Jimin - Jungkook
☆☆☆
Jarum pada jam dinding di kamar yang gelap itu sudah menunjukkan pukul 12.00, tepat tengah malam. Biasanya di jam seperti ini Jimin sudah mengarungi mimpi dalam tidurnya. Namun nyatanya tidak untuk hari ini. Efek dari demam yang membuatnya tak sadarkan diri selama berhari-hari membuat Jimin mengalami insomnia lagi.
Dia benci situasinya saat ini. Tak banyak yang bisa dia lakukan selain telentang di atas ranjang dan menatap nanar langit-langit kamar. Jika dia lelah, dia hanya akan mengganti posisi tidurnya ke kanan dan ke kiri, seperti itu terus sembari menunggu kantuk datang. Jika mulai bosan, dia akan bangun dan berkeliling kamar sembari berpikir tentang apakah ibu dan ayahnya tengah memikirkannya saat ini.
Saat Jimin tengah duduk di kusen jendela sembari melamun, tiba-tiba pintu kamarnya terbuka. Jimin yang terkejut sontak menoleh dan melihat sosok Jungkook berdiri diambang pintu membawa plastik berukuran besar di kedua tangannya. Ekspresinya tidak terlihat jelas karena dia memakai topi yang menutupi separuh wajahnya.
Jimin turun dari kusen saat Jungkook mendekat padanya.
“Kenapa tidak tidur?” Tanya Jungkook sembari meletakkan dua kantong plastik di atas ranjang.
“Aku tidak bisa tidur.” Jawab Jimin sembari duduk di pinggir tempat tidur. Matanya menaruh minat pada plastik yang dibawa Jungkook. “Apa itu?”
Jungkook tidak menjawab, tapi kedua tangannya bergerak mengeluarkan isi dalam plastik tersebut. Di kantung pertama ia mengeluarkan banyak sekali cemilan mulai dari wafer, coklat, biskuit bahkan bubur untuk bayi. Lalu di kemasan kedua, ia mengeluarkan banyak sekali susu pisang dalam berbagai kemasan dan merk.
Kedua mata Jimin membola, nampak berbinar saat melihat susu-susu itu.
“Ambil saja.” Jungkook seperti sudah mengamati reaksi Jimin saat ia mengeluarkan belanjaannya.
Jimin melirik Jungkook sekilas, nampak kesal karena dilema. Bagaimana dia tidak kesal. Disisi lain dia masih marah pada Jungkook, tapi dia juga dibuat tak berdaya jika dihadapkan dengan banyak sekali susu pisang di depannya.
Menyadari gelagat Jimin yang ragu-ragu membuat Jungkook mulai jengah. Jungkook lalu mengancamnya.
“Kalau tidak mau bilang saja. Aku akan memberikannya pada Namjoon.”
Dan saat itu lah Jimin bereaksi. Dia langsung meraup semua susu ke dalam dekapannya walau ada beberapa yang berjatuhan. Wajahnya memerah parah sekali dan Jungkook sangat puas melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ ⭐️ ] Lacrymosa
Fanfiction[ PDF : 35.000 ] I Can't Change Who I Am - Lacrymosa