#12

1.2K 155 6
                                    

Park Jimin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park Jimin

☆☆☆

Waktu terasa jauh lebih lambat dari biasanya, setidaknya itu yang dirasakan oleh Jimin yang kesehariannya hanya duduk diam di kamar tempatnya disekap. Tidak banyak yang bisa ia lakukan, hanya tidur, makan, melamun, lalu tidur lagi.

Ia sebenarnya di izinkan untuk keluar dari kamar dan menikmati fasilitas yang ada di rumah itu seperti bermain ayunan di taman atau berenang di kolam. Tapi Jimin sama sekali tidak berminat. Tidak jika ayunannya sudah berkarat atau kolam renangnya karena dia tidak bisa berenang.

Harinya terasa jauh lebih berat. Dia nyaris gila karenanya. Andai saja ia diberi pilihan, Jimin memilih mengikuti seluruh kegiatan di istana negara yang membosankan daripada tidak melakukan apapun seperti sekarang ini.

Saat melamun sendirian, banyak sekali yang Jimin pikirkan. Salah satunya adalah Jimin sering kali bertanya-tanya kira-kira dimana posisinya sekarang. Ia jelas tidak sedang berada di Seoul karena saat dirinya pergi jalan-jalan ke halaman belakang, ia bisa melihat dari celah pagar setinggi 3 meter jika diluar rumah ini dikelilingi hutan-hutan yang lebat dan gelap. Seoul yang padat penduduk tidak memiliki hutan seperti itu.

Dan jika di pikirkan lagi, rasanya agak janggal jika dia bisa di sekap di sini selama beberapa hari. Akses seluruh wilayah Korea Selatan terpantau oleh pemerintah. Tidak ada wilayah di Korea Selatan yang luput dari pendataan dan pantauan CCTV. Jadi bagaimana mungkin dia belum di temukan sampai saat ini?

Pemikiran itu membuat Jimin yakin seratus persen jika ia tidak sedang berada di Korea Selatan.

"Sebenarnya dimana ini?"

Pertanyaan itu meluncur begitu saja saat Jungkook masuk ke dalam kamarnya untuk berganti pakaian. Ya, sejak kembali dari perjalanannya dalam menemui ayah Jimin, Jungkook pindah ke kamar Jimin karena kamarnya digunakan oleh Selena. Gadis itu begitu cerewet saat mendapatkan kamar tamu yang luasnya tak sebanding dengan dua kamar inti. Karena malas terus mendengar keluhannya, Jungkook pun memberikan kamarnya untuk adik tirinya tersebut.

Awalnya Jimin menolak dengan tegas saat Jungkook mengatakan jika mulai sekarang mereka akan berbagi kamar, tapi ia tak bisa berkutik lagi saat Jungkook memberinya pilihan antara ingin tidur dengannya atau tidur di sofa ruang tamu.

Jimin memang membenci Jungkook, tapi ia juga tidak mau tidur di luar.

Jungkook melepaskan mantelnya, dia baru saja kembali dari suatu tempat, dan menatap Jimin dengan wajah tanpa ekspresi.

"Kenapa tiba-tiba bertanya?"

"Apakah itu rahasia?" Mereka saling melemparkan pertanyaan.

Jungkook tak langsung menanggapi. Ia sibuk memilah pakaiannya walaupun Jimin tak mengerti kenapa ia melakukan itu karena semua pakaian Jungkook berwarna hitam. Sepertinya pria itu tidak bisa memakai baju jika tidak berwarna hitam.

[ ⭐️ ] LacrymosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang