Kim Namjoon
☆☆☆
Kim Namjoon sedang berbicara di telefon saat Jungkook datang dan melemparkan ponsel milik Jimin ke atas pangkuannya. Pria itu lantas terburu-buru berpamitan dan mematikan sambungannya sebelum mengambil ponsel Jimin dengan kening mengernyit.
“Apa ini?”
“Milik anak presiden itu.” Jawab Jungkook sembari menegak kaleng soda yang ada di dekat Namjoon. “Ku pikir ponsel itu tidak akan berguna ketika kita sampai disini, jadi aku menghidupkannya lagi. Ternyata aku salah. Seseorang bernama Taetae sempat menghubungi ke ponsel itu tadi.”
Namjoon melihat ponsel itu sejenak sebelum berdecak kecil. “Kau ceroboh sekali, Justin. Kita mungkin tidak berada di Korea Selatan, tapi kita masih ada diperbatasan. Wajar jika sesekali sinyal akan masuk walau radiasinya lemah.”
Jungkook tidak menjawab, dia memilih memandang keluar jendela dimana langit sudah menggelap.
“Tapi kurasa itu bukan masalah besar.” Lanjut Namjoon. “Tempat ini tidak bisa dilacak.”
“Ya. Kau menemukan tempat yang bagus.” Puji Jungkook, terus terang.
“Yeah. Tapi ada baiknya kita matikan saja ponselnya.”
Namjoon berniat mematikan ponsel tersebut tapi ibu jarinya justru menggeser satu aplikasi yang terakhir dibuka dan ternyata adalah galeri yang berisi foto-foto pribadi milik Jimin. Namjoon tidak ingin berburuk sangka, tapi file itu dibuka sekitar 2 jam yang lalu dimana jelas sekali Jungkook lah yang saat itu membawa ponselnya.
Jadi Jungkook mengaktifkan kembali ponsel Jimin untuk melihat galeri di dalamnya?
Saat mereka menculik Jimin, Namjoon memang sempat merampas ponsel Jimin dan mematikannya. Namun Jungkook memintanya dan memilih untuk menyimpannya. Namjoon tidak mengira jika ada maksud lain dari Jungkook saat ia meminta ponsel Jimin ketika mereka dalam perjalanan kemari.
Tak ingin berpikiran aneh-aneh lagi, Namjoon pun bergegas mematikan ponsel mahal milik Jimin tersebut lalu meletakkannya di atas meja. Tak lama kemudian ia beranjak dan ikut berdiri di sebelah Jungkook.
“Sudah mendapat kabar dari Seoul?” Tanya Jungkook setelah mereka hening cukup lama.
“Berita hilangnya Jimin tidak terdengar, kurasa pemerintah menutupi masalah ini dari media. Tapi tentu saja, istana negara sudah geger. Jimin ini tidak pernah pergi tanpa pengawasan. Dan jika temannya yang bernama Taehyung tidak bersamanya, semua orang di istana pantas untuk cemas.”
Kening Jungkook mengernyit tak suka. “Apakah Jimin sangat dekat dengan anak itu?”
“Huh?” Namjoon menatap kaget Jungkook. “Maksudmu Taehyung?”
“Hmm.”
“Ya, mereka sangat dekat. Kau tau istilah sahabat sepopok? Yah, seperti itu. Mereka sudah dekat sejak kecil karena latar belakang keluarga mereka yang memang sudah saling mengenal sejak dulu. Bahkan karena terlalu dekat, keluarga mereka tidak akan heran jika anak mereka ternyata berkencan.” Jelas Namjoon yang memang sudah mengenal seluk beluk keluarga kepresidenan tersebut.