part 10 penolakan

4.9K 246 0
                                    

Aktivitas mulai berjalan cukup padat. Anggi kembali menjalankan rutinitasnya seperti biasa, mulai dari syuting iklan, dan datang ke berbagai acara tv.

Rachel memiliki semakin banyak pasien lebih dari biasanya, terutama dimusim hujan. Ada berbagai penyakit yang sering diderita orang saat musim hujan. Mulai dari sekedar flu ringan hingga cukup berat.

Waktu untuk istirahat semakin berkurang diantara keduanya. Mereka menjadi jarang bertemu, namun terkadang masih saling menyapa melalui media sosial. Ketika anggi memiliki jadwal kosong, rachel malah sebaliknya sejak Mereka sepakat untuk tetap berteman.

Alarm pengingat berbunyi, saat rachel baru saja keluar dari ruang UGD. Alarm pengingat bahwa anggi akan berulang tahun besok, namun rachel memiliki jadwal yang sangat padat mungkin penuh hingga besok pagi. Dari kejauhan rachel melihat raka yang sedang mengecek data pasien.

"Apa jadwalmu penuh untuk besok?" Tanya rachel ketika berada di dekat raka.

Raka mencoba mengingat jadwalnya "aku lupa untuk besok, tapi hari ini jadwalku tidak padat"

"Bisakah aku meminta tolong?"

Raka tersenyum sambil menatap rachel penuh kasih sayang "tentu"

"Aku dulu pernah menitipkan beberapa barangku, bolehkan aku mengambilnya?" Dulu rachel tinggal di tempat yang cukup kecil sehingga raka menawarkan agar rachel menitipkan beberapa barang penting yang tidak terpakai di rumah raka.

Saat rachel pindah ke tempat yang lebih besar rachel belum sempat mengambil barang yang ada di rumah raka.

"Aku akan memindahkannya nanti malam"

"Tidak harus hari ini, kamu mungkin lelah"

Raka menggelemg sambil mengelus rambut rachel "aku masih cukup beristirahat, dokter umum sepertimu lebih sibuk dariku"

"Ada pasien baru dokter rachel" panggil salah satu perawat.

Rachel bergegas setelah menuliskan kode sandi apartemen kepada raka.

_________

Raka tiba dengan mobil hitam dengan beberapa barang di bagasi belakang. Beruntung ukuran barang dalam kotak itu tidak terlalu besar sehingga cukup sekali jalan bisa ia bawa.

Setelah memarkir kendaraan raka memilah-milah ukuran barang yang sama agar tidak sulit membawanya. Setelah 5 kali bolak balik lantai 8 hingga semua berhasil dibawa masuk ke dalam.

Raka duduk di sebuah sofa empuk yang sepertinya di pakai sebagai ruang tamu, melihat sekeliling dengan decor yang menarik. Rachel berhasil menyulap apartemennya yang minimalis dengan tepat. Ada 3 ruangan minimalis, dapur, ruang tamu dan kamar semua tertata sangat rapi tanpa ada bagian kotor. Raka memang selalu takjub dengan gadis seperto rachel, dia sangat bersih rapi dan teliti. Raka memiliki banyak teman wanita tapi tidak ada yang tempat tinggalnya se rapi rachel.

Raka melepas jam tangannya yang terlalu kecil dan tidak nyaman di tangan, sambil melihat2 isi ruangan, frame yang di pajang di ruang tamu berisi gambar sepasang tangan yang saling berpegangan, di salah satu rak dinding ada sebuah album foto, raka membukanya satu persatu. Ada beberapa foto rachel saat kecil hingga SMA dan dibagian belakang ada beberapa foto anggi dan rachel saat masig sekolah saat akan membuka satu lambar lagi tiba-tiba rachel datang dan mengambil album foto dari tangan raka dengan ekspresi kaget "Aku membawakan cemilan" memperlihatkan kue yang dia bawa. "Dan aku akan membuatkanmu teh hangat"

Raka kembali duduk di kursi sambil melihat rachel yang membuat teh dari belakang.

"Minumlah selagi hangat" meletakkan teh hangan di atas meja dengan kue yang sudah di tata diatas piring.

"Aku melihat banyak barang baru di kotak2 yang kamu titipkan padaku" menunjuk beberapa kotak yang memiliki isi yang berbeda, mulai dari boneka, jaket, buku dan baju.

"Iya aku membelinya dan belum sempat mengeluarkannya, ngomong-ngomong terimakasih banyak kamu selalu membantuku"

"Itulah gunanya kekasih" sambil tersenyum lebar.

Rachel memaksa tersenyum, mendengar kalimat itu membuatnya sedikit tak nyaman.

"Aku sudah meminum tehnya, aku akan pulang, kamu pasti lelah bekerja"

Jam menunjukkan jam 12:20, raka takit rachel merasa tidak nyaman dan bisa langsung istirahat jika dia terlalu lama.

"Kamu juga,kamu pasti lelah memindahkan barangku"

"Besok jadwalmu jam berapa?" Tanya raka

"Besok aku mengosongkan jadwalku, aku ada acara dengan teman-temanku"

Raka mengangguk, artinya dia tidak bisa mengajak rachel keluar berdua jika dia memiliki jadwal lain. "Baiklah aku akan pulang dulu" beranjak dari kursi diikuti oleh rachel.

Ketika sampai di pintu, raka mengecup kening rachel "jika butuh hal lainnya kamu bisa menghubungiku" rachel  menjawab dengan anggukan.

Saat akan membuka pintu raka kembali berhenti dan menatal rachel cukup lama. Saat dia akan mencium bibir rachel, gadis itu memalingkan muka. "Nanti kamu semakin malam. Kamu harus cepat sampai" mengalihkan keadaan. Sebuah penolakan kecil yang mulai dirasakan oleh raka.

for bidden love 2 (i'm lesby)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang