part 26

1.5K 110 4
                                    

"Aku seorang lesbian"

"Apa?" Pembawa acara kaget, ini adalah moment yang tentu akan menguntungkan, tapi dia tidak bisa menyembunyikan ekspresi kaget, sehingga acara terlihat begitu nyata.

"Selesai" anggi membungkuk sopan kemudian pergi.

###

Berita menyebar, potongan potongan vidio pertanyaan bertebaran di tiktok, ekspresi datar anggi tak luput dari komentar netizen.

Sudah bisa ditebak apa yang terjadi selanjutnya, di dmarahi habis-habisan, seluruh jadwal di batalkan, beruntung anggi tidak memiliki banyak jadwal karena memang dia berniat istirahat, dia hanya perlu membayar sedikit denda.

Kali inj rumahnya bukan hanya dipenuhi beberapa reporter, kali ini puluhan.

Tapi seperti biasa anggi lebih pintar dalam urusan bersembunyi, dia tidak pulang kerumah namun pindah kesalah satu sahabatnya.

"Minumlah" marco menyodorkan teh hangat. "Cuaca sangat dingin diluar"

"Terimakasih" sambil tersenyum.

"Kamu baik-baik saja?"

Anggi mengangguk sambil memegang gelas keramik berisi teh yang masih hangat.

Laki laki itu terlihat cemas dan khawatir, namun tidak mengatakan apapun, anggi tau marco sudah lama menyukainya, namun ber eda dari kebanyakan pria lainnya, marco sangat sabar dan tidak memaksa anggi untuk menyukainya.

"Kamu boleh mengomel" tambah anggi.

Marco hanya mendesah "apa yang akan kamu lakukan selanjutnya"

"Entahlah  mungkin berlibur"

"Bagaimana bisa kamu hidup dengan otak kecilmu itu"

"Hei.. IQ ku diatas 110"

"Dan kebodohanmu diatas 200, gitu?"

"Bisa jadi" sambil tertawa.

"Gimana kamu bisa ketawa disaat kayak gini"

"Aku.. hanya merasa lega"

Marco maju, membelai mengelus rambut Anggi, tangannya turun ke dagu, wajahnya mendekat.

Alis anggi mengkerut "marco.."

"Kamu tau, bagian apa yang paling membuatku terpesona olehmu? Bibir.. bibirmu sangat menggoda"

Anggi langsung menepis tangan Marco "tapi sayang sekali, bagiku kamu bukan laki laki yang menggoda apalagi seksi, jadi berhenti menggodaku"

Marco mundur, kemampuan aktingnya yang sudah diakui jutaan orang ternyata tidak berpengaruh untuk Anggi.

"Gi.. kamu gak akan bisa perjuangin di negara ini, lesbian itu bukanlah hak Asasi disini"

"Tapi penyakit" lanjut anggi.

Marco mengambil sebatang rokok, membakarnya dengan korek dan menyuruputnya, itu yang dja lakukan sata merasa sedikit stress.

"Roko membunuhmu, rokok menyebabkan kanker, tumor dan penyakit lainnya, kamu tau itu menyebabkan penyakit tapi kamu bahkan tidak bisa menghentikannya bukan?"

"Ini beda gi, masalahmu bukan hal sepele kayak rokok"

"Yang sepele aja sulit kamu kendalikan apalagi yang berat"

Marco menunduk, dia tidak akan pernah menang berdebat dengan anggi.

Anggi menadapat pesna dari rachel bahwa dia sudah tiba di depan rumah. Anggi sudah memberitahukan alamat marco kepada rachel.

"Dia sudah datang?" Tanya marco

Anggi mengangguk, laki laki itu memasukkan tangannya ke dalam saku sambil berjalan ke arah pintu.

Rachel tersenyum menyapa marco sambil memberikan beberapa totebac berisi banyak makanan.

"Apa ini? Banyak sekali? Seperti mau merayakan sesuatu"

Rachel tersenyum lebar, memperlihatkan giginya yang tersusun rata dan lesung pipinya yang manis. "Ini untuk merayakan, hari pengangguran pertamaku"

Anggi kaget "kamu dipecat"

"Apa maksudmu dipecat, mereka akan rugi memecat orang rajin dan pontar sepertiku, tentu aku memgundurkan diriku"

Anggi menatap tidak percaya "tidak mungkin kamu pasti dipecat"

"Kubilang tidak, sebelum mereka benar benar memecatku aku langsung memberikan surat pengunduran diri"

"Lalu, kamu baik baik saja?"

"Mm ternyata, menjadi pengangguran tidaklah buruk, aku bisa menemuimu setiap hari"

Anggi tersipu dan langsung memeluk rachel.

Marco menganga melihat mereka berdua "kalian memang serasi, pengungsi yang sama sama gila"

Ucapan marco menjadi kenyataan, twitter di penuhi dengan hastag #anggidanpasangangilanya.

###

Kali ini anggi harus bersiap, bertemu dengan fans yang sudah berubah menjadi anti fans, media, hari ini dia jiga harus meminta maaf dan memutuskan untuk berhenti dari intustri perfilman dan iklan.

"Saya meminta maaf atas semua masalah yang telahbsaya perbuat, untuk bertanggung jawab saya akan berhenti dalam industri hiburan"

Menunduk sopan, namun sesuatu menimpa bahunya, bau itu sangat tidak sedap.

"Apa kamu tau? Berapa dana yang kuhabiskan untukmu? Aku membeli produk yang kau iklankan, menonton filmmu bahkan mengirim kado untukmu, dengan tidak tau malu kau bersikap semaumu" teriak seorang laki laki setelah melemparkan telur yang berhasil mengenai anggi.

Rachel yang melihat anggi dilempaf dari kejauhan tak terima namun marco menahannya "anggi akan bisa mengatasinya sendiri"

Penjaga berusaha menarik anggi untuk turun namun anggi menolak, dia dengan penuh percaya diri dengan tatapan tajam berjalan mendekati pri itu.

"Kamu.. laki laki dengan surat merah itu bukan?"

Laki laki itu tidak bisa mengelak, ekspresinya sekan meng iyakan.

"Hadiah hadiah pakaian dalam seksi yang kamu kirimkan padaku.. aku buang.. dan surat suratmu yang berisi tentang khayalanmu bercumbu denganku, berakhir di tong sampah"

"Apa katamu?? Kamu fikir kamu menjadi artis karena keahlian aktingmu? Itu hanya karena wajahmu"

Suasana memanas, semua orang berkumpul, anggi semakin mendekat "dasar sampah"

Laki laki itu segera mengayunkan tangan, para penjaga dengan sigap melindungi Anggi.

"Bagaimana, sikap kasarmu hari ini akan disiarkan" Ucap seorang wartawan.

"Masa bodoh"

Itu kalimat terakhir yang terdengar sebelum anggi meninggalkan tempat itu.





for bidden love 2 (i'm lesby)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang