part 25

1.2K 98 5
                                    

Rachel mengambil kotak p3k, perlahan mengobati luka di tangan Anggi, beruntung goresan itu berada di posisi lebih tinggi dan tidak terlalu dalam.

Tanpa disari air mata rachel menetes di tangan anggi.

"Hell, kenapa"

"Apa yang harus kulakukan" sambil menetap anggi "aku takut, bersamaku tidak membuatmu merasa lebih baik"

"Itu nggak bener, aku sangat bahagia hell"

"Melukai diri sendiri sangat menyakitkan, aku bahkan tidak pernah bisa melakukan itu"

"Maafin aku hell"

Setelah itu anggi menceritakan apa yang dia alami bagaimana berita bisa mengatakan tentang hubungannya.

"Aku tidak ingin hidupmu hancur dan  karirmu"

"Bagaimana dengamu"

"Aku tidak perduli dengan karirku, sepertinya aku lebih mencintaimu"

Rachel melihat bekas lebam di area leher anggi, dia mencoba untuk melihat dibagian lainnya, di kedua lengan anggi juga terlihat lebam.

"Lalu jika tidak ingin rahasia ini terbingkar kamu harus menuruti keinginannya?"

Anggi mengangguk perlahan, sambil tetap berusaha tersenyum.

"Jika itu untukku, jangan lakukan, aku benci melihat orang lain menyentuhmu"

"Apa maksudmu hell"

"Aku benci melihat harirku hancur tapi aku lebih merasa hancur jika melihatmu disentuh orang lain"

"Akan ada banyak orang yang membenci kita, atau bahkan kita tidak akan bisa bertahan di negara ini"

"Aku kan udah pernah bilang, tabunganku cukup banyak gi, kamu tidak percaya?"

Anggi tersenyum "apa tabunganmu cukup untuk 10 tahun kedepan"

"Tentu.. asal kamu tidak membeli barang barang mewah".

Mereka kemudian tertawa bersama dan melupakan kesedihan yang baru saja mereka rasakan.

###

Anggi pulang kerumah melewati kerumunan reporter yang sudah menunggunya di depan rumah.

Dia bersiap untuk hadir ke sebuah acara tv live yang akan diadakan 2 jam lagi, dia segera bersiap karena manajernya sudah mulai menjemputnya.

Dia sudah mendapat scrip apapun yang akan ditanyakan beserta jawaban yang di siapkan oleh agensinya.

Anggi tidak mengatakan apapun, sementara rachel mempercayakan semuanya pada anggi, apapun keputusan yang akan diambil dia akan mendukung kekasihnya.

Anggi segera bersiap di ruang tunggu membiarkan Bagian makeup bekerja secara profesional, raga datang ke ruangan sebelum acara di mulai.

Dengan berhati hati dia mendekat "kita akan lakukan sesuai perintah bukan hari ini?" Seakan takut anggi akan bertindah aneh.

"Tentu"

Jawaban itu membuat raga merasa sedikit tenang.

"Kamu sudah mengingat scrip?" Tanya sang manajer

Anggi mengangguk, dia segera duduk di kursi yang disediakan, membiarkan pembicara berbicara hingga bagian raga dia mengatakan sesuai scrip.

"Bagaimana dengan anda? Ini pertamakalinya anda mengakui hubungan istimewa anda dengan actor lain, apa yang membuat anda jatuh hati pada sosok raga?"

Anggi diam sejenak, ini adalah acara live dimana semua percakapan yang ada tidak akan bisa di edit.

"Ini hanya settingan aku tidak berpacaran dengannya"

Pembawa acara sangat kaget, begitunya dengan raga dan juga manajernya.

"Settingan?"

"Itu tidak benar" raga memotong pembicaraan.

"Aku seorang lesbian"

Kalimat itu keluar begitu saja, sang manajer terlambat untuk melakukan tugasnya.

Kalimat itu telah didengar semua orang, tersebar di youtube dan media online lainnya.

for bidden love 2 (i'm lesby)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang