Last- Haruto

1.4K 58 2
                                    

Semi-baku
Harsh words
----------------------------




" Selamat pagi, saya Watanabe Haruto warden baru dipindahkan dari penjara Hannam. Mohon tunjuk ajarnya!" sapa warden tampan itu dengan semangat. Sementara warden penjara yang lain bersorak untuknya.

" Semoga betah ya, jangan risau kami akan membantu kamu." ucap salah salah satu warden penjara itu.






----
Setelah dua minggu bekerja, semuanya baik baik belaka. Haruto menjalankan tugasnya sebagai warden penjara dengan bagus sekali dibantu oleh senior seniornya.

Namun suatu hari, satu pemandangan telah menarik perhatiannya. Seorang pemuda manis berbalut busana banduan sedang duduk termenung di pojok taman hijau penjara. Haruto dibuat tertegun seketika menyaksikan keindahan tuhan di hadapannya itu. Ah, pasti tuhan sedang gembira sewaktu menciptanya, batin haruto.

Tanpa disedari langkahnya diatur menuju ke tempat pria lucu itu. Kemudian dia mengambil tempat di sebelahnya.

" Apa yang kamu lakukan?" tegur haruto saja berbasa basi. Pria itu terkaget.

" Oh, tidak..tidak apa apa. Kamu siapa?" soalnya kembali.

" Aku warden baru di sini. Mungkin sebab itu kamu tidak pernah nampak. Kenalkan aku haruto. Watanabe haruto." tangannya dihulur kepada pria itu. Pria itu menyambut dengan gembira lalu tersenyum manis.

" Kim junkyu. Salam kenal ya haruto!" haruto kembali terdiam melihat senyuman itu. Astaga, mungkin ini senyuman paling cantik yang pernah disaksikan seumur hidupnya.

" Haruto?" panggilan dari junkyu mematikan lamunannya.

" Eh? M-maaf aku mengelamun sebentar." Haruto menggaru tengkuknya yang gatal.

" Kamu lucu sekali haru."

" Aku? Tidak, kamu lebih lucu."

" Eo? Kau memujiku?"

" Iy-- tidak! Eh tapi iya. Sebentar, lupakan." wajah haruto sudah memanas malu. Aish bisa bisa aja dia gugup dihadapan junkyu begitu. Junkyu tertawa kecil.

" Makasih ya haru. Berkat kamu suasana hatiku sudah membaik." mendengar itu perlahan lahan pandangannya memerhatikan raut wajah junkyu. Tenang tetapi sendu.

" Kamu ada masalah? Oh emm maaf aku lancang bertanya sedangkan itu privasi kamu."

" Hehe, tidak haru. Aku tidak punya masalah. Aku hanya memikirkan beberapa perkara. Emm haru, kamu pernah tidak marasakan penyesalan selepas berkorban untuk orang yang kamu sayang? Dia bahagia kerna kamu berkorban untuknya walaupun kamu kehilangan sesuatu yang sangat besar. Adakah kamu akan menyesal?"

Haruto mengernyit heran. Tetapi diusahakan juga menjawab pertanyaan itu.

" Bagi aku, kalau itu untuk orang yang ku sayangi sepenuh hati, aku tidak ada masalah sih. Ya walaupun terpaksa kehilangan, kan nama juga berkorban. Pasti sih kehilangan. Itu juga bergantung kepada pilihan seseorang itu mau berkorban atau biar orang yang disayangi menderita. Hmm intinya aku tidak menyesal..mungkin." haruto menjawab dengan hati hati. Junkyu mengangguk faham.

" Sama sih, aku juga tidak menyesal. Haruto, jika kamu terpaksa buat pilihan, kadangkala kamu harus memikirkan diri sendiri dahulu. Tidak salah sih berkorban untuk orang lain juga..cuma aku tidak mau kamu berasa sakit dengan berkorban terhadap sesuatu yang sia sia." sekali lagi perkataan junkyu berjaya mengelirukan haruto.

" SEMUA BANDUAN KEMBALI KE SEL ANDA!"

" Aku permisi ya haru? Sampai jumpa!" setelah berpamitan junkyu melangkah pergi.

My Junkyu Where stories live. Discover now