tapi tiga bus. Membuat para guru dan siswa-siswi kebingungan.
"Kenapa ada tiga bus. Tadi satu bus sudah berangkat. Seharusnya tinggal dulu bus lagi," ucap Pak Guru.
"Saya juga tidak tahu Pak," jawab Bu Guru.
"Ini sangat aneh. Kita hanya memesan tiga bus saja untuk perjalanan ini," ucap Pak Guru yang bisa didengar lainnya.
Bus berhenti tepat di depan mereka. Para sopir bus segera turun dan menghampiri para guru.
"Maaf Pak, Bu, kami terlambat," ujar salah satu sopir bus tidak enak datang tidak tepat waktu.
"Tidak apa Pak. Tapi kenapa ada tiga bus?" tanya Pak Guru menunjuk ke arah bus.
"Pak, bukannya Bapak kemarin yang memesan tiga bus," tanya sopir bus balik.
"Tunggu, bukannya Bapak tadi sudah berangkat sama bus pertama? Kenapa Bapak masih ada disini?" tanya Pak Guru bingung yang sempat melihat wajah sang sopir bus yang berangkat duluan dengan lekat.
"Iya, saya juga melihat Bapak yang menjadi sopir bus yang pertama. Bus nya juga mirip," bela Bu Guru.
"Tidak mungkin Bu, ini saya baru sampai. Ibu dan Bapak jangan bercanda. Tadi Bus kami bertiga tiba-tiba mogok secara bersamaan. Kami tidak tahu apa penyebabnya," bantah sopir bus.
"Iya Bu, kami berangkat bersama dari terminal. Bus kami tidak bisa hidup. Makanya kami telat," bela sopir bus lain
"Tidak mungkin, lalu dimana anak-anak?" tanya Pak Guru tidak bisa tenang. Tidak mengetahui bagaimana keadaan siswa-siswi yang sudah berangkat.
Bersambung ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Bus Setan
KorkuBlurb Menceritakan kisah sekelompok siswa yang terjebak di dalam bus setan. Bus itu membawa mereka ke dalam jurang. Dari 25 penumpang hanya 8 orang yang selamat. Mereka segera kabur untuk menyelamatkan diri. Dari belakang sang hantu sopir bus mengik...