part 20

4.7K 255 49
                                    

Rachel masih memeluk anggi dengan erat selama beberapa menit.

"Kumohon tenanglah.. aku disini bersamamu"

Mereka masih berdiri, Rachel melepas pelukannya saat Anggi dirasa tenang. Anggi sedikit mendesah, dengan sedikit nafas hangat di suhu dingin dibawah 20 derajat. Lokasi mereka memang area pegunungan sehingga suhu udara terus turun jika semakin mendekati malam.

"Maafkan aku"

Rachel mengangguk "jangan memendam, atau itu akan menjadi penyakit hati. Kamu akan merasa sesak, berat dan akhirnya kamu bener-benar bisa jatuh sakit. Ingatlah ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan oleh dokter. Yaitu penyakit hati dan fikiran"

Anggi mengangguk tanpa mengalihkan tatapannya. Dia terlihat ragu untuk berbicara sampai akhirnya berhasil memberanikan diri.

"Hell"

"Iya gi"

"Aku merasa takut, tidak tenang dan tak sabar tiap kali aku tau kamu menemui Raka" berhenti sejenak mengambil nafas berat "aku berusaha untuk mengerti, mengalah bersabar dan mengingatkan diriku sendiri bahwa aku akan bahagia jika kamu bahagia, bahwa aku tulus tanpa berharap apapun"

Rachel diam mendengarkan setiap kata yang terucap dari Anggi.

"Tapi, aku semakin egois dan menginginkanmu untuk menjadi milikku, hanya milikku. Aku tidak bisa membaginya dengan siapapun bahkan dengan laki-laki baik seperti Raka. Aku tau jika kamu memilihku kamu akan kesepian kita tidak akan pernah memiliki keluarga utuh dengan seorang anak, tapi aku bersedia bekerja, tidak masalah jika kamu ingin berhenti bekerja dan ingin bersenang-senang saja, aku akan lakukan apapun yang kubisa. Melihatmu berciuman dengan orang lain aku merasa hidupku hancur, aku tidak bahagia aku merasa hampa walaupun aku memiliki segalanya."

Rachel mengingat ketika Anggi melihatnya dicium oleh Raka. Pasti sama sakitnya dengan saat Rachel melihat anggi dicium oleh Yerim. Walaupun pastinya anggi lebih sakit karena Anggi tidak pernah menjelaskan apapun tentang perasaannya pada Raka.

Sekarang Rachel tau apa yang harus dilakukan, dengan sebuah senyuman tipis dan tulus, rachel membelai rambut Anggi.

"Aku.. aku memyukaimu sejak kita masih SMA, bahkan saat kita berpisah dalam waktu lama aku tidak pernah lupa. Aku hanya membohongi diriku dengan memaksa yakin bahwa aku sudah lupa. Aku tidak pernah benar benar jatuh cinta dengan orang lain. Aku akan memperjelasnya pada Raka, aku akan mengakhiri hubunganku dengannya dengan jelas namun secara baik-baik. Aku tidak ingin kamu terluka. Aku tidak kesepian jika memilihmu, karena ada kamu. Kita akan menciptakan keluarga utuh, kita berdua bersama anak-anak panti asuhan yang tidak memiliki orang tua"

"Aku mencintaimu hell"

"Aku mencintaimu Gi" kemudian rachel mengecup bibir Anggi

Anggi langsung melingkarkan tangannya di leher Rachel dan balik mencium rachel dengan lembut. Membuka kancing kemeja rachel, anggi mencium bahu rachel yang putih mulus dengan lembut, tangannya memegang area dada Rachel dan meremasnya perlahan.

Nafas rachel berat seketika, menahan suara desahan yang memang enggan dia keluarkan.

Selanjutnya biarkan jadi rahasia mereka berdua hehehehehe... sabar ya pembaca..

Malam tiba, suhu udara semakin dingin mereka duduk di depan rumah dengan jaket tebal. Rachel mengambil sebuah selimut dari dalam kamar dan meletakkannya di paha Anggi.

Anggi memasangkan selimut itu untuk mereka berdua untuk menutupi kaki yang dingin menjadi lebih hangat.

"Wah cuacanya sangat bagus"

Anggi tertawa kecil "bahkan hujanpun terasa indah saat ini"

"Oh ya??"

"Tentu saja, ada kamu disini, biasanya aku sendirian"

"Baiklah.. oh iya gi"

"Mm?"

"Aku sempat mencoba mencari namamu di google"

"Banyak kan?? Pasti banyak foto-fotoku yang cantik disana.. aku memang seterkenal itu"

Rachel menyipitkan mata, bukan itu yang ingin dia tanyakan. "Aku melihat ada banyak scandal setiap tahunnya. Scandal kamu berkencan dengan artis malaysia, dengan Marco, penyanyi bahkan ada scandal asmara dengan seorang bartender???"

Anggi menganga, dia memang sering terkena scandal. Dia sangat ceroboh dan sering terpeleset dengan ucapan maupun status di media sosial. Pernah Anggi memposting sebuah foto makanan dengan kata-kata yang menunjukkan sebuah kerinduan pada seseorang. Walaupun yang dimaksud anggi dia sedang merindukan Rachel namun penggemar menyangka Rachel merindukan Marco yang baru 3 hari pergi keluar negeri.

"Itu hanya scandal, tidak ada yang nyata"

Rachel menatap curiga "aku mencoba mencari namamu di youtube dan dipencariab teratas kamu tau apa yang kutemukan?"

"Apa?"

"Vidio kiss scene sebuah film yang kamu mainkan terakhir kali.. proses pengambilan adegan ciuman yang belum di cut menjadi paling viral dan dapet jutaan viewers dalam semalem?"

"Itu hanya pekerjaan"

"Kamu terlihat sangat menikmatinya"

"Tidak benar" anggi menggeleng cepat "aku bahkan selama ini menolak adegan seperti itu"

"Lalu kenapa melakukannya?"

Anggi berdalih karena direktur marah dan mengancam memcat manajernya sehingga Anggi terpaksa menerima tawaran film itu tanpa menghapus scene adegan berciuman.

"Baiklah. Jangan lakukan lagi"

"Tentu.. aku hanya milikmu.. milikmu seorang"

Rachel tertawa kecil, anggi terlihat seperti seorang kucing kecil yang mengeong untuk dielus.

"Awas saja jika mengulanginya"

"Tidak akan. Meskipun ada banyak sekali aktor, produser yang ingin bekerja denganku, aku akan tetap memilah dan memilih yang paling aman untukku" kembali menyombongkan diri.

"Sepertinya seiring berjalannya waktu kepercayaan dirimu sudah seluar samudera"

"Itulah kenyataannya. Kamu harus bangga bisa mendapatkanku, ada banyak orang diluar antri untuk mendapatkanku. Bahkan demi sebuah tanda tangan mereka rela menunggu berjam jam dibawah guyuran hujan"

"Kamu bangga?"

"Tentu saja"

"Aku bisa berjalan-jalan dengan santai, membeli makanan di tempat ramai, bertemu banyak orang tanpa takut ada yang mengenaliku, semua orang memperlakukanku dengan baik tanpa ada maksud buruk" rachel ikut menyombongkan dirinya yang bebas kemanapun tanpa takut paparazi.

"Tapi uangku lebih banyak darimu"

"Kamu tau berala bayaran seorang dokter? Kamu tidak tau bahwa menjadi dokter di usia muda sangatlah sulit" mulai berdebat

"Kamu fikir mudah menjadi artis? Ada banyak wanita cantik diluar sana. Tapi tanpa skill mereka tidak akan sanggup naik. Lagi pulang setauku gaji dokter tidaklah tinggi"

"Apa katamu? Aku bekerja dirumah sakit besar, nilaiku tinggi, jadwal praktekku sangat bagus banyak yang ingin mempekerjakanku. Gaji dokter di rumah sakit besar jauh berbeda dibandingkan puskesmas. Kamu tau apa"

"Uangku jelas lebih banyak"

"Kamu sangat boros mana mungkin bisa menyimpan banyak uang"

"Mana lihat saldo ATM mu" anggi tidak terima

"Saldo atm mu dulu sini aku lihat"

Begitulah malam itu dilewati, dengan berbagai perdebatan

for bidden love 2 (i'm lesby)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang