#07

1.2K 150 5
                                    

Nana - Park Ji Hyuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nana - Park Ji Hyuk

☆☆☆

Park Ji Hyuk baru saja meletakkan kacamata bacanya setelah berkutat hampir satu jam untuk membaca beberapa berkas kenegaraan ketika asisten pribadinya masuk ke dalam ruangan kerjanya. Asisten perempuan yang sudah bekerja untuknya selama dua dekade masa pemerintahannya itu membungkuk dalam sebelum menyampaikan sebuah pesan.

“Ibu negara ada di luar ruangan, presiden.”

Ji Hyuk mengangguk kecil. “Biarkan dia masuk.”

Sang asisten kembali membungkuk sebelum membuka pintu ruangan sang presiden untuk mempersilahkan ibu negara masuk. Setelah ia masuk, dengan penuh hormat asisten tersebut meninggalkan sepasang pemimpin negara itu berada di dalam ruangan hanya berdua.

Nana menoleh sejenak untuk memastikan pintu sudah menutup rapat dan asisten tadi keluar dari ruangan sebelum menghadap suaminya lagi yang kini tengah menata random beberapa berkas di atas mejanya.

Nana menghela nafas panjang. “Sampai kapan kau akan menghukum Jimin?”

Ji Hyuk mendongak, rautnya mengeras.

“Ada masalah?”

“Semalaman anak itu tidak pulang ke rumah. Apakah kau tidak khawatir kepadanya? Apakah kau bahkan memikirkan bagaimana caranya ia hidup di luaran sana tanpa diberi uang sepeserpun?”

“Dia bersama Taehyung, sayang. Kau tau itu.” Ji Hyuk mengingatkan yang membuat Nana memejamkan mata dengan lelah.

“Kumohon hentikan semua hal konyol ini, aku benar-benar meminta. Jimin memiliki hak untuk menjalani hidupnya sendiri. Dia tidak ingin terjun di dunia mu, Ji Hyuk. Dia hanya ingin mengejar mimpinya sendiri. Apakah kau akan membuatnya menjadi bonekamu?”

“Keluargaku adalah keluarga politik, Nana. Jimin adalah putraku satu-satunya yang bisa meneruskan semua ini.”

“Dan Jimin juga putraku jika aku boleh mengingatkan. Aku adalah ibunya dan dia jelas terlahir dengan bakat ku. Kau bisa merusak mentalnya jika kau memaksanya berkutat dengan hal yang bahkan tidak ia kuasai.” Cecar Nana. “Kau sudah melihatnya sejak dia masih balita. Jimin pandai menari, dia menyukai seni. Dia sama sekali tidak tertarik dengan politik yang selalu kau dan ayahmu itu banggakan. Jadi tidak bisakah kau lepaskan saja dia agar dia bisa hidup dengan layak?”

Tetapi keputusan Ji Hyuk sudah bulat. Permohonan Nana hanya sia-sia saja.

“Jimin hanya belum terbiasa. Jika dia terus belajar, dia pasti akan tertarik dengan sendirinya.”

Jawaban Ji Hyuk membuat Nana luar biasa kecewa. Bagaimana pun juga ia hanya ingin yang terbaik untuk Jimin, putra tunggalnya yang kini mogok bicara dengannya setelah di beri hukuman. Tetapi Ji Hyuk tidak pernah mau mendukungnya.

[ ⭐️ ] LacrymosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang