part 11 kiss

9.2K 309 7
                                    

Suara ketukan pintu di pagi hari membuat rachel terbagun dari tidur dengan masih menggunakan piyama.

Dari lubang pintu dia melihat anggi seorang diri dengan tampilan khas menggunakan topi hitam.

Rachek segera membukakan pintu, belum sempat mempersilahkan masuk anggi sudah menerobos masuk.

"Aku membawakanmu sarapan" dengan penuh semangat.

Rachel tersenyum sambil berpamitan untuk mandi terlebih dahulu dan mengganti pakaian. Anggi mengambil wadah dan sendok dari dapur, hingga rachel selesai mandi.

"Kenapa matamu? Seperti kurang tidur"

"Benarkah? Ada cukup banyak pasien akhir2 ini. Bagaimana kamu tau alamat rumahku?"

Anggi menganga "apa aku mengganggu tidurmu? Bukankah kamu pernah mengirim lokasimu di watsap dan berkta aku boleh main kesini kapanpun?"

Rachel menggeleng dan mengaku sudah bangun dari sebelum anggi datang. Dia juga baru mengingat bahwa dia pernah memberi lokasi tempat tinggalnya saat di rumah anggi.

"Baiklah, makanlah" memberikan roti dengan isi potongan daging dan jenis sayur. Anggi juga menuangkan jus jambu merah kesukaan rachel.

Anggi beranjak melihat2 isi ruang tamu "wah seluruh ruangan tanpak rapi, kamu benar2 tidak berubah dan selalu perfect" memuji Ketika melihat ruangan yang baru pertama kali dia datangi, mata anggi terhenti disebuah jam tangan laki laki berwarna silver "jam tangan?"

"Ah itu sepertinya milik raka yang tertinggal semalam" sambil memakan rotinya.

"Ah raka kesini"

Rachel langsung tersedak, dia baru sadar dengan perkataannya, mungkin anggi akan berfikir lebih tentang raka. "Dia membantuku memindah beberapa barang"

"Aku mengerti" kembali meletakkan jam tangan itu perlahan.

"Kamu tidak menghabiskan hari ulang tahunmu dengan fansmu?"

Anggi langsung kembali ke kursi "kamu tau ini hari ulang tahunki?"

Rachel meminum jus sebelum menjawab dengan anggukan. Anggi langsung memberikan telapak tangannya "mana kadoku" melihat rachel yang terpaku diam wajah anggi mengerut "kamu tidak memiliki kado untukku?"

"Tentu saja ada.."

Raut wajah anggi berubah 180°. Tapi rachel bingung yang mana yang akan dia berikan diantara semua kotak yang baru diantar raka kemarin. Selama ini rachel selalu membeli sebuah kado saat hari ulang tahun anggi walau mereka tidak lagi bertemu setekah lulus. Karena sudah lama rachel lupa isi masing2 kotak dan harus memilihnya terlebih dahulu.

"Aku akan memberikannya dengan syarat" mencoba memutar akal agar bisa melihat satu persatu.

"Apa?"

"Aku akan menutup matamu dan beri aku waktu"

Anggi tertawa "apa apaan ini, jangan-jangan kamu akan keluar dulu untuk membelinya"

Rachel langsung menepuk bahu anggi "nggak.. aku tetap di kamar disini, kalau gak mau yaudah"

"Oke oke cepetlah"

Rachel mengambil sebuah kain putih yang sebelumnya adalah sapu tangan dan mengikatnya di mata anggi sebagai penutup.

Rachel segera beranjak ke tempat kotak yang baru diantar raka dan membuka beberapa isinya. Hingga dia akhirnya memilih sebuah jam tangan yang dia beli saat kuliah dulu.

Rachel kembali duduk di samping anggi  hingga bereka saling berhadapan walau menyamping.

"Jangan membuka penutup lebih dulu" mencoba menata jam tangan itu di kotaknya.

Rachel bersiap untum membuka penutup mata anggi, namun dia terhenti melihat anggi yang tetap terlihat cantik dengan mata tertutup. Bibir merah merona dan rambut diikat menampakkan leher jenjang yang sangat sempurna.

Lama tidak ada pergerakan anggi segera meraba dan tepat mengenai tangan rachel "mengapa kamu diam"

Sebuah hal tak terduga terjadi begitu saja. Rachel mencium bibir anggi dengan posisi mata anggi masih tertutup kain. Anggi mematung, rasa kaget, dan jantung berdetak kencang tak bisa dikendalikan. Tangan rachel meraih leher anggi dan terus menciumnya dengan lembut.

Jangan lupa vote dan komentnya

for bidden love 2 (i'm lesby)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang