16

811 38 1
                                    

2 tahun kemudian..

hari ini hari kelulusan Angel tiba. pagi² sekali Angel membukakan matanya menyesuaikan matanya dengan cahayaa matahari yang masuk dari sela jendala kamarnya.

hari yang cerah dilalui Angel dengan gembira hari ini hari kelulusannya, Angel merasa senang tapi sedih campur aduk gitu.Sedihnya, ia tdk bisa selalu bersama Souta dan Akemi. tapi senangnya, ia senang dirinya lulus, juga senang karena ingin berpulang ke Indonesia hanya akan liburan ke tanah kelahirannya dan juga akan bertemu dengan seorang wanita yang sangat dia cintai tapi, entah mengapa ia ragu untuk menemuinya,ia merasa bersalah, karena jarang sekali ia menelpon atau hanya mengirimkan pesan kepada wanita tersebut.

Tidak ada yang spesial dengan acara kelulusan hanya ada pembagian lapor,laporan kelulusan, dan sebagian besarnya hanya menangis duka.

"Akemiii hikss, jangan lupain gw yaaaa" isak Angel langsung menghambur kepelukan Akemi memeluknya dengan posesif.

"sayang~" ucap Souta ditengah² Angel berpelukan dengan sahabatnya, ia menoleh ke sumber suara dan langsung menghamburkan pelukannya dan menangis sejadi-jadinya di pelukan Souta dada bidang nan lebar itu membalas pelukan sang pujaan hatinya mengecupi puncak dahinya dan melontarkan kata sayang dan cinta di telinga sang wanita.
.
.
.
" kiyaaa, my lovely, honey, aaaaa selamat ya atas kelulusannya" ucap pria tinggi sekitar 20 tahunan itu, melambai² tangannya kpd Kiya dibalas senyuman manis yang tercetak di raut wajahnya yang rupawan.

"yeayyyhhh apakah kesayangan kamu ini akan diberi hadiah kelulusan? hem? " pekik Kiya memeluk pria itu dengan erat.

"katakan saja mau apa, apasih yang enggak untuk kesayangannya abang gibran yang guanteng mirip Aliando ahakk" usil gibran.

"jauhh bangett kalo sama Aliando mahh" cetus Kiya dengan wajah polosnya.

"gak apa gini gini gue abang lo ya"ucap gibran mencubit pipi kiya gemas.

"arkhh apaansi,gak ya najis banget gw" ucapnya bergidik.

"dihh, yaudah gak ada beli es krim sama marshmallow lagi heeumph" ancam Gibran mempoutkan bibirnya.

"iihhh" ucap kiya memukul pelan dada Gibran, mempoutkan bibirnya, menyilangkan tangannya di bawah buah dada.

Gibran mencubit pipi Kiya dengan gemas membuat kiya merengek dan menghentak-hentak kakinya membuat Gibran semakin gemas dibuatnya.

"ahhaha ayo deh beli es krim yuu" Ajak Gibran yang tentu saja dianggukki kiya dengan anggukan semangat dan menarik satu tangan Gibran dan masuk ke mobil yang tadi Gibran bawa untuk menjemputnya.

Gibran menancapkan gasnya menuju cafe yang terkenal dengan es krim nya yang sangat lezat dan banyak pilihan rasa.

di dalam mobil hanya ada keheningan sedangkan Kiya sibuk dengan benda hitam pipih di tangannya entah apa yang dilihatnya.

sesampainya di cafe itu Kiya sangat senang bukan main ia beranjak dari kursi mobil dan menyeret keluar sang kakak itu.

"pelan-pelan napa de" lirih Gibran yang diacuhkan begitu saja oleh sang adik dan tetap menyertnya hingga membungkuk² ya karena adiknya itu terlalu mini.

"ayo adek udh gak sabarrr pingin es krim"

Gibran terkekeh gemas dengan perlakuan sang adik.

"ck iya iya"

setelah berada di tempat pemesanan Kiya diberi sebuah kertas berisi macam² rasa dan tulisan Kiya segera melihat² isi rasa² tentunya akan bingung ingn pilih yang mana hingga akhirnya Kiya hampir memilih semua rasa.

"mau rasa strawberry, blueberry, coklat, susu, keju, oreo, eummm sama red velvet" ucap Kiya sambil menunjuk²kan menu yang tertera tsb.

"Busett lo mau makan apa mau jualan? banyak bener" ucap Gibran melongo dan menatap sang adik.

"bang gak ikhlas ya? " keluh kiya.

"eh, eum ikhlas kok adikku syngg heumm" ucap Gibran sambil mengelus surai rambutnya dengan lembut.

"Adeknya merajuk tuh" ucap salah satu pelayan cafe tsb dan bukan senyuman/cikikan dari mulut Gibran/kiya tetapi malah mendapati tatapan tajam dari keduanya membuat pelayan tsb ciut dan berlalu dari sana.
.
.
.
"Akemi-chan,bye bye hiks gw pasti akan merindukan lo selalu hiks.. jangan lupain gw yaa" ucap sahabatnya yang kini sudah terisak dipelukannya dan membalas pelukan tsb semakin erat membuat seseorang tengah cmburu menggebu-gebu ingin segara melemparkan Akemi sialan itu tetapi niatnya diurungkan.

"Udah Ngel nangis mulu lo gak cape apa heum? "

"gak! "

Angel melepaskan pelukannya dari Sang sahabat Akemi.

"sayang, cepetan nanti ketinggalan pesawat" ucap Souta sambil melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan.

"iya, ayo" ucapnya sambil melambaikan tangan ke Akemi dibalas lambaian dan senyum manisnya.

Angel dan Souta segera masuk ke mobil dan Souta menancapkan gas lngsng ke bandara.

skip perjalanan.

Angel akan pulang ke tanah airnya serta Souta ikut menemaninya.

mereka tengah terduduk di kursi putih untuk menunggu panggilan pesawatnya akan lepas landas.

setelah menunggu 20 menit akhirnya pesawat yang ditumpangi mereka akan segera lepas landas.

maap telat update w lagi pelatihan paskibra.. maap bangett🙏🙏











GxG SCHOLL   ONGOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang